Bab 83

3.1K 352 141
                                    

Mata mala melotot sempurna kala melihat orang yang memanggil nya ternyata adalah rakha. Wajah pria itu terlihat sangat merah karena amarah, pandangan nya pun telihat sangat menyeramkan. Sungguh detak jantung mala bertetak dengan lebih kencang, ia benar-benar takut sesuatu yang tidak di inginkan terjadi malam ini. Mala tau kini amarah rakha tengah berada di titik tertinggi, biasa nya jika sedang marah seperti saat ini, pria itu jadi sulit untuk mengontrol dan mengendalikan diri nya.

" Ngapain kamu disini?! Berduaan lagi sama dia! Bukan nya selesaikan masalah kita, malah asyik main di belakang bersama laki-laki lain? Dia selingkuhan kamu la? " Tanya rakha penuh amarah yang membuat mala memincingkan mata nya.

" Kamu apa-apaansi! Datang-datang malah marah-marah! " Jawab mala kesal.

" Gimana aku gak marah?! Ngeliat istri aku sendiri berduaan dengan laki-laki lain di saat hubungan kita sedang tidak baik-baik saja! " Sahut rakha.

" Kamu salah paham! Aku sama kenzo gak ada hubungan apapun! Kami murni hanya sekedar teman biasa! " Balas mala berusaha menjelaskan.

" Owh! Kenzo namanya? Selingkuhan kamu namanya kenzo? " Tanya rakha sembari terkekeh.

" Jaga ucapan kamu! Aku gak selingkuh! Kami tidak memiliki hubungan spesial! Hanya sekedar teman! Lagian yang seharusnya marah itu aku! Kamu yang membuat hubungan kita menjadi seperti ini! Kalau saja kamu tidak menjadikan aku sebagai bahan taruhan, mungkin pertengkaran ini tidak ada terjadi diantara kita! " Jawab mala tak terima.

" Kalau dia bukan selingkuhan kamu, tidak mungkin kalian berduaan disini! Aku lihat kalian juga sangat asyik sekali ketika berbincang! Sudah tau hubungan kita sedang tidak baik-baik, bukan nya menyelesaikan dengan kepala dingin malah bertemu pria lain! " Ujar rakha.

" Tidak semua yang kamu lihat itu benar-benar kejadian yang sebenarnya rakha! Aku dan kenzo hanya tak sengaja bertemu di tempat ini." Jawab mala.

" Bagaimana semua itu hanya sebuah ketidaksengajaan atau kebetulan? Tempat ini sangat sepi, tak semua orang mau berkunjung ketika malam hari jika tidak ada perjanjian di antara kalian! Pintar sekali melindungi nama baik laki-laki ini!" Ucap rakha, ia benar-benar merasa sangat kesal.

" Aku berani bersumpah rakha! Aku tak pernah membuat janji untuk bertemu di tempat ini dengan kenzo!" Cicit mala seraya terisak.

" Pulang sekarang! " Titah rakha dengan mencengkram kuat pergelangan tangan mala.

" Gak mau! Aku gak mau pulang sama kamu! " Tolak mala seraya terus berusaha melepaskan cengkraman tangan rakha yang semakin lama semakin menguat.

" Lepas! Lepasin aku rakha! Jangan mentang-mentang aku selalu nurut dengan semua perintah yang kamu beri sehingga membuat kamu seenaknya sama aku! " Titah mala dengan nafas yang sudah memburu.

" PULANG BASMALAH NIGISTA ARUNIKA SANJAYA! " Bentak rakha dengan suara menggelegar.

Mendengar intonasi suara yang tinggi sontak membuat mala menundukkan wajah nya, tangis gadis itu semakin pecah tak tertahan, tubuh nya pun ikut bergetar hebat. Ia menggunakan satu tangan untuk menutup telinga nya.

Melihat mala ketakutan, rakha tertegun seperkian detik, karena emosi ia menjadi lepas kendali. Gigi nya gemercik karena menyadari kebodohan nya, ia secara tak sadar telah membentak mala.

Saat ia hendak memeluk tubuh mala dan meminta maaf, kenzo malah mengeluarkan suara.

" JANGAN BENTAK-BENTAK GISTA! DIA PEREMPUAN! SEBAIKNYA TURUN KAN NADA BICARA LU! DIA GAK BISA DI BENTAK! " Kesal kenzo tak kalah menyentak.

" CIH! GAK USAH IKUT CAMPUR! " Sahut rakha dengan sorot mata menatap sinis penuh kebencian.

" GUA BERHAK IKUT CAMPUR JIKA MENYANGKUT TENTANG PEREMPUAN! APALAGI ORANG YANG LU BENTAK ADALAH GISTA! " Balas kenzo tak mau kalah.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang