Warning !
Chapter ini mengandung adegan 18++
Jika pembaca merasa tak nyaman, bisa langsung di skip saja.
Dan jika merasa belum cukup umur untuk membaca chapter ini, silahkan di skip.Terima kasih.
Sementara Nino dan Tere sedang menikmati waktu bersama, maka begitu pula Tasya dan Tarra. Mereka menikmati waktu berdua setelah selesai dengan pekerjaannya masing masing.
"Sya, habis ini mau langsung pulang atau mau jalan kemana lagi ?" Tanya Tarra sembari melihat sekilas ke arah jam tangannya
"Aku sih pengen pulang ke apartemen, pengen nonton Netflix sama kamu.. pengen punya quality time gitu sama pacar" ujar Tasya jujur dengan apa yang ia rasakan sebenarnya
"Ya udah, aku telfon papa dulu ya ? Ngabarin bahwa aku ga pulang biar papa ga nungguin aku pulang" izin Tarra sambil merogoh kantong celananya dan segera mengambil ponsel dari sakunya
Tarra pun segera izin pada papanya agar ia tak ditunggui karena kemungkinan besar tak akan pulang ke rumah. Karena sudah pasti Tasya takkan membiarkannya pergi ketika Tasya sudah menyematkan kata "quality time". Setelah memastikan mendapat izin dari papanya, Tarra pun langsung memberitahukan pada Tasya supaya ia dan Tasya bisa langsung pulang ke apartemennya.
"Sayang, ayo pulang.. aku udah diizinin sama papa buat ga pulang" ujar Tarra sambil mengacak kecil rambut Tasya
"Ayo ! Aku udah ga sabar mau nonton banyak film sama kamu !" Pekik Tasya kegirangan
Tarra pun hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tasya yang seperti anak kecil jika sedang bersamanya. Dan sudah pasti berbeda jika Tasya sedang berada di kantornya sendiri, ia bahkan mendapatkan julukan bos galak dari beberapa karyawan magang di kantornya.
Sepanjang perjalanan pun, Tasya lebih sering menggelendot manja di lengan Tarra seolah tak rela melepaskan barang sedetik pun lengan kekasihnya itu.
"Sya.." panggil Tarra kemudian
"Iya, kenapa Tar ?" Tanya Tasya sembari menoleh ke arah Tarra
"Aku berhenti dulu di depan ya ? Ada yang mau aku beli, sebentar" ujar Tarra
Tasya pun mengiyakan dan Tarra pun segera menghentikan laju mobilnya di depan sebuah toko bunga. Ia pun langsung masuk ke dalam dan memesan sebuah bucket bunga anggrek putih untuk ia berikan kepada Tasya, kekasihnya. Setelah selesai anggrek putih pesanan Tarra dirangkai menjadi sebuah bucket bunga yang cantik, Tarra pun membayarnya dan langsung kembali masuk ke dalam mobil.
"Kamu beli bunga ?" Tanya Tasya kebingungan
"Iya, ini buat kamu" ujar Tarra sambil memberikan sebucket bunga anggrek putih itu kepada Tasya sembari tersenyum
Mata Tasya berbinar menatap sebucket bunga anggrek yang kini berada dalam dekapannya. Meskipun ia tak tahu mengapa Tarra memilih bunga anggrek putih, tapi ia sangat menghargai effort Tarra sebagai seorang kekasih yang sebelumnya selalu terlihat cuek dan biasa biasa aja meskipun menurut Nino itu bisa dikatakan bahwa Tarra sangat bucin kepadanya.
"Suka ga ?" Tanya Tarra kemudian
"Suka, suka banget sayang.. makasih ya" jawab Tasya yang kemudian merentangkan tangannya untuk memeluk Tarra, kekasihnya
Tarra pun menyambut pelukan hangat dari kekasihnya, ia pun tersenyum lalu mencium kening Tasya dengan lembut. Mengungkapkan rasa cinta yang begitu besar yang ia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya