Keesokan harinya, Tere seperti biasa sedang siap siap akan pergi ke kampus. Sementara Nino bersiap siap untuk bertemu dengan Nay.
"Ga usah rapih rapih banget sih mau ketemu Nay" ujar Tere sembari sudut matanya melirik ke arah Nino yang tengah memakai kaosnya
Nino pun menoleh pada Tere yang tengah merias dirinya didepan cermin lalu membalikkan tubuhnya dan berjalan mendekati Tere. Ia pun memijit bahu Tere pelan, lalu Nino menundukkan badannya dan memeluk leher kekasihnya dari belakang.
"Posesif banget sih ayang aku" ujar Nino yang kemudian langsung mencium pipi Tere, menelusuri rahang dan berakhir di leher milik kekasihnya itu
"Ssshhh.. a-yaang aku mau ke kampus.." desah Tere saat Nino mencium lehernya dan nafasnya terasa hangat berhembus yang justru malah membuat Tere terangsang
Nino pun terkekeh saat melepaskan dirinya dari sang kekasih yang tengah merias dirinya di depan cermin.
"Kamu ih, kalo aku ga beres beres nanti malah jadi telat datangnya" gerutu Tere sembari menyapukan eyeshadow berwarna terang di kelopak matanya
Nino pun mengerenyitkan dahi, ia menyentuh pundak Tere agar Tere menengok ke arahnya. Ia mengambil tisu basah yang berada jauh darinya.
"Sini aku benerin" ujar Nino kemudian sembari mengelap wajah Tere yang sudah hampir siap
"Ih ayang, kenapa ? Udah mau beres tau" gerutu Tere
Nino hanya tersenyum, ia tetap menghapus make up di wajah kekasihnya.
Sambil berjongkok ia hanya memakaikan eyeliner, sedikit blush on dan lipstick dengan warna yang lebih soft.
"Nah, udah" ujar Nino sembari berdiri di hadapan Tere yang masih memejamkan matanya
Tere pun langsung membuka matanya dan membalikkan tubuhnya hingga menghadap cermin. Ia tersenyum melihat hasil tangan Nino di wajahnya.
"Aku lebih suka make up kamu yang kayak gini, kamu tambah cantik" puji Nino sembari mencium pucuk kepala Tere.
Tere pun tersipu dengan perlakuan manis Nino kepadanya, Nino sangatlah tahu cara untuk membuatnya bahagia. Seperti yang dilakukannya saat ini, dengan perhatian sekecil ini pun mampu membuat perut Tere terasa dipenuhi banyak kupu kupu.
"Ya udah, yuk berangkat" ajak Nino kemudian
Tere pun menganggukkan kepalanya dan langsung mengambil tas jinjingnya.
Sepanjang perjalanan menuju kampus, Tere terlihat sangat bahagia. Moodnya terlihat bagus karena sedaritadi ia menggenggam tangan Nino sambil tersenyum.
"Sayang.." panggil Tere kemudian
"Apa sayang ?" Tanya Nino sembari menoleh sekilas pada Tere
"Nanti jangan lama lama ketemu Nay nya terus kabarin aku, pokoknya kamu jangan terlalu deket sama dia" ujar Tere mengingatkan
"Iya iya sayang, aku tau kok harus bersikap kayak gimana dihadapan dia.. kamu ga usah khawatir" jawab Nino sembari sesekali mengelus punggung tangan Tere dengan jempolnya
Nino langsung memacu mobilnya masuk ke area parkir menuju ruang staff yang berada di basement untuk men-drop kekasihnya disana. Sebelum turun dari mobil, Tere mencium bibir Nino sekilas lalu tersenyum setelahnya.
"Aku turun ya" pamit Tere kemudian
"Iya ayang, semangat kerjanya" ujar Nino sembari tersenyum menyemangati Tere
"Awas kamu jangan ganjen, jangan lupa kabarin aku kalo udah ketemu sama Nay" ujar Tere mengingatkan
"Siap boss, perintah akan saya laksanakan" jawab Nino sembari tangannya memberi sikap hormat
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya