Chapter 60 (18++)

1K 56 3
                                    

Warning !

Chapter ini mengandung adegan 18++

Jika pembaca merasa tak nyaman, bisa langsung di skip saja.
Dan jika merasa belum cukup umur untuk membaca chapter ini, silahkan di skip.

Terima kasih.


***



Nino turun terlebih dulu dari mobilnya, ia mengenakan jas berwarna hitam dengan kaos hitam sebagai dalamannya dan celana jeans hitam membuatnya jauh lebih mempesona sekarang. Ia menoleh ke sebelah sisi kiri mobilnya, lalu tersenyum setelahnya saat melihat Tere.

Tere mengenakan dress merah dengan rambut yang digerai, menambahkan kesan seksi dan sensual pada dirinya. Dan Tere pun sangat bangga akan hal itu.

Nino pun langsung menutup pintu mobilnya dan berjalan ke arah Tere untuk segera memposisikan tangannya agar Tere menggamit lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nino pun langsung menutup pintu mobilnya dan berjalan ke arah Tere untuk segera memposisikan tangannya agar Tere menggamit lengannya. Ia ingin semua rekan bisnisnya tahu bahwa ia memiliki seorang Theresia Soedibjo disampingnya. Persetan apa yang akan dipikirkan oleh mereka, Nino tak akan mempedulikannya.

Tere dan Nino masuk ke dalam gedung dengan langkah yang anggun, meskipun beberapa pasang mata memperhatikan kemesraan keduanya. Tentu saja ia tak peduli, mereka semua harus tau bahwa seorang Nina Bastara Tjahjono sudah memiliki kekasih dan bangga memamerkan kekasihnya saat ini.

"Selamat malam nona" ujar pelayan sembari membukakan pintu ruang utama yang tembus ke ruang meeting tempat Nino akan meeting bersama rekan rekan bisnis yang lainnya, ia menunduk hormat pada Nino dan Tere yang berada disampingnya

Nino hanya mengangguk, namun ia menangkap pandangan mata pelayan itu pada Tere. Ia pun segera menoleh ke arah pelayan itu dan langsung mendekatkan wajahnya pada telinga sang pelayan sehingga membuat pelayan itu gemetaran sekarang.

"Berhenti menatap wanita saya seperti itu, atau akan saya lepas bola mata kamu !" Ujar Nino pelan namun tegas, ia tak suka ada yang menelanjangi Tere dengan tatapannya, bagi Nino itu tidak sopan dan menjijikan

Pelayan itu langsung menunduk takut tanpa berani mengucapkan sepatah katapun sementara itu Tere menoleh, ia tak sadar bahwa Nino telah mengancam seorang pelayan yang kedapatan tengah memandangi dengan mesum lekuk tubuhnya.

"Kenapa sayang ?" Tanya Tere dengan lembut

"Gapapa, ya udah yuk masuk" ajak Nino kemudian

Dengan menggamit lengan Nino, Tere melangkah ragu masuk ke dalam ruangan. Nino dengan percaya diri masuk karena disini, ia lah rajanya. Semua orang tunduk padanya, tak peduli seberapa tua usia rekan bisnisnya maka ia akan tetap tunduk dibawah kaki seorang Nina Bastara Tjahjono yang dikenal dengan tangan dingin dan strategi bisnisnya.

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang