"Sayang, gimana tadi pemotretannya ?" Tanya Nino mengejutkan Tere yang baru saja keluar dari ruangan staff sambil sibuk memperhatikan layar ponselnya
"Lumayan capek sih, tadi aku difotoin juga sama temen temen disuruh foto duluan.. di make-up in juga" cerita Tere sambil sesekali mengusap hidungnya yang terasa sedikit gatal
"Kamu kok ada disini ?" Tanya Tere kemudian
"Oh gitu, mana coba liat hasil fotonya ? Pasti cantik banget ayang aku" goda Nino sambil mencolek pucuk hidung Tere tanpa menjawab ada keperluan apa ia tiba tiba ada di kampus kekasihnya itu
"Ih ya belum ada, ini cuma yang difotoin sama temen aku aja" jawab Tere ragu
"Coba sini aku liat" pinta Nino kemudian
Tere meragu untuk membuka galeri ponselnya di hadapan sang kekasih, pasalnya ia tadi sempat berfoto dengan Cornellia Theodore atas desakan teman temannya. Ia pun menggigit kecil bibir bawahnya, ia gugup sekali. Ia takut foto itu akan menjadi sumber masalah baru untuk hubungan mereka yang sedang hangat hangatnya.
"Kamu kenapa ?" Tanya Nino sambil mengerenyitkan dahi
"Gapapa, sayang.. nanti aja ya kalo udah dikirim dari pihak kampus baru aku kirim ke kamu fotonya" kelit Tere
Tere bingung menghadapi situasi seperti ini karena ia tak mau lagi ada masalah diantara Nino dan Cornell hanya gara gara dirinya.
Nino hanya diam, ia tak mau mendebat kekasihnya lagi juga ia tak mau merusak moodnya hanya karena perdebatan sebuah foto.
"Sayang, kamu ngambek ?" Tanya Tere kemudian sambil menggelayuti manja lengan Nino
"Ga, aku ga ngambek.. udah yuk pulang, ga usah dibahas.. kamu mau pulang ke rumah atau ke kost ?" Tanya Nino berusaha membuat ekspresi wajahnya terlihat datar dan biasa biasa saja meskipun berbagai macam pikiran menghantui kepalanya
"Aku pulang ke kost sih, tapi nanti malem aku mau ke kostnya Nadine.. boleh ?" Tanya Tere sambil sesekali menggenggam jemari Nino
"Ya silahkan aja, gapapa.. kapan aku pernah larang kamu ?" Sarkas Nino
Bahkan untuk pemotretan kali ini pun ia mengizinkannya, tapi mengapa sesulit itu melihat foto hasil pemotretan jika memang tak ada sesuatu yang Tere sembunyikan.
"Sayang, kamu beneran gapapa ?" Tanya Tere lagi, ia berusaha memastikan bahwa kekasihnya tak kenapa kenapa
Nino hanya tersenyum sembari membuka pintu mobilnya, lalu masuk dan duduk di belakang kursi kemudi. Ia menarik nafas pelan dan menghembuskannya dengan cepat. Ia gusar, ia tak tenang karena ia merasa belum mendapatkan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan yang ada di kepalanya.
Tere yang melihat itu, seolah merasa iba. Nino seperti terbebani dengan pikirannya sendiri. Ia pun langsung masuk ke dalam mobil dan duduk berdampingan dengan Nino. Ia mengotak atik ponselnya sebentar, lalu memberikannya pada Nino.
"Aku tadi foto sama Cornell, itu pun desakan temen temen yang lain dan ada beberapa yang difotoin mereka.. aku ga mau kasih liat karena takut kamu mikirnya gimana gimana" ujar Tere pelan, ia pun takut takut memberitahukan yang sejujurnya
"Iya" jawab Nino sambil menoleh ke arah Tere lalu tersenyum
Tangannya mengepal mencengkram kemudi, ada emosi bergejolak disana. Lalu ia pun menutup mata sejenak untuk sedikit meredakan emosinya, setelah itu ia berusaha untuk terlihat baik baik saja.
"No, are you okay ?" Tanya Tere kemudian, ia khawatir namun ia tahu bahwa ini terlalu menyakitkan bagi kekasihnya
"I'm fine, don't worry about me.. aku sudah terbiasa" jawab Nino ngasal
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya