Chapter 58

496 51 0
                                    

Sepulangnya Tere dan Nino dari kediaman keluarga Tjahjono, Tasya langsung bergegas mandi dan merapihkan tempat tidurnya karena waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB.

Arunika sempat terbangun sebentar dan menangis karena pupup di Pampersnya. Tasya pun dengan sigap langsung mengganti Pampers dan mencebokinya terlebih dahulu sebelum ia mengganti Pampersnya dengan pampers yang baru.

Setelah selesai dan Arunika kembali tertidur, Tasya langsung pergi ke ruang tv untuk menonton acara televisi sembari menunggu Tarra pulang sementara Nuno dan Buno tak ada dirumah karena harus pergi menghadiri acara bisnis bersama rekan rekan bisnisnya di Solo dan sudah berangkat sejak subuh buta.

Tasya menunggu Tarra hingga dirinya mengantuk dan tertidur di sofa ruang tv dengan kondisi tv yang masih menyala. Sementara itu, Tarra masih disibukkan dengan tugasnya sebagai manager di coffeeshop milik Nino.

"Gus, itu yang disana sudah diantar pesanannya ?" Tanya Tarra kemudian

"Sudah Nona, sudah diantar tadi sama Joan" jawab Agus sambil sesekali membungkukkan tubuhnya

"Gus, jangan panggil Nona.. saya sama dengan kamu, pekerja juga.. panggil aja Tarra" ujar Tarra menginterupsi, ia tak suka dipanggil nona karena menurutnya panggilan itu terlalu feminim untuknya

"Baik kak Tarra" ujar Agus sembari tersenyum canggung

"Ya udah kalo gitu, saya masuk lagi ke dalam.. kalo ada apa apa, kamu bisa panggil saya ke dalam" ujar Tarra sembari berjalan masuk ke dalam ruang kerjanya

Hingga waktu menunjukkan pukul 23.35 WIB, Tarra dan pegawai coffeeshop lainnya baru selesai dengan pekerjaannya masing masing karena coffeeshop baru jadi banyak pelanggan yang tertarik dan penasaran untuk datang mencicipi kopi buatan barista di coffeeshop baru milik Nino.

Ketika semuanya sedang beres beres, tiba tiba Nay datang ke coffeeshop dan langsung menarik Tarra untuk masuk ke dalam ruang kerjanya membuat seluruh pekerja yang tengah membereskan area coffeeshop tertegun sejenak melihat Nay yang langsung menarik tangan Tarra begitu saja.

Nay pun langsung menutup ruang kerja Tarra dan langsung duduk di sofa yang telah disediakan di dalamnya.

"Kak, aku butuh penjelasan !" Ujar Nay kemudian

"Penjelasan soal apa Nay ?" Tanya Tarra dengan bingung karena tiba tiba Nay datang dan langsung menariknya masuk ke dalam ruang kerjanya

Nay langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas kecil yang di bawahnya, lalu menunjukkan pada Tarra potret kebersamaan Nino, Tere,  Tasya dan Arunika yang baru saja di upload oleh Tasya ke akun sosial media Instagramnya.

"Kenapa memangnya dengan foto itu ?" Tanya Tarra kemudian sembari mengerenyitkan dahinya menatap Nay dengan bingung

"Kok tanya kenapa ? Yang aku harus tanya kenapa kak Tasya bisa tiba tiba foto bareng Nino dan Bu Tere ? Kata kakak mereka musuhan ?" tanya Nay mencecar Tarra

Tarra tertawa pelan, ia melihat bahwa gadis di hadapannya sangat lucu sekali. Jelas-jelas Nino dan Tasya adalah saudara kandung, kenapa ia harus memperdebatkan foto bareng antara Tasya dan Nino ? padahal itu kan wajar sebagai seorang saudara.

"Yang namanya adik apalagi adik satu satunya masa iya dia tega ga nengokin keponakannya sendiri ? Salahnya di mana ?" Tanya Tarra sembari menatap tidak suka pada Nay

Nay terdiam, ia salah terlalu larut dalam emosinya karena melihat foto Tere yang berada di samping Nino yang tengah menggendong Arunika. Juga beberapa foto yang diunggah oleh Tasya yang memperlihatkan Tere tengah menggendong Arunika. Nay cemburu dan sangat cemburu melihatnya.

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang