Seketika waktu berjalan lebih lambat dari sebelumnya ketika Nino dan Tere sedang asyik bercengkrama bersama. Mereka kini tak lagi canggung, justru malah seperti kawan lama yang sudah lama tidak bertemu.
"Eh makasih ya waktu itu udah bawa aku ke hotel" ujar Tere dengan raut wajah tulusnya
Nino pun mengerenyitkan dahi, karena ia yang gampang lupa pada suatu hal dan sudah pasti ia pun melupakannya.
"Yang mana ya ?" Tanya Nino kemudian sambil sesekali menggaruk lehernya
"Yang abis dari beer hall" jelas Tere membuat Nino semakin mengernyitkan dahi, ia mencoba mengingat ngingatnya lagi
"Oh iya iya sama sama, karena aku ga tau alamat kamu dan temenmu itu ya udah aku bawa aja ke hotel" ujar Nino kemudian
Pikirannya melayang jauh ke moment dimana Tere, seorang wanita dihadapannya ini mencuri first kiss-nya begitu saja. Tanpa sadar, tatapan matanya mengarah pada bibir tebal milik Tere, ia mengamatinya dan merasakan manisnya bibir itu saat bersentuhan dengan bibirnya.
"No.. hei.." panggil Tere sambil melambaikan tangannya ke arah wajah Nino
"E-eh iya, sorry" jawab Nino gugup
"Kamu mikirin apa ?" Tanya Tere dengan antusias
"Ga, ga mikirin apa apa.. sorry aku sempat hilang fokus" jawab Nino sambil sedikit tersenyum pada Tere
"Iya gapapa, btw Nay kemana ya udah lama aku ga liat dia di kampus ?" Tanya Tere kemudian membuat raut wajah Nino seketika berubah
Sementara Nino terdiam dan sesekali mengalihkan pandangannya ke sekitar, Tere memperhatikannya. Jelas sekali seseorang dihadapannya ini merasa tak nyaman saat ia menyebut nama salah satu mahasiswinya.
"Aku ga tau" jawab Nino pelan
Ia benar benar memelankan suaranya, moodnya seketika hancur saat Tere menyebutkan nama seseorang yang membuat dirinya hancur berkeping keping.
Suasana pun menjadi kembali canggung dan Tere lebih memilih menarik dirinya kembali ke lamunannya, begitu juga Nino.
"She's my ex-girlfriend" ujar Nino tiba tiba dengan sekali hembusan nafas dan suaranya terdengar seolah ia sedang berusaha menguatkan dirinya sendiri
Tere tentu tidak merasa terkejut karena sejak awal ia sudah menduga bahwa Nay dan Nino adalah sepasang kekasih dan tentu saja radarnya tak salah menebak. Ia hanya tersenyum menatap Nino yang kini menatapnya takut takut.
"Its okay, semua berhak punya masa lalu no" jawab Tere kemudian sambil sesekali mengusap tangan Nino
Nino terperangah, ia merasakan hatinya kembali hangat oleh perhatian kecil yang dilakukan oleh wanita dihadapannya ini.
"How about you ? Mau dibawa kemana ?' Tanya Nino kemudian berusaha memberanikan diri untuk bertanya lebih jauh mengenai hubungan Tere dengan seorang wanita yang telah jelas jelas telah menyakitinya secara fisik
Tere hanya menjawabnya dengan senyum, ia tak mau berkomentar apapun saat ini. Karena ia sendiri masih shock dengan yang ia alami dan tak biasa biasanya seorang Cornellia Theodore berani menyakitinya seperti itu.
Nino pun dapat menangkap kegelisahan yang sama yang ia rasakan saat wanita yang akrab dipanggil Tere itu menanyakan perihal Nay padanya dengan sikap Tere yang kali ini nampak seperti salah tingkah. Ia pun menyegerakan diri merogoh kantong celananya dan langsung mengeluarkan ponselnya lalu menyodorkannya kepada Tere.
"May i know your cell phone number ?" Tanya Nino sambil menyodorkan ponselnya di depan wajah Tere
Tere berpikir sejenak sebelum akhirnya ia mengambil ponsel milik Nino dan menyimpan sendiri nomor ponselnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya