Chapter 71

488 48 26
                                    

Pagi itu benar benar tak seperti biasanya, Arunika yang menangis histeris tak henti henti membuat Tasya bingung harus melakukan apa. Sementara Tarra hanya sibuk dengan ponselnya selepas mandi dan berpakaian rapih. Tak ada lagi Tarra yang dulu dengan sigap menggendong dan menenangkan Arunika.

Nino yang mendengar tangisan Arunika yang histeris pun langsung bergegas menghampiri Tasya yang tengah menggendong Arunika di dalam kamarnya.

"Arunika kenapa sya ?" Tanya Nino kemudian sembari sedikit menggaruk kepalanya

"Ga tau, gue juga bingung daritadi" jawab Tasya sembari berusaha menenangkan Arunika yang tengah rewel

Tiba tiba Nino mengalihkan pandangannya pada Tarra yang terlihat sibuk dengan ponselnya dan sesekali tersenyum sembari matanya terus menerus lekat menatap layarnya.

"Tarr, can't you do something like that to make Arunika calm down ?" Tanya Nino kemudian sembari memperhatikan raut wajah Tarra

"Biasanya sama kalian juga langsung tenang, gue lagi sibuk sama kerjaan" ujar Tarra sembari langsung berlalu keluar kamar

Nino langsung menatap Tasya, sementara Tasya langsung mengedikkan bahunya. Ia pun tak mengerti dengan perubahan sikap Tarra yang begitu drastis. Dari yang tadinya sangat perhatian sekarang jauh dari kesan itu bahkan terkesan lebih cuek dan banyak menghindarinya.

"Kalian lagi ga berantem kan ?" Tanya Nino kemudian

"Kita baik baik aja no, cuma gue juga ga tau akhir akhir ini dia lebih sibuk.. and ya sebenernya dia juga jarang banget pulang tepat waktu, lebih sering pulang telat" jawab Tasya sembari mengusap usap wajah Arunika yang basah karena keringatnya sendiri

Nino mengerenyitkan dahinya, pasalnya Gano's coffee and resto sedang tidak terlalu ramai dan lagi ia sering mendapati Tarra sedang tidak berada di tempatnya. Lalu ada apa dengan Tarra ?

Nino pun bergegas pergi dari kamar Arunika menuju kamarnya dan mengambil ponsel barunya untuk menghubungi Juna. Setelah sepakat, Juna pun langsung mencari tahu tentang Tarra yang merupakan sahabat sekaligus adik ipar dari sang boss.

Setelah mendapatkan bukti yang cukup kuat dari Juna, ia pun langsung mendekati Tarra yang tengah asyik dengan ponselnya.

"Tarr.." panggil Nino kemudian sembari menepuk bahu Tarra yang tengah memunggunginya sehingga Tarra pun langsung membalikkan badannya

"Ya, kenapa no ?" Tanya Tarra kemudian

"Ini siapa ?" Tanya Nino pelan tapi ada sorot mata tegas dan protektif pada dirinya sembari memperlihatkan sebuah foto yang ia dapatkan dari ponsel Tarra yang disadapnya melalui Juna

"Ini siapa ?" Tanya Nino pelan tapi ada sorot mata tegas dan protektif pada dirinya sembari memperlihatkan sebuah foto yang ia dapatkan dari ponsel Tarra yang disadapnya melalui Juna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tarra tentu saja gelagapan, ia bingung bagaimana harus menjelaskannya pada sang sahabat yang sekaligus menjadi adik iparnya.

"Tarr, lu ga ada niatan buat selingkuhin kakak gue kan ?" Tanya Nino kemudian, matanya dengan tajam menelisik setiap inci wajah Tarra yang kini berkeringat

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang