Mala menutup pintu tersebut dengan sangat keras hingga suara nya menggema dan terdengar kemana-mana, kemudian ia mengunci nya dari dalam. Tubuh gadis itu merosot di sebalik pintu ke bawah, dada nya sesak dan deru nafas nya memburu naik turun tak beraturan. Kali ini pikiran nya sedang benar-benar kalut, ia sungguh gelisah tak menentu.
" Pah, mah? Mala takut! " Pekik mala lirih sembari meringkuk memeluk lutut nya.
Tok Tok Tok
" La? Buka pintu nya, ini aku." Titah rakha dengan sedikit berteriak sembari mencoba menarik-narik knop pintu tersebut.
" Jangan takut sayang, ini aku. Buka pintu nya la? " Pinta rakha dengan terus mencoba membuka paksa pintu kamar tersebut.
Mala menuli dan menghiraukan permintaan rakha, gadis itu sedari tadi tak beranjak dari posisi nya.
" Dada gua sakit! " Pekik mala lirih sembari memegangi dada sebelah kiri.
Gadis itu sebisa mungkin mencoba mengatur deru nafas nya yang tersenggal-senggal.
" Buka pintu nya ala? Aku tau kamu di dalam." Titah rakha dengan terus menggedor pintu itu.
Suara gedoran pintu semakin keras terdengar, mala mulai panik, dengan terburu-buru mala berdiri dari posisi sebelum nya dan berlari ke samping kasur sing size yang berada di kamar tersebut untuk bersembunyi. Tubuh nya kembali merosot dan terduduk di lantai, ia menyembunyikan wajah dan memeluk lutut nya.
" Aku dobrak pintu nya ya la? Aku takut kamu kenapa-kenapa? " Ucap rakha meminta ijin.
" Kamu jangan berada di dekat pintu." Sambung rakha memperingati seraya bersiap-siap untuk mendobrak pintu tersebut.
Dengan sekuat tenaga rakha mendobrak pintu tersebut, beberapa kali percobaan pria itu gagal. Pikiran nya kacau dan kalut, ia bingung harus dengan cara apalagi untuk membuka pintu tersebut karena ia tak memiliki kunci cadangan. Tapi ia tak pantang menyerah, rakha mencoba lagi dan lagi hingga pintu tersebut berhasil di dobrak.
Brakkk!!!
Rakha memasuki kamar tersebut, pandangan nya terus mengedar untuk mencari keberadaan mala. Semua ruangan yang berada dalam kamar itu tak luput dari pencarian rakha.
" La? Kamu dimana? Jangan bikin aku takut." Tanya rakha sedikit berteriak dengan terus memeriksa ke setiap sudut ruangan.
Mala menutup mulut nya menggunakan tangan agar rakha tak mendengar suara tangis yang nanti nya akan membuat rakha menemukan keberadaan nya karena kali ini gadis itu bersembunyi di bawah tempat tidur.
" Ala? Ayo keluar, jangan sembunyi terus seperti ini. Aku janji bakalan lindungi kamu dari saudara kembar ku." Pinta rakha dengan nafas yang sudah ngos-ngosan.
" Kalau kamu masih belum bisa memaafkan raskha, tidak apa-apa ala. Aku tidak akan memaksa mu, tapi jangan terus menghindar seperti ini, aku takut kamu kenapa-kenapa." Ucap rakha gelisah.
Rakha mengusap wajah nya gusar kala tidak ada sahutan dari mala sedari tadi. Pria tampan itu kembali melangkah kan kaki meninggalkan kamar tersebut.
Ceklek!
Suara pintu tertutup membuat hati mala terasa lega, dengan nafas nya yang semakin sesak mala keluar dari tempat persembunyian nya. Dada gadis itu semakin terasa sakit, kepala nya pusing dan pandangan mata yang sudah mengabur.
" Gua gak mau ketemu rakha dulu." Cicit mala pelan.
" Ala? " Tanya rakha dengan suara berat nya tepat di samping tubuh mala. Pria itu sebenarnya tidak benar-benar pergi dan meninggalkan kamar tersebut, ia hanya menutup pintu agar mala mau keluar dari persembunyian nya. Karena sewaktu tadi rakha sudah mengetahui bahwa mala tengah bersembunyi di bawah tempat tidur. Bagaimana pria itu bisa tau? Karena saat tengah menunduk rakha tak sengaja melihat sedikit celana jeans mala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kesayangan Bos Mafia
Teen Fiction" Kamu adalah milik saya, tidak ada yang boleh menyentuh mu selain saya, atau dia tidak akan bisa merasakan lagi keindahan dunia. " - RadenRakhaDJY. " Menjadi orang yang paling kau sayang apakah sebuah keberuntungan? " - BasmalahNigista " Jika tak...