Chapter 3 - 3

3 3 0
                                    

"Penjaga Rahasia Raja!"

Pasukan penyihir tingkat empat yang dipilih serta dilatih khusus oleh Raja. Saat ini sedang bertanding dengan Dares. Kekuatan tingkat empat yang tidak pernah dia gunakan sembarangan, dia keluarkan untuk menghindari serangan belati dari lawan.

Dares membacakan mantra untuk menciptakan barier yang dapat melindungi dari serangan depan. Tetapi gerakan lawan lincah. Bahkan dalam ruang interogasi yang sempit.

Satu lagi belati tampak terbang bebas namun sebenarnya menghujam ke arah Dares melebihi kecepatan hujan. Dia menghindar dengan hati-hati, mengayunkan jimat ledakan yang terlempar oleh sihir, lawan disudutkan ke ujung ruangan.

Kenyataan bahwa hanya Raja yang dapat memerintahkan Penjaga Rahasia untuk bergerak. Dares semakin yakin dengan rahasia yang dia ketahui di istana putri.

Sadar betapa penting rahasia itu hingga Raja mengirim Penjaga Rahasia untuk mengejarnya, dia tahu dia tidak akan berakhir baik jika kalah. Hidup matinya kali ini bergantung pada seberapa cepat ia membaca gerak-gerik lawan, mengambil keputusan untuk menyerang dalam waktu dan ruang yang terbatas.

Mata Dares belum sempat berkedip saat mengenali simbol mantra yang melekat di kulit bahu lawan. Sesuatu yang menyatakan dengan lantang bahwa dia tidak akan dapat mengalahkan lawan. Apabila ia membunuh Penjaga Rahasia ini, maka akan muncul penjaga rahasia lain yang menggantikan titik tempur. Untuk tugas yang tidak boleh gagal, mereka akan diikat oleh mantra darah dengan mengorbankan kehidupan orang-orang yang terikat. Dia gagal memahami keputusan yang diambil Raja hanya demi menangkap seorang penyusup.

"Menyerah dan tunduk pada perintah Raja! Tidak ada penyihir yang bisa lari dari takdir ini!"

Belati yang dikendalikan dengan sihir jatuh saat Dares meninju wajah Penjaga Rahasia hingga membentur dinding.

Selagi Dares mencari celah untuk keluar dari ruang interogasi, cahaya sihir bersinar bersama lingkaran berlapis-lapis mantera muncul dari lantai hingga memaksimalkan terang dalam ruangan.

Di antara cahaya-cahaya itu, Dares tercengang melihat sudut bibir Penjaga Rahasia yang mengalirkan darah sedang tersungging, melafalkan mantra yang meredupkan cahaya pada diagram. Dia telah dikelabui untuk jatuh dalam jebakan. Orang di hadapannya sama sekali bukan ahli pengendali senjata, melainkan penyihir yang menguasai rasi. Biarpun hanya penyihir tingkat empat, dia telah berhasil menyegel kekuatan sihir Dares hingga terbatas di tingkat kedua.

Dares tidak tahu berapa lama segel itu membelenggu kekuatannya. Dia tak memiliki pilihan lain untuk mengulur waktu selain kabur dengan jimat teleportasi yang tersisa. Sebelum cahaya dari diagram hilang sepenuhnya, cahaya yang lain telah meninggalkan debu sihir teleportasi.

Penjaga Rahasia jatuh bersandar pada dinding ruang interogasi yang dingin. Dia telah menggunakan seluruh kemampuan untuk menyegel kekuatan si penyusup dengan kekuatan sihirnya sendiri. Kali ini, ia hanya dapat berharap bahwa orang yang menggantikannya akan berhasil menemukan penyusup itu.

Cahaya dalam ruang interogasi benar-benar memudar. Dari permukaan dinding yang dingin, seseorang melangkah keluar dengan mata putih pemburu bayangan dalam kegelapan.

Di persimpangan lain, Dares menunjukkan kelemahan. Dia berlari melewati ilusi semu yang menjerat, perasaan saat seorang musuh membongkar siasat. Jarak dari ruang interogasi cukup jauh dari jalan kembali. Tanpa jimat teleportasi dan tingkat sihir yang tak mencukupi, dia hanya dapat melompat ke kolam embun dimana itu menjadi pengantar antara perpustakaan istana menuju ruang perenungan.

Kekuatan ilusi dari kolam embun tidak menahannya saat ia menuju ruang perenungan.

Ketika Dares sendiri tidak tahu ke mana arah yang ia tuju, Putri dalam menara mendapatkan kembali penglihatannya melalui sihir. Dia menemukan orang yang dicintai berada dalam bahaya. Seorang Penjaga Rahasia melesat cepat ke arah Dares yang berlari ke hutan belantara, melewati pepohonan dengan mata terus tertuju kepada lawan.

Sulur di menara terpukul mundur oleh kekuatan sihir yang meledak, memecah sihir pelindung. Putri Candramaya dapat merasakan kekuatan sihir tingkat empat sedang mengalir dari nadi, berpencar mencari orang yang ingin dia lindungi.

"Larilah ke arah matahari terbit, cahaya yang terang akan menyembunyikan kegelapan dalam bayang-bayang."

Dares terkejut dengan suara yang ia dengar. Suara itu tidak berasal dari sisi manapun melainkan dalam pikirannya. Dia ingin mengenyahkan prasangka curiga saat Pengawal Rahasia lain telah berada tidak jauh dari belakang.

Pengawal Rahasia itu merupakan penyihir tipe pemburu yang terlatih untuk menangkap seseorang. Begitu lawan berada dalam area jangkauan, tidak akan bisa kabur kecuali melewati jalan kematian. Dares mau tak mau kehilangan arah dan hanya mengikuti instruksi.

"Siapa pun kamu, asalkan aku bisa keluar dari sini, akan aku jadikan dirimu tangan kananku."

Dares tidak menerima tanggapan apa pun. Tetapi ia melihat cahaya yang bersinar dari pepohonan di depan mata. Sekilas terlihat pintu menara beserta pecahan sihir yang melingkupinya. Seseorang berdiri di sana dengan memalingkan wajah, membelakangi Dares agar ia tak melihat bekas luka yang dibuat benturan sihir. Rambut hitam panjangnya tidak dapat menyamarkan postur kecil nan anggun. Cahaya terang bersinar, diagram sihir muncul di bawah kaki Dares sebelum ia menyadari bahwa dia dipindahkan dengan kekuatan teleportasi tingkat tinggi hingga keluar dari istana.

"Penyesalan yang datang di akhir, bagaimana akan diterima?" pertanyaan itu mengubah raut wajah Putri yang semula telah mengalirkan darah, kini tampak goresan di pipi kanan mulai menghitam.

Raja mendekat dan membacakan berbagai mantra untuk menahan luapan sihir putrinya yang berangsur-angsur memudar. Goresan di wajah sang Putri kembali normal, namun meninggalkan bekas luka selayaknya manusia tanpa kekuatan penyembuhan, membuat Raja menghela napas kecewa. Kekuatan tingkat tiga yang baru dikuasai Putri telah hilang ketika ia memaksakan tingkat empat untuk seseorang di luar sana.

"Perintahkan para pengawal untuk mencari penyusup di sekitar tembok istana!"

Kekuatan sihir Dares telah kembali ketika ia mendengar perintah itu diturunkan di gerbang istana bagian Tenggara. Dia bersyukur dapat keluar dari istana setelah mengetahui berbagai kegelapan yang tersembunyi di dalamnya. Namun kejutan yang dia dapatkan justru bertambah saat ia berpaling untuk menyaksikan seorang pelayan meneriakkan nama anaknya yang enggan menuruni kereta.

"Jangan memaksa lagi. Aku tidak mau kembali bekerja di istana putri."

Princess of Magic LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang