Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Tere langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Ia tahu suasana hati Nino sedang tak baik, jadi ia lebih memilih untuk diam tak mengomentari apapun meskipun tercium bau rokok yang menyengat dari piyama yang Nino kenakan.
Tiba tiba ponsel Nino berdering, Nino pun langsung mengangkatnya.
"Iya halo" sapa Nino kemudian
"Halo, no.. lagi apa ?" Tanya Nay kemudian setelah mendengar Nino menyapanya di ujung telfon sana
Nino pun langsung memencet tombol speaker pada ponselnya agar Tere pun bisa mendengar pembicaraannya dengan Nay. Meskipun Tere tak menyuruhnya, Nino hanya tak ingin menyembunyikan apapun dari kekasihnya.
"Lagi rebahan Nay, ada apa ?" Tanya Nino balik
Namun tak di jawab oleh Nay, ia hanya request video call pada Nino yang langsung diterima olehnya.
"Ada apa ? Aku mau istirahat" jawab Nino setelah wajah Nay terpampang di layar ponselnya
"Gapapa, aku kangen aja.. btw kamu udah fitting buat nikahan kak Tasya ?" Tanya Nay dengan wajahnya yang seolah penuh harap pada Nino
"Besok, sama pacar aku mau ke butik langganan mama.. kamu emang disana juga ?" Tanya Nino balik
"Iya, aku juga fitting disana.. aku pikir kamu bakalan sendiri, kalo sama pacar kamu ya udah deh" ucap Nay sembari menunjukkan raut wajah sedihnya
Tere yang mulai panas dengan videocall Nino bersama Nay langsung membaringkan tubuhnya disamping Nino, sedikit menyamping dan menenggelamkan wajahnya di bahu Nino agak sedikit kebawah lebih ke lengannya sembari tangannya memeluk Nino.
"Itu Bu Tere ?" Tanya Nay dengan penasaran yang hanya dijawab senyuman oleh Nino
"Oh, ya udah deh.. maaf ya ganggu waktu kalian berdua.. see you soon" ucap Nay kemudian dengan sedikit canggung
"Bye" lanjutnya
Nay pun segera mematikan sambungan videocallnya setelah Nino menjawab ucapannya.
Nino pun langsung mengusap lembut pucuk kepala Tere yang tengah berpura pura tidur disampingnya.
"Hmm" ujar Tere yang kini pura pura menggeliat malas
"Ga usah pura pura ayang, aku tau kamu ga bener bener tidur barusan" ucap Nino sembari mengusap punggung Tere
Tere pun tersenyum sembari tetap memejamkan matanya.
"Ayang aku kalo cemburu lucu deh, sok pura pura tidur gitu.. bikin aku gemes aja" ujar Nino sembari sedikit menggelitik kekasihnya
Tere pun tak mampu lagi menahan rasa geli hingga akhirnya ia tertawa terbahak bahak.
"Ayang, geli tau !" Protes Tere sembari duduk menghadap Nino yang tengah bersandar ke headboard
"Ya abisnya kamu terus aja pura pura kayak gitu, kamu masih cemburu sama Nay ?" Tanya Nino sembari menatap dalam sang kekasih yang kini tengah menatapnya
"Ga, aku ga cemburu !" Seru Tere sembari memalingkan wajahnya ke arah lain
"Ya udah aku telfon Nay lagi ya, biar besok aku jemput dia.. kita bareng ke butik langganannya mama aku" ujar Nino iseng yang langsung mendapatkan cubitan maut dari Tere
"Kamu pengen banget ya diperebutin ?" Tanya Tere sembari menunjukkan wajah kesal yang dibuat buat olehnya, ia sendiri tahu bahwa Nino sedang mengisenginya
"Ga, aku ga ngerasa diperebutin.. kalo emang aku diperebutin, dua duanya akan mempertahankan aku bukan saling ngulur sama orang baru" celetuk Nino yang langsung membuat Tere terdiam
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya