Chapter 03

6.9K 1K 93
                                    

Sambil menoleh ke sembarang arah, Rosé melangkah santai di koridor rumah sakit seraya menikmati minuman kaleng yang baru saja dia beli dari kafetaria rumah sakit.

Sama halnya dengan Lisa, Rosé belum mendapat pasien hari ini, dia hanya baru melakukan perkenalan singkat bersama rekan sejawat dan berkeliling untuk melihat seluk-beluk rumah sakit tersebut.

Sesekali Rosé mengangguk dan tersenyum saat berpapasan dengan perawat atau dokter lainnya, tapi setelah itu dia kembali fokus meneliti detail setiap ruangan, koridor, dan semua area rumah sakit yang dia lewati.

"Dokter Park!"

Rosé menoleh ke arah suara, dia tersenyum setelah melihat kehadiran Lisa. Tidak peduli siapa yang melangkah bersama Lisa, dia hanya memberikan senyum pada Lisa saja.

"Dari mana?" Tanya Lisa.

"Membeli minum." Rosé mengangkat minuman kaleng yang dia bawa.

"Ke mana asistenmu?" Tanya Lisa, dia merebut minuman Rosé setelah berbicara namun tidak Rosé permasalahkan.

"Dia belum datang." Jawab Rosé.

"PA bedah, Kim Jisoo." Ucap Da-hyun.

Uhuk!

Rosé tersedak ludahnya sendiri setelah mendengar nama Jisoo, dia terus batuk membuat Lisa dan Da-hyun sedikit khawatir. Tapi Rosé mengangkat tangan kiri seraya menepuk dadanya menggunakan tangan kanan, dia memberi kode jika dia baik-baik saja, dia hanya terkejut mendengar nama yang Da-hyun sebutkan.

"Kim Jisoo? Apa-- Tidak! Nama itu tidak hanya dimiliki oleh gadis sialan itu saja."

"Dokter Park!"

Lisa, Da-hyun, dan Rosé refleks menoleh ke arah suara, Lisa dan Da-hyun bereaksi biasa saja, tapi tidak dengan Rosé. Kedua mata Rosé terbuka lebar saat melihat siapa yang memanggilnya, yang memanggilnya tidak lain dan tidak bukan adalah Kim Jisoo, asistennya. Kim Jisoo yang sangat dia kenali.

Selain Rosé, tapi Jisoo pun terbelalak melihat kehadiran Rosé. Sialnya, karena sedari tadi dia berlarian jadi dia tidak bisa mengendalikan laju kakinya. Kesialan Jisoo tidak sampai di sana, karena tanpa sengaja dia menginjak lantai basah yang baru saja di pel oleh petugas kebersihan, hingga akhirnya Jisoo terpeleset dan meluncur bebas ke arah Rosé.

Bruk!

Lisa refleks menutup wajahnya menggunakan kedua tangan, sementara Da-hyun menganga dan terbelalak. Bagaimana tidak? Jisoo jatuh terduduk, dan wajahnya? Wajah Jisoo mendarat sempurna di selangkangan Rosé.

Hening...

Rosé berdiri tegak seraya menatap lurus ke depan, sementara Jisoo? Dia tetap pada posisinya karena shock. Lisa? Dia mengintip dari sela-sela jarinya tanpa mengatakan apa pun, begitu pun dengan Da-hyun yang hanya mampu diam.

"Kyaaaa~"

Rosé dan Jisoo berteriak bersamaan, dengan segera Rosé mundur seraya menutup selangkangannya, sementara Jisoo langsung berdiri seraya mengusap-ngusap wajahnya, dia merasa ternodai padahal semua salahnya sendiri.

"Sakit, sialan!" Omel Rosé.

"Aku tidak peduli." Jawab Jisoo tidak kalah mengomel.

Lisa dan Da-hyun saling memandang, interaksi Rosé dan Jisoo membuat mereka heran, seolah mereka sudah lama saling mengenal mereka malah berdebat tanpa rasa canggung sedikit pun.

"Kau! Dasar wanita pembawa sial, baru saja kita bertemu, aku sudah tertimpa kesialan!" Omel Rosé.

Jisoo menganga setelah mendengar ucapan Rosé, kedua tangannya terkepal erat karena ucapan Rosé membuatnya merasa emosi luar biasa. Bagaimana bisa Rosé berbicara demikian? Padahal semua terjadi tanpa sebuah kesengajaan.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang