Bab XCVIII

293 41 13
                                    

Harap bijak dalam membaca











Sementara itu para warga ramai-ramai pergi untuk melihat pertandingan. Dua orang anak kecil berlarian ke arah arena untuk mennyaksikan pertandingan.

"H-hey pelan-pelan".

"Akhh".

Salah satu dari mereka terjatuh karna tersandung sesuatu.

"Ada apa?".

"Aku terjatuh karna barang ini".

"Hmm kantong apa ini, apa isi didalamnya?".

Mereka membuka kantong itu dan terlihat ketakutan dan bingung saat melihat isinya.

"Apa ini?".





















Sementara itu diarena pertandingan. Salah seoranag kesatria tengah terjebak dengan monster raksaksa dihadapanya. Para penonton yang melihat itu merasa geram dan tidak sabar.

"Apa yang sedang kau lakukan idiot!".

"Bunuh monster itu, bunuh monster itu!!".

"Bunuh cepat!".

"Kenapa kau malah ragu seperti itu!!".

Jeongwoo memejamkan matanya karna merasa pusing.

"Aku pusing" batin jeongwoo.

Duaghh.....

Monster itu langsung menendang salahh satu kesatria sampai ia terlempar ke arah dinding arena.

"Urkhhh guhh".

Kesatria itu langsung memuntahkan darah dan pingsan ditempat.

Sementara itu haruto menatap monster itu dan bersiaga untuk menyerang. Haruto mengumpulkan mana di dalam tubuhnya dan dengan sekali gerak ia langsung menebas kepala monster itu.

"Woahhh!!!" Satu arena langsung dipenuhi dengan terikan kegembiraan.

Jeongwoo melihat pertandingan itu dengan tenang.

"Itu adalah hasil yang bisa diprediksi. Apa itu semua karna dinding pelindung arena yang sangat kuat?. Meskipun agak kawatir, sepertinya monster yang ada diarena ini tidak menunjukan ketertarikan mereka kepadaku. Dan sekali lagi aku baru mennyadari, tentang semua yang kukawatirkan dan kesusahan untuk menghindari kematian semua hal ini sebenarnya tidak berguna" batin jeongwoo.

"Membosankan" jeongwoo.

"Ini mengejutkan mendengar kau mengatakan hal itu jeongwoo" jaehyuk.

"Tidak ada yang peduli jika ada yang mati disinikan?, aku juga tidak" jeongwoo.

"Hmm jadi kau juga tidak peduli dengan suamimu?" Jaehyuk tersenyum miring.

"Ya aku tidak perlu kawatir tentang itu" jeongwoo.

"Haruto pasti bisa memenangkan pertandingan ini, aku sangat yakin" batin jeongwoo.

"Hmm ini akan menyenangkan" jaehyuk menyembunyikan senyuman mencurigakan dibalik telapak tanganya.








Sementara itu para kesatria di arena tiba-tiba berteriak kesakitan.

"Akhhh".

"Arghh ahhh!!".

Asahi terkejut melihat jenis monster yang dikimirkan diarena.

"Mereka bahkan mengirimkann monster ghoul disini?!" Asahi.

"Ghoul merupakan monster yang dapat menganggu pikiran. Para kesatria disebelah sana, mereka sedang dipaksa untuk menginga kenangan paling mennyakitkan dalam hidup mereka" ken.

"Ah aku jadi mengerti sekarang kenapa beberapa dari mereka sangat kesulitan saat ini. Tapi aku terkejut tuan haruto dapat menahan serangan ini dengan baik" asahi.

Haruto mulai melumuri pedangnya dengan mana yang ia miliki dan segera melompat ke ata kepala monster itu dan menebasnya dengan sekali ayunan.

"Grahhh!!".

Jaehyuk tersenyum melihat semua itu dari atas podium.

"Sepertinya pemenangnya sudah terlihat sekarang. Aku menndengar ia adalah kesatria terbaik dengan kekuatan yang luat biasa, tapi melihatnya secara langsung membuatku kagum" jaehyuk.

"Ini mudah ditebak dan membosankan, aku akan tidur sekarang. Jangan bagunkan aku. Aku kesulitan tidur semalah karna suatu hal yang dilakukan oleh seseorang semalam" jeongwoo.

Jaehyuk tersenyum lalu menatap jeongwoo.

"Itu alasan yang cukup menyenangkan untuk didengar" jaehyuk.

"Apa yang menyenangkan dari hal itu?, itu semua hanya alasan untuk menghindari amarahmu" batin jeongwoo.

Setelah beberapa saat mata jeongwoo benar-benar tertutup karna tertidur.














Beberapa menit kemudian.....

"Hah....." jeongwoo terkejut saat meyadari dirinya benar-benar ketiduran.

"Apakah aku benar-benar ketiduran, lalu bagaimana dengan pertandinganya?" Batin jeongwoo.

Suasana diarena berubah drastis. Kabut tebal mulai mennyelimuti seluruh arena, para penonton bahkan sampai hening dan menatap tidak percaya ke arah arena.

"Graghh....".

"I-itu...." jeongwoo.

"Lich!!, dia adalah mayat hidup yang dibuat dai para pendeta yang dikorbankan. Kenapa monster terlarang ini ada diarena!!" Panik jeongwoo sembari menatap monster tengkorak raksaksa yang kepalanya dipenuhi dengan tudung dan mahkota berduri.

"Dibutuhkan ritual yang sulit dan kesanggupan dari petinggi pendeta untuk memanggil lich. Apakah ini merupakan rencana ayah?!!. Jika hal ini telah disetujui oleh cardinal, berarti jaeheyuk juga terlibat dalam hal ini" dengan cepat jeongwoo menoleh ke arah jaehyuk yang tengah tersenyum lebar dengan ekspresi mengerikan.

Jeongwoo membulatkan matanya menegtahui hal ini telah jaeheyuk rencanakan. Dengan cepat jeongwoo menoleh ke arah arena untuk mencari keberadaan haruto. Jantung jeongwoo serasa berhenti saat melihat haruto tidak berdaya dibawah pijakan monster itu.

"H-haru....".

























Bersambung.........

Selamat tahun baru ges, kasian dibuat deg-degan. See ya in next chapter ditahun 2025😆.





How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang