Chapter 80 (18++)

1.1K 66 14
                                    

Warning !

Chapter ini mengandung adegan 18++
Jika pembaca merasa tak nyaman, bisa langsung di skip saja.
Dan jika merasa belum cukup umur untuk membaca chapter ini, silahkan di skip.

Terima kasih.

***


Setelah sampai di hotel Kempinski Jakarta yang terletak di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Nino langsung menyerahkan kunci mobilnya pada petugas valet agar memarkirkan mobilnya.

Nino langsung menggandeng tangan Tere masuk ke dalam lobby dan langsung menuju resepsionis untuk membooking kamar yang akan digunakannya bersama Tere untuk menghabiskan waktu bersama.

"Salon suite kingnya, satu mbak" ujar Nino pada sang resepsionis sembari memberikan kartu identitas berikut kartu debitnya

Setelah melalui proses check in yang memakan waktu sekitar 20 menit, Nino dan Tere pun langsung diantar menuju kamar hotel pesanannya.

Porter pun langsung membukakan pintu kamar pesanan Nino dan Tere.

"Silahkan nona, barangkali nanti nona membutuhkan sesuatu bisa telfon langsung ke bawah.. saya akan siap melayani nona" ujar porter itu sembari tersenyum

Nino pun langsung mengambil dompet yang berada di saku belakangnya dan mengeluarkan beberapa lembar pecahan lima puluh ribuan untuk diberikan kepada porter itu sembari tersenyum.

"Terima kasih ya mas" ujar Nino dengan ramah

"Terima kasih kembali nona" jawab porter itu sembari membungkukkan badannya

Setelah sang porter pergi, Nino dan Tere pun langsung masuk ke dalam kamar sembari Tere menatap kagum dengan fasilitas yang disediakan oleh hotel dengan kelas bintang lima ini.

"Sayang, ini mewah banget" ujar Tere dengan mata berbinarnya menatap setiap sudut ruangan sementara Nino hanya tersenyum di samping Tere

"Padahal ga perlu hotel yang semewah ini, sayang.. kamu tuh buang buang uang aja tau ga" protes Tere meskipun sebenarnya ia sangat suka dengan kamar hotel yang ditempatinya sekarang ini

Nino pun langsung bergegas merapatkan tubuhnya dengan memeluk Tere dari belakang sembari melingkarkan tangannya di perut Tere.

"Kamu suka ga ?" Tanya Nino kemudian yang kemudian dijawab dengan anggukan kepala oleh Tere

Nino pun tersenyum lalu menenggelamkan wajahnya di bahu Tere. Ia menyesap dalam dalam aroma yang menguar dari tubuh orang yang paling dicintainya itu.

"I miss you, Ter" bisik Nino di telinga Tere membuat bulu kuduk Tere meremang seketika

Dengan pelan, Nino pun langsung menciumi leher Tere bahkan memberikan tanda kemerahan disana membuat Tere memejamkan matanya sejenak dan menggigit kecil bibir bawahnya.

Nino pun langsung melepaskan pelukannya lalu membalikkan tubuh Tere menjadi menghadap padanya. Pandangan keduanya saling beradu, saling menatap penuh cinta. Dengan pelan Nino memiringkan kepalanya lalu mencium bibir Tere, menghisap dan menggigit kecil bagian bawah lalu bagian atasnya. Sementara Tere berusaha keras mengimbangi ciuman Nino sembari menaruh kedua tangannya di bahu Nino.

Dengan pelan juga Nino mendorong tubuh Tere masuk ke dalam kamar lalu menutupnya dengan sebelah kakinya. Ia benar benar rindu dengan momen seintim ini bersama Tere setelah beberapa bulan lamanya keduanya tak saling bertemu bahkan komunikasi keduanya pun putus begitu saja.

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang