Chapter 72 (18++)

1K 48 21
                                    

Warning !

Chapter ini mengandung adegan 18++
Jika pembaca merasa tak nyaman, bisa langsung di skip saja.
Dan jika merasa belum cukup umur untuk membaca chapter ini, silahkan di skip.

Terima kasih.


***


"Kenapa beer hall sih Nell ?" Tanya Tere kemudian

"Ya gapapa, kapan lagi aku bisa ngajak kamu kesini kan ?" Tanya Cornell sembari tersenyum pada Tere lalu mengambil alih untuk memesankan sebuah minuman beralkohol dan beberapa camilan untuknya dan tamu yang sedang dibawanya

"Ya iya sih, cuma why aja gitu mesti beer hall ?" Tanya Tere lagi sembari

"Namanya ulangtahun kan ya suka suka akulah pengennya dimana, aku maunya ya sama kamu disini.. biasanya juga kamu sama Nadine berdua doang kesini ga masalah" ujar Cornell mengingatkan kalau kalau Tere lupa bahwasanya dia dan Nadine pernah datang berdua dan berakhir di dalam kamar hotel

"Iya juga sih, tapi jangan banyak banyak minum ya ? Aku lagi agak ngurangin juga" ujar Tere mengingatkan

"Sebotol Don Julio Blanco ga masalah kan Ter ?" Tanya Cornell kemudian

Tere pun mengangguk ragu karena ia tak yakin bahwa ia akan tetap sadar jika meminum alkohol hanya berdua dengan Cornell sama seperti saat ia memesan sebotol minuman bersama Nadine.

Tak berapa lama kemudian, sebotol Don Julio Blanco sudah siap diatas mejanya. Tere dan Cornell duduk bersebelahan kali ini mengikis jarak yang sebelumnya tercipta diantara keduanya.

"Jadi gimana hubungan kamu sama Nino, Ter ?" Tanya Cornell yang langsung membuka percakapan dengan Tere tanpa memikirkan suasana hati Tere yang belakangan ini memang sering berantakan

Tere pun langsung menundukkan kepalanya sembari menatap segelas Don Julio yang berada di hadapannya.

"Kita udah selesai Nell, ga ada kesempatan buat kami meskipun harapan itu masih ada" ujar Tere yang kemudian berusaha menahan airmatanya sekuat tenaga

Tanpa Tere sadari, Cornell sedang tersenyum licik ke arahnya. Namun buru buru ia memasang wajah prihatin demi menarik perhatian Tere.

"Sabar ya, aku ngerti kok rasanya jadi kamu" ujar Cornell kemudian sembari mengusap bahu Tere sementara Tere hanya mengangguk pelan dan semakin menundukkan kepalanya

Sementara itu, antara Jihane dan Aghni kini terjadi keributan karena Jihane yang lepas kontrol hingga berani mendekati Aghni yang sedang bersama partner kerjanya di film terbarunya yakni Hana Malasan. Hana bisa saja melawan, namun ia bukan tipikal orang yang barbar lagi pula antara ia dan Aghni baru saja dekat bukan yang memang sudah berpacaran dan menjalin hubungan dibelakang Jihane.

"Jihane ! Udah, cukup !" Teriak Aghni sembari mencoba menjauhkan Jihane yang tengah mabuk dari Hana karena Jihane terlihat sangat agresif dan hendak menyerang Hana

Ci Ondet pun akhirnya mau tak mau harus turun tangan dan mengeluarkan tenaga ekstranya untuk memisahkan Jihane dari Aghni dan wanita yang dibawanya. Ci Ondet pun langsung memeluk kuat kuat perut Jihane dan menariknya agar Jihane tak lagi berusaha menyerang Hana. Namun tetap saja itu gagal, hingga pilihan terakhir ada pada Nino.

Nino pun langsung menyelak diantara Jihane dan Hana yang juga membuat Aghni langsung membelalakkan matanya melihat seseorang yang sangat mirip dengannya hanya saja ia jauh lebih tinggi darinya.

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang