Bab C

331 44 17
                                    

Harap bijak dalam membaca








Tap tap tap tap.......

"Tunggu, tunggu sebentar!" Jeongwoo berusaha melepaskan tanganya yang ditarik secara tiba-tiba oleh jaehyuk.

"Kenapa kau tiba-tiba bertingkah seperti ini!!" jeongwoo.

Jaehyuk tidak memperdulikan jeongwoo dan terus berjalan sembari menarik tangan jeongwoo. Wajahnya terlihat sangat kesal disaat mengingat jeongwoo yang menagis bahagia sembari menyentuh tangan haruto, matanya berkedut menahan luapan emosi di dalam hatinya.

"Kakak sebenarnya kau mau membawaku kemana?!" Jeongwoo.

Cklek.....

Rupanya perkataan jeongwoo disepanjanng lorong terdengar oleh junkyu dan doyoung.

Junkyu memmbuka pintu kamarnya dan melihat jaehyuk yang pergi sembari menarik tangan jeongwoo.

"Doyoung" junkyu.

"Iya kak?" Doyoung tersentak mendengar namannya dipanggil oleh junkyu, ia tau kakaknya pasti sedang merencanakan sesuatu. Hal itu memebuatnya kawatir, mengingat haruto masih marah kepadanya.

"Haruto akan segera tiba di aula, haruto dan wonyoung telah dibutakan oleh penyihir itu. Aku tidaka punya pilihan lain selain bertindak untuk menyadarkan mereka" junkyu.

"Tapi kak..." doyoung terdiam dan tidak melanjutkan perkataanya saat melihat ekspresi junkyu.













Sementara itu diaula perjamuan asahi panik sendiri karna kehilangan jejak jeongwoo.

"Dia menghilang!, dia mennghilang tanpa jejak sekalipun!!" Asahi.

"Pelankan suaramu asahi!" Junghwan.

Mendengar hal itu asahi terdiam dan melihat kesekitarnyan.

"Benar, terlalu banyak yang melihat disini" ken.

"Dan bukankah kau yang penjadi pengawal dibarisan depan?, apa yang kau lakukan saat itu?" Junghwan.

"Tidak, saat kita sampai disini. Aku melihat mereka berdua juga ada disini!" Asahi.

"Ha aku jadi makin pening sekarang, apakahh mereka pergi dari pesta ini..." junghwan.

"Tuan junghwan!" Wonyoung.

"Nona, nona apakah anda melihat nyonya?" Junghwan.

"Tidak, aku sudah berkeliling disekitar sini tapi. Kenapa mereka berdua harus..." perkataan wonyoung terpotong oleh sorak-sorai para bangdawan yang menyambut kedatangan haruto.

"Omerta!, omerta!".

"Bukankah pemenangnya harus menghadiri pestanya bersama sang raja pada akhir acara?".

"Kenapa tuan haruto terlihat sangat berantakan?".

Junghwan yang kawatir langsung berlari menghampiri haruto.

"Hey yang benar saja, bagaimanna bisa kau datang kemari dengan kondisi seperti itu?" Junghwan.

"Dimana jeongwoo?" Haruto melihat sekitar dan tidak dapat menemukan keberadaan jeongwoo.

"Dimana jeongwoo?!" Haruto.

"Soal itu..." junghwan.

"Kami juga sedang mencari nyonya.." ken.

Dengan cepat haruto membalikan badanya dan berjalan keluar dari aula perjamuan. Disana ia berpapasan dengann junkyu dan doyoung yang berdiri di depan pintu.

"Apa kau penasaran dimana keberadaan istri tercintamu itu?" Sindir junkyu.

Haruto langsung menghentikan langkahnya.

"Aku melihatnya dengan jelas tadi, dia bergandengan tangan dengan kakaknya sembari meninggalkan aula perjamuan" junkyu menatap punggung haruto dengan wajah angkuh.
















Sementara itu jaehyuk membawa jeongwoo kesuatu ruangan yang sepi.

"Ruangan apa ini, kenapa ruangan ini dipenuhi dengan cermin?. Bagaimana bisa kau tau ditempat ini ada ruangan semacam ini?" Jeongwoo.

Jaehyuk masi terdiam, dia berjalan kedepan untuk membuka pintu balkon.

"Apakah disini ada mata-mata juga!" Jeongwoo.

"Apa kau tau jeongwoo, tempat ini sama seperti taman itu. Kau bilang kau menerima taman itu sebagai hadiah kan?. Sama juga dengan sang raja yang membuatkan ruangan ini kusus untuk ratunya yang tidak bisa menghilangkan hobi menarinya. Walaupun tempat ini dibangun denga selera rendahan ratu itu, tetapi tetap saja kan tempat ini dibagung dengan penuh cinta bukan?. Raja seharusnya memberikan sebuah penerus bagi negri ini, tapi ia bahkan tidak bisa memberikan putri tercintanya mahkota itu. Haha jujur saja jika dia berpikir untuk menjadi raja yang benar, ia pasti tidak akan memilih wanita itu untuk dinikahi dan dijadikann ratu. Dia tidak akan melakukan suatu hal sia-sia yang bisa membawa kekuasanya hancur sampai kedasar, sekarang apa dia akan bergetar ketakutan karna suamimu?" Jaehyuk.

Jeongwoo diam sembari menatap jaehyuk dengan wajah datar.

"Jadi apa poin pembicaraanmu ini kak?" Jeongwoo.

Jaehyuk yang melihat tubuh jeongwoo gemetaran mulai berjalann mendekat ke arahnya.

"Aku ingin kau hidup sebaagai ratu, bukan hanya sebaagai layar belakaanng kerjaan ini. Tidak peduli itu taman yang bagus atau ruangan penuh cermin semua yang ada disini adalah barang tiruan dari barang yang sesungguhnya. Hanya ada satu tempat dimana kau seharusnya menjadi ratu" jaehyuk lalu memeluk tubuh jeongwoo dengan erat.

"Yaitu dikerjaan yang aku bagun, ayah mungkin tidak akan lama lagi hidup. Jadi......" dengan cepat jeongwoo mendorong tubuh jaehyuk menjauh darinya.

"Kenapa aku harus melakukan itu!" Jeongwoo menatap jaehyuk dengan amarah.

Jaehyuk menatap tidak pecaya, karna jeongwoo adik tercintanya yang ia kenal tidak pernah membantah perintahnya.

"Jeongwoo kau.....ah aku tau kau pasti sedang bingung saat ini" jaehyuk.

"Bukan aku tapi kau yang sedang bingung sekarang kakak!. Biasanya kau akan langsung mengangkat tanganmu padaku kan. Tapi hanya karna kita berciuman, bahkan membuat tatapanmu berubah. Dan kau bilang apa, ratu?. Apa kau benar-benar sedang melamarku untuk mennjadi istrimu sekarang?. SEJAK KAPAN KAU MELIHATKU DENGAN CARA SEPERTI ITU?!!" Jeongwoo.

"Sejak kapan kau bilang?. Bagaimana bisa kau tidak tau. Tidak, sekaarang bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan itu. Kita harus pergi dari sini sekarang" jaehyuk kembali menarik tangan jeongwoo.

"Mau pergi?, memangnya kita mau kemana tiba-tiba?!" Jeongwoo.

"Kita akan pergi menggunakan kapal yang telah aku persiapkan didermaga" jaehyuk menarik jeongwoo kearah pintu dan menatap jeongwoo dengan pandangan yang tajam.

"Kita akan pulang kerumah kita yang seharusnya".


























Bersambung.......

Kalo kata saya mending kamu aja yang pulang kepangkuan sang pencipta🙂.




How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang