Bab 85

3.9K 362 179
                                    

Rakha spontan berdiri dan langsung berlari menghampiri tubuh gadis itu, ia menubruk dan memeluk nya dengan sangat erat. Air mata nya tumpah tak tertahan, akhirnya gadis yang selama ini ia rindukan kembali pulang juga ke mansion.

" Ala? Aku kangen! " Ucap rakha sembari menumpahkan segala air mata nya.

Mala membalas pelukan tersebut dengan mengelus lembut punggung rakha, ia berusaha untuk memenangkan rakha yang tampak sangat histeris.

" Maaf aku salah? Maaf kalau aku telah bertindak bodoh dan menyakiti hati serta fisik mu ala? Maaf? Aku minta maaf yang sebesar-besarnya." Ucap rakha dengan tubuh merosot ke bawah, ia berlutut di kaki gadis itu hingga membuat mala terkejut bukan main.

" Apa yang kamu lakukan? Berdiri lah! " Titah mala dengan ikut berjongkok menyamakan posisi nya dengan rakha.

" Maaf ala? Kamu boleh memukul ku sesuka hati mu? Ayo pukul aku? Balaskan rasa sakit yang selama ini aku beri? " Titah rakha dengan memegang pergelangan tangan mala seraya ingin menamparkan nya pada pipi rakha tapi mala dengan cepat menahan nya.

" Hei? Tenang sedikit? " Pinta mala sembari menangkup lembut kedua pipi rakha kemudian ia mengusap nya dengan penuh kasih sayang.

Rakha memejamkan mata nya kala merasakan sapuan lembut tangan mala yang sudah sedari lama tidak ia rasakan.

" Aku sudah memaafkan semua kesalahan mu. Sekarang, berdiri lah?" Ucap mala dengan membantu memegangi bahu rakha.

" Benarkah? Kamu sungguh-sungguh mengatakan nya? " Tanya rakha memastikan sembari menatap penuh harap.

" Iya." Jawab mala yang sontak membuat senyum di bibir rakha merekah sempurna.

Akhirnya mala membantu rakha untuk berdiri dari posisi sebelum nya. Pria itu juga langsung kembali memeluk erat tubuh mala. Ia menghirup rakus wangi bunga mawar yang sudah menjadi ciri khas yang di miliki oleh mala.

" Jangan tinggalin aku lagi? Aku mohon? Sudah cukup hukuman nya? Aku minta maaf yang sebesar-besarnya? Ampuni aku ala? " Pinta rakha di sela dekapan tubuh nya.

Mala tak menjawab, gadis itu hanya bisa tersenyum sembari menghembuskan nafas nya secara kasar. Ia memberi waktu rakha untuk memeluk tubuh nya terlebih dahulu.

" Bagaimana kabar mu? Apa kamu baik-baik saja selama berada jauh dari ku? Hal apa saja yang sudah kamu temui ala? " Tanya rakha bertubi-tubi sembari memegangi kedua bahu mala.

" Aku baik-baik saja kha, tidak perlu khawatir. Aku selalu merasa bahagia! Aku harap kamu juga begitu." Jawab mala sembari tersenyum manis.

" Tidak la. Selama kamu pergi hidup ku terasa hampa. Aku tidak merasa bahagia sedikit pun. Semua nya terasa tidak berwarna saat kamu tak berada di samping ku. Asal kamu tau? Aku hancur sehancur-hancur nya! " Ujar rakha dengan wajah memelas.

Mala menatap penuh keprihatinan saat melihat kondisi tubuh rakha yang tampak agak kurusan. Seperti nya selama mala pergi, rakha jadi jarang memperhatikan asupan nutrisi untuk tubuh nya. Jam makan pria itu mungkin juga menjadi berantakan.

" Apa kamu makan dengan teratur kha? Mengapa tubuh mu terlihat agak kurusan? " Tanya mala.

" Selama kamu pergi aku menjadi malas untuk mengisi perut, rasa nya semua makanan tidak mengunggah selera ku." Jawab rakha jujur.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang