Chapter 53

518 61 8
                                    

Sesampainya di apartemen miliknya, Nino membiarkan Tere untuk membersihkan dirinya terlebih dulu karena mereka baru saja tiba dari luar ruangan. Sementara ia sibuk dengan game onlinenya.

Setelah selesai dengan rutinitasnya sehabis berpergian dari luar, Tere pun menyenderkan tubuhnya ke sofa dan menyenderkan kepalanya ke lengan Nino yang tengah asyik bermain game online di ponselnya.

Nino pun langsung menoleh sebentar, lalu keluar dari game dan langsung melockscreen ponselnya.

"Ayang masih badmood ?" Tanya Nino yang langsung mencium pucuk kepala Tere yang tengah disandarkan di lengannya

"Sedikit" jawab Tere sembari merangkul lengan Nino dengan manja

"Kamu mau aku ngapain supaya kamu ga badmood lagi ?" Tanya Nino lagi

Tere hanya menggelengkan kepalanya pelan, ia juga tak tahu ingin Nino berbuat apa supaya dirinya tak merasa badmood lagi.

"Kamu kesel karena apa sama Nay ?" Tanya Nino kemudian

"Aku kesel sama kamu, bukan sama Nay" jawab Tere dengan jujur

Sementara Nino hanya mengerenyitkan dahinya karena tak mengerti dengan jawaban kekasihnya itu.

"Kok aku ? Emang aku buat salah apa ?" Tanya Nino lagi, ia benar benar tak tahu bahwa dirinya telah membuat kesalahan sehingga membuat Tere badmood

"Aku tau kamu sama Nay pernah punya hubungan yang lama, pasti banyak hal yang kamu inget tentang dia.. cuma aku kayak bete aja pas kamu pesenin iced americano buat dia seolah kamu emang ngerti banget apa yang dia suka bahkan makanannya pun kamu masih inget apa yang dia suka" jawab Tere dengan jujur

"Kamu cemburu ?" Tanya Nino yang kali ini membuat Tere menjadi gemas sendiri

"Kamu pikir, aku sebagai pacar kamu yang ada disitu gimana perasaannya kalo denger kamu pesenin makan dan minum kesukaan mantan kamu ? Mana kamu inget banget lagi" protes Tere sembari mengerucutkan bibirnya

"Apa yang kamu rasain, itu juga aku rasain kalo kamu berduaan di ruang staff sama Cornell.. cuma aku ga bisa protes, aku diem karena aku harus tau diri" jawab Nino dengan pelan

"Kenapa sih harus dibanding bandingin kasusnya sama Cornell ?" Tanya Tere yang kini langsung menegakkan tubuhnya yang tadinya sedang menyender pada Nino

"Ya sama aja kan ? Kamu cemburu sama Nay, ya aku cemburu sama Cornell.. aku bisa aja menyekat Nay dari kehidupan aku, sedangkan kamu ? Apa bisa ?" Tanya Nino dengan tatapan lebih ke menuduh Tere sehingga membuat Tere tak nyaman

"Ini case-nya tuh Nay lho, kenapa kamu jadi bahas Cornell ?" Tanya Tere yang kini sedikit meninggikan nada bicaranya

"Ya karena kamu cemburu dan ga suka sama Nay, ya aku juga cemburu dan ga suka sama Cornell" jawab Nino yang tak mau kalah

"Apa aku komentar soal kakak kamu yang tiba tiba nyuruh Nay bareng sama kamu sedangkan dia tau kalo kamu pasti fitting pakaian sama aku ?" Tanya Tere lagi, ia juga tak mau kalah dan ia harus mencari celah agar Nino tak lagi mendebatnya

"Apa aku komentar soal mama kamu yang tiba tiba jutekin aku ? Atau papa kamu yang aku sapa tiba tiba buang muka ?" Tanya Nino balik dengan lebih menohok pada Tere

"Kamu kok jadi bawa bawa papa mama aku ?" Tanya Tere yang semakin sulit mengendalikan emosinya

"Kamu juga ngapain bawa bawa kak Tasya ?" Tanya Nino tak mau kalah

"Kamu kenapa sih ? Dikit dikit jadi sangkut pautnya sama Cornell, padahal kita lagi bahas Nay bukan Cornell" ujar Tere yang kini memandang tajam Nino yang mendebatnya dan terlihat tak mau kalah

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang