Hari sudah berganti, dan kini tiba waktunya bagi Freya untuk kembali menjalankan kewajibannya sebagai seorang kordinator perlengkapan.
Sebenarnya Freya masih tidak diperbolehkan keluarganya untuk kembali ke sekolah, namun mereka semua tahu sosok Freya. Tidak ada yang bisa menghentikan Freya ketika Freya ingin melakukan sesuatu, bahkan penyakitnya sekalipun.
"Kamu yakin nak mau berangkat?" Tanya Tefa.
"Iya mah. Freya udah sehat kok." Balas Freya.
"Apa ga sakit nak kamu makai pakaian kaya gitu?" Tanya Tefa lagi karena memang Tefa benar-benar khawatir akan keadaan Freya.
"Engga kok mah." Freya tersenyum menahan rasa sakitnya.
"Obat udah di bawa?" Tanya Tefa, yang di balas anggukkan oleh Freya.
Tin!
"Kak Gita udah dateng, Freya berangkat ya mah." Ucap Freya lalu mencium tangan Tefa.
"Hati-hati." Ucap Tefa.
"Iya mah. Berangkat ya mah." Balas Freya lalu berjalan sedikit tertatih-tatih meninggalkan rumahnya karena memang rasa sakit di kakinya karena kejadian kemarin masih terasa oleh Freya.
"Ayok kakak bantu." Ucap Gita turun dari mobil dan langsung berlari membantu Freya.
"Makasih kak." Balas Freya.
Tidak ingin berdebat dengan adiknya yang masih sakit, Gita akhirnya hanya memilih untuk membantu Freya saja tanpa harus meminta Freya beristirahat di rumah. Karena walaupun jika Gita meminta Freya untuk tetap beristirahat di rumah, maka Freya pun akan tetap kekeh untuk datang ke sekolah.
"Kemarin gimana kak?" Tanya Freya.
"Gimana apanya?" Tanya Gita kembali.
"Acara. Lancar kan?" Tanya Freya.
"Lancar kok." Jawab Gita.
"Bagus deh." Ucap Freya lalu menyandarkan tubuhnya.
Hanya ada Freya dan Gita di mobil tersebut, karena Kathrina sudah mempunyai janji dengan Marsha akan berangkat bersama pagi tadi.
Mereka melakukan perjalanan langsung menuju ke sekolah, dan tidak singgah kemanapun, mengingat waktu yang mereka miliki terbatas.
Saat sampai di parkiran sekolah Gita ingin membantu Freya untuk berjalan, namun di tolak oleh Freya. Freya tidak ingin merepotkan sosok Gita, dan oleh karena itu juga Freya akhirnya berjalan sendiri, namun tetap dengan sosok Gita yang berjaga di belakangnya.
Mereka berdua terus melangkahkan kaki mereka menyusuri bangunan luas tempat mereka menimba ilmu, sampai akhirnya mereka berada tepat didepan ruang kelas bertuliskan kelas XI IPA 1.
"Mereka sudah pada datang ternyata." Gumam Freya saat melihat tas milik Christy, Fiony, Zee, Ashel, dan Adel yang sudah berada di bangku mereka masing-masing.
Freya meletakkan tas di bangkunya, dan kini Freya berjalan kembali menuju pintu kelas dengan bantuan meja sebagai tumpuannya.
"Ayok kak." Ajak Freya.
"Iya, ayok." Balas Gita, dan kini mereka mulai berjalan menuju ruang OSIS.
Sambutan hangat langsung di terima oleh Freya, ketika Freya masuk ke dalam ruang OSIS. Baik dari panitia perlengkapan, panitia seksi acara, maupun kemanan, sangat bahagia ketika melihat sosok Freya kembali hadir di sekolah ini. Mereka semua langsung menanyakan bagaimana kondisi Freya, karena mereka mendengar bahwa Freya sempat mengalami kecelakaan.
Di bawah perintah Gita, mereka semua setuju untuk mengatakan bahwa acara berjalan sangat lancar, apa bila Freya bertanya kepada mereka. Dan benar saja, "acara kemarin lancar kak?" Tanya Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingin Bertemu (Tamat)✅
RandomApakah di setiap pertemuan akan ada perpisahan? Apakah akan ada sebuah penyesalan dalam pertemuan itu? Yang pasti aku Ingin Bertemu lagi dengan mu. . . . . . Oh Ya ini Pemeran Utama nya aku ngambil dari member JKT48,dan ga semua member aku masukin. ...