Sebelas

989 88 5
                                    

Seorang gadis nampak tengah memandangi jendela mobilnya, entah mengapa dia sangat benci dengan sebuah tempat yang di sebut rumah. Gadis itu berpikir apa arti sebenarnya dari sebuah rumah? Mengapa orang lain sangat nyaman dengan tempat yang bernama rumah sedangkan dirinya tidak? Christy, gadis yang masih mencari apa arti dari sebuah kata yang di sebut rumah hanya terdiam menatap langit malam Jakarta.

"Non kita sudah sampai." Ucap Pak Supir.

Christy mendengar nya hanya mengangguk saja dan turun dari mobilnya. Dengan perasaan benci, takut, kesal, dan juga lelah. Christy membuka pintu dan berharap ayahnya sedang tidak menunggunya.
Namun itu adalah hal yang mustahil, karena sosok sang ayah yang duduk di sofa ruang tamu seketika membuat harapan Christy musnah begitu saja.

"CHRISTY, JAM BERAPA INI KAMU BARU PULANG." Ucap Arna.

Tidak ada jawaban dari Christy, Christy tidak memperdulikan sosok ayah di depannya itu dan langsung melewati nya saja seolah olah memang tidak ada orang yang sedang duduk di sofa tersebut.

"KAMU UDAH KETERLALUAN CHRISTY, MAU JADI APA KAMU KEDEPANNYA. CONTOH KAKAK KAMU SANGAT BISA DI BANGGAKAN, TIDAK SEPERTI KAMU." Ucap Arna.

"Ga ada juga yang minta ayah untuk bangga sama aku." Ucap Christy dan terus berjalan menuju kamarnya.

"BERANI KAMU SAMA AYAH, CHRISTY. ANAK TIDAK BERGUNA." Ucap Arna. Tetap tidak mendapatkan respond dari Christy, Arna berjalan ke ruangannya.

Terdengar suara pukulan meja sangat keras dari dalam ruangan Arna, Christy dapat mendengar suara itu dengan sangat jelas namun dia tidak menghiraukannya. Christy masuk ke kamarnya, membanting pintu kamarnya dengan sangat kasar dan menimbulkan suara yang tidak kalah kerasnya. Christy sengaja membanting pintunya dengan sangat kasar karena memang ingin membalas suara pukulan meja yang berasal dari ruangan ayahnya.

Christy melempar tasnya ke kasur dan membaringkan tubuhnya. Christy membuka handphone nya, tetapi tidak tau apa yang akan di lakukan dengan handphone nya itu, sehingga ia hanya menaruhnya di atas kecil di samping kasurnya. Christy memejamkan matanya mencoba untuk tidur dengan seragam lengkap yang masih menempel di tubuhnya. Christy tidak ingin berlama lama di rumah, Christy berharap hari cepat berganti sehingga ia bisa bertemu dengan Fiony Dan Freya. Tanpa di sadari oleh Christy, air mata turun dan mulai membasahi bantalnya bersamaan dengan rasa kantuk yang datang, dan membuatnya tertidur lelap malam itu.

Suara alarm memaksa seorang gadis dengan seragam lengkap di tubuhnya, bahkan dengan sepatu yang masih melindungi kakinya, untuk bangun dan bersiap menjalani harinya. Christy membuka matanya menekan suara alarm yang mengusik tidurnya, dan duduk di kursinya. Dia melihat jam dan sudah menunjukan pukul 6:00. Christy beranjak dari kasurnya, membuka lemari pakaian, dan mengambil seragamnya untuk hari ini, menaruhnya di kasur. Christy melepas sepatunya, menaruhnya di bawah kasur, lalu dengan susah payah melangkah kan kakinya menuju kamar mandi. Christy membuka keran air mengisi bathtub nya dan menuangkan beberapa tetes sabun. Saat gelembung sabun sudah mulai muncul dan memenuhi bathtub Christy masuk dan berendam di bathtub itu. Hangatnya air bathtub membuat Christy nyaman di dalamnya dan ingin berlama lama berendam di bathtub. Selesai dengan acara berendamnya Christy beranjak dari bathtub mengambil handuk yang tergantung di atas Bathtub dan mengeringkan tubuhnya.

Saat Christy keluar dari kamar mandi, harum wangi sabun memenuhi seisi kamar. Christy memakai seragam yang sudah dia siapkan tadi, mengambil tasnya dan memasukan buku buku pelajaran hari ini. Selesai memakai sepatunya, Christy menyemprotkan parfum lalu pergi keluar kamar. Saat dia menuruni tangga, Christy melihat ayahnya, Ibunya, Serta Shani sudah berada di meja makan. Nampak makanan yang sangat terlihat lezat sudah di hidangkan di meja, namun Christy hanya melewati nya.

"Dek sarapan dulu dek, Christy." Ucap Shani memanggil Christy. Seolah menutup pendengarannya Christy hanya terus berjalan melewati ruang makan.

"Christy, ayah tau kamu mendengarnya, CHRISTY." Ucap Arna membentak Christy.

Ingin Bertemu (Tamat)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang