Chapter 09

5.3K 920 56
                                    

13.00 pm

Cuaca hari ini sangat cerah, matahari pun bersinar sangat terik. Seharusnya kondisi ini membuat orang-orang kepanasan, karena suhu jelas naik dari suhu biasanya. Tapi, semua tidak berlaku bagi Brian. Walau pun AC di ruangan itu sudah mati, tapi pria kecil itu tetap menggigil kedinginan.

Tadi pagi dia baik-baik saja, namun setelah bangun tidur beberapa menit yang lalu, dia mendadak demam tinggi, badan penuh oleh keringat tapi tubuhnya tetap gemetar karena kedinginan. Selimut yang dia pakai pun tidak membantu banyak, dia terus mengeluh dingin pada ibu, kakek, dan neneknya.

"Mana dokter? Kenapa lama sekali?" Tanya Seon-ho kesal.

Jennie menggeleng tidak tahu, dia terus menggenggam erat tangan Brian di bawah selimut. Dokter sudah dia panggil, tapi sampai detik ini belum ada satu pun dokter yang datang, hanya perawat dan itu pun hanya menyuntikan obat lalu pergi lagi.

Uhuk!

Seon-ho dan Tae-hee semakin panik setelah mendengar Brian batuk, Jennie menawari anaknya minum air hangat namun Brian menggeleng, menolak, dan malah menangis. Kondisi Brian saat ini membuat Jennie menjerit di dalam, matanya memerah dan berkaca-kaca karena tangis yang sulit dia tahan.

"Mom-- uhuk~ ja-ngan menangis." Ucap Brian.

"Tidak, tapi--"

Jennie tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena Brian batuk tanpa henti hingga membuat Brian kesulitan untuk menarik nafas. Tidak peduli apa pun, Jennie segera berdiri, berbalik, dan berlari keluar dari ruangan Brian.

Beberapa orang terlihat heran melihat Jennie berlarian di koridor, tapi Jennie tidak peduli dan terus berlari seraya menahan air mata yang sulit sekali dia tahan. Sesekali Jennie menoleh ke sembarang arah, tapi dia tahu dia tidak mungkin menemukan orang yang dia cari di sana karena dia berada di lantai 5.

Saat Jennie berbelok untuk pergi ke arah lift, tanpa sengaja dia berpapasan dengan Rosé dan Jisoo yang sedang berdebat seraya melangkah berdampingan. Entah apa yang sedang dokter dan asistennya itu perdebatkan, Jennie tidak peduli karena yang dia butuhkan sekarang hanya satu orang yaitu; Lisa.

"Dokter!"

"Eh.. Tenang--"

"Mana dokter Manoban?" Tanya Jennie seraya mengatur nafasnya yang terengah-engah.

"Lisa, dia keluar saat makan siang tadi, kenapa?" Jawab Rosé, dia tetap terlihat tenang karena dia sudah biasa menghadapi kondisi seperti ini.

Jawaban Rosé membuat Jennie mendesah frustasi seraya menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jemari tangannya, melihat kondisi Jennie membuat Jisoo maju.

"Miss, ada apa?" Tanya Jisoo.

"Anak saya, dia mengalami demam tinggi dan tiba-tiba batuk tanpa henti lalu sesak. Ya Tuhan."

Rosé menoleh pada Jisoo, "Hubungi dokter Joy, sekarang!"

Jisoo mengangguk seraya merogoh saku seragamnya, dia segera mencari kontak Joy karena dia tahu Joy salah satu dokter yang bertanggung jawab atas Brian. Sementara Rosé segera membawa Jennie untuk kembali ke ruangan, sedikit banyak jelas dia tahu apa yang harus dia lakukan sebelum Joy datang.

"Dokter Joy, Brian Traeger Kim, emergency!"

Tut!

Jisoo berlari mengejar Jennie dan Rosé yang sudah berlalu lebih dulu, dia lupa jika dia dan Rosé sedang berdebat beberapa waktu lalu karena datangnya Jennie dengan kabar darurat yang di bawa membuatnya melupakan segalanya.

Di sisi lain...

Lisa masih berada di resto tanpa peduli waktu istirahatnya sudah habis, Lisa sudah mencoba untuk pergi tapi Ji-hyun terus menahan dengan cara mengajaknya terus berbincang membahas berbagai macam hal.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang