Chapter 30

952 75 6
                                    

"Selamat pagi nona, ini saya bawakan surat surat kepemilikan motor vespa yang nona beli tempo hari berikut faktur pembeliannya" ujar Jaka sang pemilik dealer sembari memberikan surat surat yang ia janjikan lalu iamasukkan ke dalam amplop berwarna cokelat

Nino pun membuka amplop coklat itu dan memeriksa setiap detail yang tertera pada surat surat yang lumayan berharga itu.

"Silahkan diminum dulu Pak Jaka" ucap Nino mempersilahkan Jaka untuk mencicipi kopi buatannya

"Terima kasih nona, suatu kehormatan buat saya bisa mencicipi kopi buatan nona" ucap Jaka tulus, ia pun langsung meminum kopi yang Nino buatkan untuknya

Nino hanya tersenyum menanggapi ucapan Jaka. Ia lebih tertarik untuk memeriksa surat surat kelengkapan kendaraan yang ada ditangannya.

"B 3622 BTN ? Ga ada nomor yang lebih bagus lagi ?" Tanya Nino sembari mengerenyitkan dahinya

"Maaf nona, seharusnya kalo mau nomor cantik.. nona pesan, saya bisa buatkan meskipun waktunya bisa lebih lama dari ini" ujar Jaka menjelaskan

Nino hanya mengangguk angguk, ia pun memasukkan kembali surat surat itu ke dalam amplop dan langsung menaruhnya diatas meja.

"Tunggu sebentar ya pak" ujar Nino

Jaka hanya mengangguk, sedangkan Nino berjalan gontai menuju kamarnya. Tak lama kemudian, ia keluar dengan membawa amplop berwarna coklat yang terlihat agak tebal dari amplop yang berada di atas meja namun dengan size yang lebih kecil. Ia pun menaruh amplop itu dihadapan Jaka.

"Terima kasih atas bantuannya pak Jaka, itu ada sedikit dari saya pribadi untuk jajan bakso" ucap Nino asal.

Jaka pun menerima amplop itu dan berterima kasih kepada Nino lalu langsung berpamitan. Sehingga Nino pun bisa memasang plat nomor pada Vepi lalu membawanya menemui Tere.

*

Nino membawa Vepi menembus padatnya jalanan ibukota, namun ia bisa cepat sampai di kampus tempat Tere mengajar selain karena apartemennya yang tak terlalu jauh dari kampus, motor bisa selap selip ditengah kemacetan. Sehingga ia pun lekas sampai di pelataran parkir kampus tempat kekasihnya mengajar pas disaat jam makan siang tiba.

Nino pun menunggu Tere di depan ruang staff seperti biasanya. Tak lama kemudian, Tere keluar dari ruangan staff dengan menggunakan kemeja putih bergaris yang di padu padankan dengan celana bahan berwarna biru.

"Ter" panggil Nino pelan

Tere pun menoleh, lalu ia tersenyum mendapati kekasihnya berada dihadapannya. Namun ia sedikit agak memicingkan matanya melihat Nino yang agak sedikit lusuh kali ini, tak seperti biasanya. 

Tere menghampiri Nino lalu memeluknya dengan manja. Ia pikir, Nino masih marah kepadanya dan tak mau bertemu dengannya. Namun, ternyata dugaannya salah. Nino pun menarik tangan Tere dan membawanya ke hadapan Vepi, vespa hitam doff yang sekarang resmi menjadi milik Nino dan menjadi satu satunya motor yang ia miliki.

"Ini motor siapa ?" Tanya Tere kebingungan

"Aku" jawab Nino singkat dengan wajah sumringahnya

"Kamu kenapa beli motor ? Mobil kamu kemana ?" Tanya Tere lagi

"Biar bisa dipeluk kamu hehehe" ujar Nino sembari menggaruk lehernya karena salting dengan ucapannya sendiri

"Kamu sweet banget deh, padahal di mobil juga kan aku bisa peluk kamu" ucap Tere kemudian

"Kamu ga suka sama Vepi ?" Tanya Nino dengan memasang wajah cemberutnya

"Suka, sayang.. cuma kaget aja tiba tiba kamu dateng kesini pake motor.. dinamain Vepi pula" ujar Tere sembari membetulkan letak kacamatanya yang agak kurang membuatnya nyaman

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang