Chapter 38

666 60 11
                                    

"Ayang, kamu kenapa sih diem aja ?" Tanya Nino kemudian melihat Tere yang diam saja sejak pulang dari kediaman sang ayah

"Hmm ? Gapapa sayang, aku cuma lagi ga mood aja.. mungkin aku mau dapet kali makanya jadi gampang ga mood gini" ujar Tere sembari menatap jalanan diluar sana

"Beneran ? Ga ada yang kamu pikirin ?" Tanya Nino sembari sesekali menoleh ke arah kekasihnya

"Iya, sayang" jawab Tere pelan

Sejujurnya ia sedang memikirkan nasib hubungannya dengan Nino ke depannya. Ia iri pada Tarra dan Tasya yang sudah mengantongi izin dari kedua belah pihak, sedangkan dirinya ? Bahkan papa dan mamanya belum tahu jika ia dan Nino sudah resmi berpacaran sejak 6 bulan yang lalu.

"Bahagia banget ya jadi kak Tasya dan Tarra ?" Celoteh Tere kemudian

Nino menoleh, ia tahu ada sesuatu yang mengganggu pikiran kekasihnya saat ini. Ia pun menggenggam tangannya dan menaruhnya di pahanya setelah ia mencium punggung tangannya.

"Kita beli kopi dulu ya, sayang habis itu kita baru pulang.. biar enak ngobrolinnya sambil ngopi" ujar Nino yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Tere

Nino pun segera memberhentikan laju mobilnya di area parkir sebuah coffeeshop langganan Tere.

"Kamu mau ada pesan apa ? Mau makan sesuatu ?" Tanya Nino sembari melepaskan seatbeltnya

"Lumpia ayam aja, aku less sugar ya" pinta Tere

"Ya udah tunggu sebentar ya" ujar Nino yang dijawab hanya dengan anggukan kepala sembari ia keluar dari mobilnya dengan membawa dompet, sementara ponselnya tertinggal di dalam mobil

Tere pun hanya diam di dalam mobil, pikirannya menerawang entah kemana. Sesekali ia mengetuk dashboard mobil dengan pelan.

Tak lama kemudian, Nino datang membawakan 2 cup coffee dengan 10 buah lumpia ayam pesanan Tere. Tere pun memicingkan matanya.

"Kok banyak banget lumpia ayamnya ? Kamu mau aku gendut ?" Tanya Tere kemudian

"Loh, kok ngomongnya gitu ? Kamu kan tadi bilangnya cuma lumpia ayam, ga bilang jumlahnya berapa.. ya udah aku beli 10, kalo kamu ga makan banyak juga aku yang habisin kan biasanya juga ?" Tanya Nino dengan nada sedikit meninggi

Baru kali ini ia berani meninggikan nada bicaranya karena ucapan Tere seolah menuduhnya. Ia tak suka dengan nada bicara dari kekasihnya itu.

"Ya tapikan kamu tau, aku paling makan cuma 2 biji aja lagian juga ini udah malem.. kamu tau kan aku ga makan malem ?" Tanya Tere kemudian yang tak mau kalah

Nino mengerenyitkan dahinya, sejak kapan Tere ga makan malam ? Biasanya juga sejak berhubungan dengannya, Tere selalu mau jika diajak makan malam. Mengapa sekarang baru bilang kalo ia tak makan malam ?

"Sejak kapan kamu ga makan malem ? Biasanya juga kalo sama aku oke oke aja, ga ada masalah.. lagian kalo kamu gendut juga emang kenapa ? Aku ga ada masalah" ujar Nino yang juga tak mau kalah

"Kamu harusnya tau kalo aku ga makan malem, atau emang kamu sengaja bikin aku gendut supaya kamu bisa cari cewek lain yang lebih langsing lebih cantik dari aku ?" Tanya Tere yang kemudian membuat Nino jengah

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang