Chapter 30

5.2K 943 20
                                    

Cuaca pagi ini sangat cerah. Matahari bersinar sangat terik, langit pun tampak biru bersih tanpa hiasan awan sedikit pun. Cahaya matahari memantul saat BMW M4 coupe series berwarna kuning itu berbelok dan masuk ke area parkir khusus untuk dokter.

Setelah mobil berhenti dan terparkir sempurna, pengemudi mobil segera melepas sabuk pengamannya, lalu dia meraih tas kerja, kunci mobil, dan ponselnya. Setelah semua barang dia bawa, dia segera membuka pintu dan turun dari dalam.

"Lalisa!"

Lisa menoleh ke arah suara seraya menutup pintu mobilnya, dia tersenyum saat melihat Irene berjalan cepat menghampirinya. Irene mengangkat sebelah alis, dia melirik mobil yang Lisa gunakan sebelum akhirnya dia melirik menatap Lisa.

"Apa barisan mobil mewah yang ada di basemen penthouse adalah mobil-mobil mu?" Tanya Irene, dia merasa takjub karena hampir setiap hari Lisa berganti mobil.

Lisa tertawa, "Tentu saja tidak semua, tapi sebagian besar memang mobilku." Jawabnya.

"Wow.. Aku tidak menyangka kau gemar mengoleksi mobil juga." Ucap Irene.

Lisa hanya tersenyum tanpa mengatakan apa pun, dia melangkah untuk pergi ke pintu utama rumah sakit seraya menoleh ke sembarang arah. Irene tidak diam, dia segera mengikuti Lisa karena dia pun baru datang.

Mereka berbincang kecil selama melangkah, tidak ada urusan pribadi yang mereka bahas, Irene pun tidak bercerita tentang pertemuannya bersama Jennie semalam, mereka hanya membahas tentang pekerjaan yang cukup melelahkan akhir-akhir ini.

Di sisi lain, atau lebih tepatnya di dalam rumah sakit. Rosé sedang melangkah pelan, terkesan mengendap karena dia sedang mengikuti Jisoo. Saat melihat Jisoo masuk ke ruang poli saraf, dia keluar dari persembunyian lalu melangkah cepat mendekati ruangan tersebut.

Rosé mencoba bersikap biasa saja, tapi dia mempertajam pendengaran telinganya. Sesekali dia terganggu oleh para perawat yang menyapanya, tapi dia berusaha fokus karena ingin mendengar perbincangan Jisoo dan Ahn Bo Hyun di dalam ruangan itu.

"Ini musim panas, tapi sebentar lagi peralihan musim, jadi aku membelikanmu jaket. Semoga kau suka."

Rosé berdecih pelan setelah mendengar ucapan Jisoo, dia benar-benar merasa tidak suka mendengar ucapan Jisoo yang terkesan sangat perhatian itu. Hatinya terasa sangat panas, emosi pun memuncak begitu saja hingga kedua tangannya refleks terkepal erat.

Rosé masih diam di sana, dia tidak sadar Irene dan Lisa diam-diam memperhatikan. Irene akan memanggil, tapi Lisa menahan saat melihat Jisoo keluar dari ruangan poli itu. Sebelah alis Lisa terangkat saat melihat Rosé dan Jisoo berdebat kecil, entah apa yang keduanya bicarakan karena jarak Lisa dengan jarak Rosé cukup jauh.

"Ikut aku!" Tegas Rosé.

"Tidak--"

Jisoo tidak bisa melanjutkan kalimatnya, dia mengerang kesal karena Rosé menggenggam dan menarik tangannya begitu saja. Tidak berselang lama mereka masuk ke ruang peralatan, Jisoo benar-benar terlihat kesal karena tingkah mantan suaminya itu.
 

Rosé POV

"Ada apa denganmu, Chaeyoung?"

Entah..
Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku. Tapi yang pasti, semalam aku tidak suka saat melihat Jisoo berbelanja di toko pakaian pria, dan pagi ini.. aku merasa tidak suka saat melihat Jisoo masuk ke ruangan dokter saraf itu, terlebih mendengar dia membelikan jaket untuk dokter sialan itu.

Tahu, aku tahu namanya. Tapi malas bagiku untuk menyebutkannya. Kenapa Jisoo genit sekali? Dan, kenapa aku tidak suka melihat dan mendengar Jisoo perhatian pada orang lain?

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang