Bab CI

283 43 21
                                    

Harap bijak dalam membaca











"Apa kau baru saja bilang akan membawaku kabur paksa dari sini?. Apa kauu sadar dimanna  kita saat ini?, disini bukanlah romagna dan kau berbicara seperti hal ini bisa terjadi dengan mudah" Jeongwoo.

"Jangan kawatir jeongwoo, pada saat kita pergi tempat ini akan terbakar" jaehyuk.

"Apa maksudmu?, hal terakhir yang bisa kau lakukan adalah mengatakan kepadaku apa yang kau inginkan dengan membawaku pergi bersamaamu?!" Jeongwoo.

Jaehyuk tetap diam dan menarik tangan jeongwoo.

"Sebenarnya dia punya rencana apa sampai merasa sepercayadiri itu?" Batin jeongwoo.

"Jika yang dikatakanya benar, maka diluar sana ia telah menyiapkan sebuah kapal untuk pelarian diri. Itu artinya dia telah merancang sesuatu agar erendil teralihkan. Tapi hal apakah itu....".

"Segera.....para monster itu akan menyerang daerah ini karna terpanggil oleh batu iblis yang telah kusebar disekitar sini" jaehyuk.

Mata jeongwoo langsung terbelalak lebar, ia mengingat sesuatu. Ia ingat jaehyuk pernah mengatakan sesuatu akan terjadi saat malam hari dan jika hal itu sudah terjadi maka akan tercipta kekacauan dimana-mana.

"Aku tidak ingin kau dalam bahaya, jadi mari kita pergi dari sini" jaehyuk.

"Tidak" jeongwoo menghempaskan tangan jaehyuk sekuat mungkin.

Jaehyuk melihat kearah tautan tanganya yang terlepas dari jeongwoo.

"Aku tidak ada keinginan untuk meninggalkan tempat ini, jadi kenapa aku harus pergi?" Jeongwoo.

"Ha......" jaehyuk benar-benar kesal sekarang, kesabaranya telah mencapai puncaknya. Muka jaehyuk berubah jadi suram.

Tap tap tap

"Apa ini semua karna dia?, apa kau membiarkan hatimu menguasaimu hanya karna mahkota bunga lusuh itu?. Sekali lagi, berapa kali aku harus mengatakan bahwa pria itu tidak benar-benar mencintaimu. Satu-satunya yang orang lihat darimu itu, hanyalah ayahmu yang merupakan pemimpin dan juga orang yang diberkahi kekuatan oleh tuhan. Aku sudah sering kali mengatakanya padamu, jadi kenapa?" Jaehyuk.

"Jadi kau ingin mengatakan jika orang yang benar-benat mencintaiku hanyalah kakaku sendiri?" Jeongwoo.

"Itu benar jeongwoo, di dunia ini yang bisa mengerti dan mencintai kita hanyalah kita berdua" jaehyuk menatap dan mengelus pipi jeongwoo.

"Kau salah kakak, yang kau sebut cinta itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah obsesi kotormu padaku!" Jeongwoo menepis tangan jaehyuk dari wajahnya.

"Apa?" Jaehyuk.

"Kakak kapanpun hal tidak berjalan sesua keinginanmu kau mengangkat tanganmu padaku tapa sedikitpun keraguan, dan diatas itu semua kau juga pernah mencoba menjualku kepada pria lain.

"Itu......." jaehyuk menngingat kembali masalalunya.

Flasback.......

Jaehyuk terdiam dengan wajah lusuh dan penuh memar, ia menyaksikan jeongwoo yang mengandeng tangan pria lain dengan senyum lebar. Jaehyuk hannya bisa menunduk dengan tatapan mata kosong saat ayahnya menaatapnya dengan mata mengintimidasi.

End of flasback.....

"Kau mungkin belum bisa memahami hal itu secara kesluruhan. Makaanya hal itu terjadi, tapi aku......" jaehyuk.

"Kau tidak bisa mengatakan hal itu sebaagai cinta kakak, apa kau tau kapan aku merasa bahagia?. Apa kau pernah sekali saja menyadari apa yang kurasakah atau apa yang kulewati?. Jika kauu benar-benar mencintaiku bukanya memukulku kau akan merasa berempati pada rasa sakit dan airmataku, kau akan memeluku dan menyemangatiku dan kau tidak akann pernah memaksaku melakukan hal yang kubenci. Apa kau mengerti sekarang, apa bedanya kau dan haruto?" Jeongwoo.

Mendengar hal itu membuat jaehyuk merasakan perasaan campur aduk. Ia terdiam dengan rasa sedih dan amarah.

Flasback......

Jaehyuk kecil sedang memohon kepada ayahnya untuk membawa jeongwoo pergi dari panti asuhan. Karna jaehyuk tidak suka melihat jeongwoo terus-terusan disiksa disana.

"Baiklah kau bisa mmembawa jeongwoo ke castil".

"Sungguh ayah?" Jaehyuk.

"Tapi sebagai gantinya kauu tidak boleh menolak atau melanggar perintahku, jika tidak aku akan mengembalikan jeongwoo pada panti asuhan kumuh ini".

Jaehyuk terdiam dan menganggukan kepalanya.

End of flasback.....



"Tidak, buka itu aku....." jaehyuk.

"Hanya ada satu alasan kenapa aku ingin berada ditempat ini. Aku ingin hidup dengan bahagia, dengan suamiku yang benar-benar mencintaiku dan mendukungku!" Jeongwoo.

"Hentikan itu sekarang, kau sudah..." jaehyuk mengepalkan tanganya berusaha menahan emosinya.

"Apa kauu fikir aku ini masi anak kecil yang naif dan suka berhalusinasi?!. Walaupun begitu aku akan tetap menn
gatakan hal itu tanpa penyesalan sedikitpun. AKU BENAR-BENAR MENCINTAI HARUTO!, jadi sekarang kau pergilah sendiri kakak. Aku tidak akan pernah melepaskan tangan haruto!" Jeongwoo.

Jaehyuk terdiam dengan auranya yang semakin mengelap.

"DAN AKU LEBIH BAIK MATI DARIPADA HARUS KEMBALI KEPADAMU!".

Plak......

Suara tamparan keras mengema disatu ruangan. Kesabaaran jaehyuk telah mencapai puncaknya, jaehyuk menampar keras wajah jeongwoo dengan penuh amarah.

Tapi bukanya kesakitan, jeongwoo malah tersenyum.

"Apa kau ingin aku mengatakanya darimanna datangnya perasaan jelekmu yang kau limpahkan padaku itu?. Kau itu sedang memmperlihatkan rasa irimu pada suamiku, haruto. Kau iri pada seseorang yang bisa meraih semua hal dengan mudah. Darah kerajaan, dukungan dari raja dan juga masa depan dengan mahkota emas" jeongwoo.

"Diam" jaehyuk.

"Apa kau tidak paham?, saat kau bersamaku kau itu berada di keadaan yang paling menyedihkan" jeongwoo.

Crak.....

"Kumohon diamlah jeongwoo" cermin dibelakkang jaehyuk mulai retak karna tekanan dari kekuatan dan emosi jaehyuk.

"Dan jika kau mencoba membawaku dengan paksaan, maka aku akan mengutukmu seumur hidupku!. Aku akan menjual jiwaku untuk mengambil semuanya dari tanganmu, seluruh kehiduupanmu akan ditarik semua kedalam neraka paling dasar!. Cobalah sebisamu!!" Jeongwoo.

Crak.....cratak....

Jaehyuk membolakan matanya tidak percaya dengan pendengaranya sendiri. Cermin cermin diruanga itu menjadi semaakin retak.

Brak......

"SUDAH KUBILANG DIAMLAH!!" jaehyuk.

Dengan mata yang mengelap jaehyuk menghempaskan tubuh mungil jeongwoo kearah cermin. Lalu jaehyuk berjalan mendekat ke arah jeongwoo dan menatap pantulan dirinya sendiri pada cermin yang pecah.

"Ya kau benar, mungkin saat ini aku terlihat sangat menyedihkan. Tapi walaupun begitu aku....".

Brak......

Jaehyuk menoleh kearah pintu yang didobrak dengan keras. Belum sempat ia mencerna situasi yang terjadi, haruto berlari ke arahnya dengan penuh amarah.

Jleb.........














































Bersambung........

Sorry telat guys, semalem wifi saya mati gak bisa dipake huhu😭😭.





How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang