Tepat pukul 08.00 WIB, Nino sudah sampai di kantornya. Ia pun mengerenyitkan dahi ketika melihat Tarra, sahabatnya belum ada di belakang meja kerjanya. Biasanya, pada jam jam segitu Tarra sedang mengerjakan sesuatu sambil meneguk iced coffee yang selalu ia pesan di coffeeshop yang berada di seberang jalan depan kantornya.
Ia pun segera merogoh kantong celananya untuk mengambil ponselnya. Dan langsung menghubungi Tarra dengan Videocall agar ia tahu mengapa Tarra belum juga datang ke kantor. Apakah ia sakit atau terkena macet saat dalam perjalanan ke kantor ?
Sambungan videocall itu pun langsung diangkat oleh Tarra yang memperlihatkan bahwa ia masih berada di atas tempat tidur dengan memakai selimut sebatas dada.
"Hmm.. ya" jawab Tarra malas dengan mata yang masih terpejam
"Lu dimana ?" Tanya Nino kemudian
"Hmm.. ya ya bentar gue mandi dulu baru ke kantor" ujar Tarra tanpa sadar
"Kalo emang lu ga enak badan, gapapa lu ga usah ngantor Tarr.. gue bisa handle kok" ujar Nino kemudian
Namun, wait ! Nino merasa ada yang janggal dengan kondisi Tarra. Setelah beberapa detik mengamati, ia baru sadar bahwa Tarra tak tidur sendiri. Ada seorang wanita diatas tubuhnya dengan rambut menjuntai hampir menutupi wajah Tarra.
"TARRA ASTAGA LU ABIS NGEWE ?" Pekik Nino mengejutkan Tarra yang langsung membuka matanya lebar lebar
"Eh astaga sorry no, sorry.. ntar gue telfon balik" ujarnya gelagapan
"Wait ! Wait ! Itu lu beneran abis ngewe sama Tasya ? TASYA KAKAK GUE, TAR ?" tanya Nino mulai meninggikan nada bicaranya karena terkejut dengan pemandangan yang disaksikannya
Tasya pun mulai terusik karena suara Nino yang meninggi membuatnya merasa terganggu dan sedikit menggeser tubuhnya.
"Eemhh berisik banget sih" racau Tasya
"No, aduh sorry banget.. ntar gue jelasin di kantor deh ya bentar gue mandi dulu" ujar Tarra yang merasa tak enak pada Nino
"Udah gapapa, lu temenin aja dulu Tasya.. biar dia juga istirahat hari ini ga ngantor.. gue bisa handle kerjaan kok, dah ya have fun" ujar Nino melunak karena ia tahu bahwa Tasya memang membutuhkan Tarra pada saat ini meskipun diluar ekspektasi Nino yang sampai melakukan hubungan seks
Klik
Sambungan videocall pun langsung dimatikan oleh Nino. Ia pun menggeleng pelan lalu tersenyum kecil.
Flashback On
Tasya berlarian kecil menghampiri Nino yang baru saja pulang ke rumah setelah ia menghabiskan waktu bersama Tere berjalan jalan berkeliling kota Jakarta sambil mencoba aneka kuliner yang ada di setiap sudut kota.
"No, kok baru pulang ?" Tanya Tasya kemudian
"Tadi gue jalan dulu, kulineran sama temen.. kenapa kak ?" Tanya Nino balik sambil melepas satu kancing kemejanya dan melirik arloji ditangannya
"Gapapa sih, nanya doang.. btw menurut lu, Tarra mungkin selingkuh ga ya dari gue ?" Tanya Tasya kemudian membuat Nino agak sedikit terperangah dengan pertanyaannya
"Kenapa lu mikir begitu sih ? Lu kan kenal Tarra itu orangnya kayak gimana ? Menurut gue sih dia ga bakalan selingkuh ya.. lu ga lagi ada masalah kan sama dia ?" Tanya Nino sambil memicingkan matanya, menerka nerka akan ekspresi yang keluar dari wajah sang kakak
Belum sempat Tasya jawab, Nino pun menarik tangan Tasya dan mengajaknya untuk duduk di sofa ruang tengah. Ia ingin berbicara empat mata dengan sang kakak secara heart to heart agar ia tahu duduk perkara masalahnya dimana sehingga sang kakak terus terusan bertanya kemungkinan sosok yang bernama Tarra itu selingkuh atau tidak ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya