Bab 84

3.2K 381 196
                                    

⚠️

Bab ini mengandung unsur dewasa. Harap bijak dalam membaca nya.

Mala menubruk kencang tubuh rakha, ia memeluk nya begitu sangat erat. Tangis nya pun mulai kembali pecah tak tertahan.

" A-aku.. Aku takut! Ruangan nya gelap sekali kha! Aku juga takut petir itu menyambar diri ku! Aku mohon jangan tinggalin aku sendiri! " Adu mala di sela isakan tangis nya. Dapat rakha rasakan dengan jelas, tubuh mala bergetar hebat. Nafas gadis itu terengah-engah, menandakan rasa takut yang mala rasakan tak main-main.

Segera rakha mengusap-ngusap lembut punggung istri nya. Membiarkan mala meluapkan segala ketakutan nya.

" Aku takut kha! Aku mohon jangan tinggalin aku sendiri." Pinta mala terus memohon sembari terus meremas kuat kerah jaket rakha.

" It's okay baby! Aku disini bersama mu sekarang! " Jawab rakha menenangkan.

CTARRRRR!!!

Suara kilat kembali menyambar hingga terdengar begitu menggelegar. Mala tersentak, ia semakin mengeratkan pelukan nya pada tubuh tegap suami nya, wajah gadis itu juga semakin tenggelam di dada bidang rakha.

" Aku disini, tidak perlu takut." Ucap rakha dengan suara yang terdengar sangat lembut dan penuh pengertian. Tangan pria itu pun tak henti mengusap-ngusap punggung mala.

Rasa nyaman dan hangat kini mala rasakan setelah memeluk erat tubuh rakha. Menurut mala aroma wangi parfum yang rakha gunakan begitu tercium segar dan mampu menenangkan ketakutan dalam diri nya. Ia menyangka rakha tak akan kembali dengan cepat setelah amarah yang meledak ketika mereka bersiteru tadi. Tangis nya mulai perlahan mereda meski belum berhenti sepenuhnya, setidaknya tidak se histeris sebelum nya.

Mala menyenderkan kepala nya di bahu tegap milik suami nya, ia kembali merenung dengan isakan tangis yang belum benar-benar berhenti.

Gambar hanya ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar hanya ilustrasi.

Sesaat tersadar mala spontan melepaskan pelukan tersebut, ia turun dari atas kasur dan menjauhkan diri nya dari rakha. Wajah gadis itu berubah menjadi datar membuat rakha menyerngitkan dahi heran, mengapa mala cepat sekali merubah ekspresi? Pria itu beranjak seraya menghampiri tubuh mala. Mala menatap mata rakha dengan tatapan tajam yang di layangkan, sorot binar teduh itu berubah seperti tak terkenali. Mata nya seolah memancarkan amarah dan rasa kecewa yang begitu dalam.

" Aku benci sama kamu! Kamu jahat! Dasar brengsek! " Maki mala penuh penekanan sembari memukul-mukul keras dada bidang rakha.

Rakha hanya bisa terdiam, ia membiarkan mala untuk terus memukuli diri nya jika itu bisa membuat nya sedikit merasa lega. Rakha tau emosi mala kini tengah berada pada titik tertinggi, terlihat jelas dari wajah dan pancaran mata gadis itu seolah mengisyaratkan bahwa dirinya tengah marah besar dan merasa kecewa.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang