Chapter 32

733 77 9
                                    

Keesokan paginya, Tere terbangun lebih dulu karena alarmnya telah berbunyi. Ia tersenyum saat melihat Nino yang masih terlelap disampingnya sembari memeluk guling. Wajahnya yang tenang membuat Tere semakin jatuh cinta pada wanita dihadapannya ini.

Ia pun bangun dari tidurnya dan langsung mencium pipi Nino membuatnya sedikit terusik dan membalikkan badannya.

"Dasar kebo, alarm bunyi segitu kencengnya juga dia ga terusik sama sekali" gumam Tere sembari terkekeh pelan

Ia pun melangkahkan kakinya dengan pelan agar tak membangunkan Nino yang masih terlelap dan terlihat sangat lelah. Ia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh tubuhnya karena ia harus kembali ke rutinitasnya di kampus pagi ini.

Sekembalinya Tere dari kamar mandi dengan menggunakan pakaiannya, ia terkejut melihat Nino yang sudah terbangun dan sedang menyandarkan tubuhnya di headboard.

"Sayang kok udah bangun ?" Tanya Tere kemudian

"Aku mau nganterin kamu ke kampus, alarm aku nyala tadi jadi aku bangun" jawab Nino yang masih memejamkan matanya

"Aku bisa berangkat sendiri kok, kamu bobo aja lagi ya ?" Ujar Tere sembari merapihkan pakaian Nino yang dipinjamnya untuk ia bawa ke kost dan dikembalikan saat sudah bersih dan rapih seperti semula

"Ga mau ayang, aku mau nganter kamu" rengek Nino kemudian terdengar seperti anak kecil yang sedang merengek manja pada ibunya karena ingin meminta dibelikan sesuatu

"Uuu iya sayang iya, ya udah kamu mandi dulu gih biar seger" ujar Tere sembari mendekati Nino yang masih bersandar dan duduk disampingnya

"Peluuuk" rengek Nino manja

"Ga ah, kamu belum mandi.. mandi dulu sana, habis mandi baru aku peluk.. nanti aku kiss, ayang" jawab Tere sembari mencolek hidung Nino

Nino pun langsung membuka matanya dan langsung bergegas menuju kamar mandi membuat Tere menggelengkan kepalanya melihat tingkah Nino yang jika dihadapan oranglain tak mungkin akan dilakukannya. Semua orang yang mengenal seorang Nina Bastara Tjahjono akan terkejut jika tahu bahwa Nino semanja ini pada dirinya. Berbanding terbalik dengan image yang ia bangun di depan banyak orang terutama para rekan bisnisnya.

"Ayaaaang aku lupa handuk aku" teriak Nino dari kamar mandi

Tere pun semakin gemas melihat tingkah Nino yang tak ubahnya seperti anak kecil jika dihadapannya. Ia pun segera mengambilkan handuk dan memberikan pada Nino yang berada didalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan menggunakan pakaiannya, Nino pun bergegas masuk ke dalam kamarnya dengan tubuh yang gemetar kedinginan dan bibir yang juga menggigil.

"Peluuuk a-yang" ujar Nino terbata bata

Tere pun tersenyum dan langsung memeluk Nino yang sedang mengigil kedinginan.

"Dingiiin" ujar Nino lagi

Tere pun terkekeh melihat kekasihnya yang sedang mengigil kedinginan dipelukannya. Tere pun melepaskan pelukannya lalu mengalungkan tangannya di leher Nino.

Ia mencium dengan lembut bibir tipis milik kekasihnya itu lalu melepaskannya.

"Nah tuh udah aku kiss" ujar Tere

"Masih dingin, lagi kiss nya" rengek Nino lagi

Tere pun merapatkan tubuhnya lagi ke tubuh Nino yang masih menggigil kedinginan lalu mencium kembali bibir Nino. Menyesapnya dengan pelan. Mereka pun kembali berciuman dengan intim. Tak ada nafsu yang menggelora diantara mereka. Hanya cinta yang begitu besar yang mereka curahkan disana.

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang