Setelah perseteruan antara Jihane dan Hana, Aghni berubah menjadi pribadi yang agak sedikit pendiam dan juga tak sehumoris dulu. Salah satu penyebabnya adalah jika ia kembali menjadi pribadi yang menyenangkan bagi banyak orang maka ia akan banyak mendapat wanita wanita lain yang sefrekuensi dengannya dan tentunya itu akan melukai Jihane lebih dalam lagi."Morning, sayang" sapa Jihane setelah mendapati Aghni yang tengah menatap dirinya yang baru saja bangun dari tidurnya
"Morning" sapa Aghni sembari tersenyum menatap Jihane yang berbaring disebelahnya dan tengah menatapnya balik
"Udah bangun daritadi ?" Tanya Jihane kemudian sembari mengusap pipi Aghni
"Aku juga baru banget bangun tidur, terus liat kamu disebelah aku rasanya aku bahagia banget deh" ucap Aghni dengan tulus sembari memejamkan matanya menikmati sentuhan halus dari Jihane di pipinya
"Gimana luka kamu ? Sudah lebih baik ?" Tanya Aghni kemudian yang hanya dijawab dengan anggukan pelan dan juga senyuman oleh Jihane
"Ji, jangan lakukan itu lagi.. aku janji ga akan deketin cewek cewek lain lagi.. aku ga mau kamu kayak kemarin dan hampir aja bunuh orang didepan mataku, kalo aja itu terjadi.. gimana dengan karir kamu ?" Tanya Aghni sembari menggenggam tangan Jihane
"Aku butuh pembuktian kamu ni, selama ini aku harus terus percaya bahwa kamu ga akan nakal dibelakang aku dan pada kenyataannya kamu terus melakukannya.. Adinda dan Hana hanya salah satunya, setelah ini siapa ?" Tanya Jihane sembari menatap Aghni dengan tatapan mengiba
"Jihane, aku janji.. Hana adalah orang terakhir yang aku sentuh selain kamu, tapi boleh aku minta satu hal dari kamu ?" Tanya Aghni kemudian
"Apa sayang ?" Tanya Jihane balik dengan tatapan sayunya
"Siapapun dia yang mirip aku, aku minta tolong kamu jauhin dia.. aku udah dengar dari beberapa waktu lalu sebenernya kedekatan kalian, bahkan dari kamu bilang itu hanya editan aku tahu kalo kamu bohong.. tolong tinggalin dia demi aku" pinta Aghni dengan bersungguh sungguh
Jihane pun tersenyum lalu terkekeh setelahnya membuat Aghni bingung karena ia sedang berbicara sangat serius kali ini.
"Dia punya Jihane versinya sendiri Aghni, meskipun sekarang Jihanenya entah dimana.. tapi dia secinta itu sama Jihane versinya.. ga mungkin dia bakalan deketin aku, kepikiran pun mungkin ga.. kita sering jalan bareng itupun ada kakak dan kakak iparnya juga ada Ci Ondet, lalu apa yang akan kita perbuat saat ada banyak orang ? Aku ga segila itu untuk menariknya dan mengajaknya bercinta denganku meskipun wajahnya mirip sama kamu.. karakter kalian jauh berbeda" ungkap Jihane sembari mengusap pipi Aghni untuk meyakinkan kekasihnya itu
"Perasaan orang ga akan ada yang tahu kan ji ?" Tanya Aghni yang semakin memperdalam tatapannya pada Jihane yang tengah menatapnya juga
"Kalo aku mau gitu, ga perlu sama dia.. banyak orang lain yang jauh lebih kompeten dan masuk akal dibandingkan dengan dia ni, Okky dan Rangga hanya sebagian kecilnya.. Susan ? Atau mungkin Cinta ? Jerome ? Kamu kepikiran ga sampe sana ?" Tanya Jihane sembari mengusap punggung tangan Aghni
"Jihane, kamu itu cuma punya aku !" Seru Aghni dengan raut wajah kesalnya sementara Jihane hanya tersenyum menatap Aghni yang sedang kesal padanya
"Kalo aku cuma punya kamu, kenapa aku harus berbagi kamu dengan yang lain nin ?" Tanya Jihane yang langsung mengskakmatt Aghni hingga Aghni pun tak mampu membantahnya
"Udah ya, kamu ga usah khawatir.. aku sama Nino ga ada hubungan apa apa dan we just friend.. ga ada yang harus kamu khawatirkan" ucap Jihane dengan yakin
Aghni pun mengangguk meskipun ia masih kesal lantaran Jihane yang ambruk dipelukan seseorang bernama Nino itu.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya