Chapter 55

544 56 11
                                    

Sebulan setelah pertengkaran dengan Nuno, Tasya dan Tarra di Bali. Nino menjalani hidupnya seperti biasa, ia menutup akses untuk keluarganya bisa menghubunginya bahkan ia menutup diri dari orang luar yang tak dikenalnya.

Ia hanya bertumpu pada Theresia Soedibjo yang sekarang masih bersama dengannya menjelang anniversary hubungan mereka yang ke satu tahun. Tere bukan tak peka dengan perubahan sikap dari Nino, hanya saja ia tak mau menginterupsi kekasihnya yang nantinya hanya akan menimbulkan perdebatan yang sudah pasti akan berujung pada pertengkaran.

"Ayang.." panggil Tere sembari ia mengeratkan pelukannya di tubuh Nino yang tengah sibuk dengan laptopnya

"Apa sayang ?" Tanya Nino balik sembari menoleh dan menurunkan kacamatanya dan tersenyum pada Tere

"Kak Tasya udah ngelahirin, anaknya perempuan" ujar Tere dengan sangat berhati hati

"Oh" jawab Nino dengan singkat

Tere langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan memperlihatkan Tasya yang tengah menggendong buah hatinya yang baru saja dilahirkannya, ia pun tersenyum saat melihat Nino menyimpulkan senyuman setipis mungkin. Dia tau, jauh didalam lubuk hatinya Nino pasti rindu dengan sang kakak terlebih yang kini sudah melahirkan seorang putri yang sudah pasti cantik seperti ibunya.

"Aku mau jenguk kak Tasya, boleh ?" Tanya Tere dengan pelan sembari tetap mengeratkan pelukannya pada Nino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau jenguk kak Tasya, boleh ?" Tanya Tere dengan pelan sembari tetap mengeratkan pelukannya pada Nino

"Mau ngapain ?" Tanya Nino dengan ketus seolah ia tak setuju dengan ide Tere yang tiba tiba ingin menjenguk Tasya yang baru saja melahirkan

"Ya jenguk aja, ayang.. aku mau liat dedek bayinya" ujar Tere sembari memperhatikan tangan Nino yang mulai mengepal

"Ayang, bayinya ga ada salah sama kita.. jadi gapapa dong kalo aku mau jenguk, aku kan mau jenguk anaknya.. keponakan kamu" ucap Tere yang akhirnya mendapatkan restu dari Nino untuk menjenguk keponakannya

"Ya udah, tapi aku ga bisa nganter" ujar Nino yang berpura pura cuek pada Tere

"Iya gapapa, sayang.. aku bisa pesen taksi online" ujar Tere

Nino pun segera mengambil ponselnya yang ia geletakkan begitu saja diatas meja, ia membuka m-banking untuk mentransfer sejumlah dana pada rekening Tere.

"Aku udah transfer kamu, kalo kalo nanti kamu mau beliin dia kado" ujar Nino yang berpura pura cuek dengan melanjutkan pekerjaannya

Tere hanya tersenyum, ia tahu bahwa Nino sebenarnya masih peduli dengan Tasya. Hanya saja rasa kecewa yang dirasakannya terlalu besar sehingga menimbulkan gengsi untuk mengakui bahwa ia sangat merindukan kakak kandungnya sendiri.

Tere pun segera berpamitan pada Nino sembari mencium pipinya. Tere pun menyegerakan diri untuk pergi ke tempat khusus belanja keperluan bayi untuk membelikan kado yang akan ia bawa atas nama kekasihnya pada Tasya. Berharap hubungan keduanya akan membaik. Meskipun nantinya akan gagal, yang terpenting Tere sudah mencobanya.

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang