Chapter 06

5.5K 910 18
                                    

Lisa POV

Siang kembali berganti malam. Lega rasanya karena hari pertama aku bekerja semua aman terkendali. Jam kerja sudah berakhir, itulah alasan kenapa aku sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tuaku sekarang. Sebenarnya aku malas pulang ke rumah, tapi aku tidak mungkin lupa tentang janjiku pada mommy siang tadi.

Di bawah kungkungan lampu penerang jalan, aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan sedang. Mataku memang fokus pada kemudi dan jalanan, namun pikiranku bercabang karena kondisi salah satu pasienku benar-benar mengganggu pikiranku saat ini.

Brian...

Pria kecil berusia 4 tahun yang aku temui di pesawat tempo hari, dia adalah pasien yang akan menjadi tanggung jawabku setelah dokter spesialis anak merujuk dia padaku. Hasil tes darah awal menunjukan sesuatu yang tidak normal, dan itulah yang mengganggu pikiranku.

Istilah hemato-onkologi berasal dari dua dokter yang berbeda. Ahli Hematologi mengkhususkan diri dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit darah. Ahli Onkologi mengkhususkan diri dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit Kanker. Aku mengambil keduanya, itu artinya aku adalah dokter yang menangani penyakit darah dan kanker pada anak.

Hasil tes tadi menunjukan sel darah putih yang tidak normal pada Brian, hal itu yang mengganggu pikiranku saat ini. Menurut hasil tes darah awal saja aku sudah bisa mendiagnosa sakit apa yang Brian derita, namun aku tidak mau menyimpulkan semua begitu saja sebelum hasil tes lain keluar karena aku tidak ingin asal memberi diagnosa pada kerabat dan keluarga terdekatnya.

"Brian."

Entah.. Dari semenjak aku bertemu Brian di pesawat, aku benar-benar sudah menyukai anak ini. Dia baru berusia 4 tahun, tapi selama aku berbincang dengannya, aku merasa berbincang dengan orang dewasa yang pintar berbicara, meski memang ada saja sisi anak-anak yang begitu lucu di mataku, salah satunya saat dia tertawa dan berceloteh hal yang sulit aku mengerti karena terkadang anak usia 4 tahun masih sedikit sulit merangkai beberapa kata.

Drrrt~ Drrrt~

Getaran ponsel membuyarkan pikiranku, karena ponselku terhubung dengan layar di dalam mobil, aku bisa melihat siapa yang menghubungiku. Nama mommy muncul di sana, tanpa menunda aku segera menekan tombol di stir mobil untuk menerima panggilan masuk itu.

"Ya, mom? Kenapa?" Tanyaku.

"Kau di mana, Lisa? Sudah pukul 7, bukankah kau janji akan pulang ke rumah?"

Aku menghela napas lemah setelah mendengar omelan mommy di ujung sana. Sungguh, sebenarnya aku malas pulang dan menghadapi bawelnya mommy, aku tahu dia menyayangiku tapi please~ aku bukan anak berusia lima tahun atau remaja yang belum menemukan jati diri.

"Iya, aku tidak lupa dengan janjiku, mom. Aku sedang dalam perjalanan, baru saja masuk ke gerbang perumahan, sabar." Jawabku.

"Ah, mommy senang mendengarnya. Pokoknya, kau harus pulang malam ini."

"Iya, dua menit lagi aku sampai. Aku matikan panggilannya."

Tut!

Tanpa menunggu mommy menjawab, aku mematikan panggilan begitu saja, lalu aku menginjak pedal gas mobil lebih dalam agar aku bisa segera sampai di rumah. Benar-benar nyonya Hye-kyo ini, bawelnya tidak ada dua. Ck, ck, ck.

Beberapa saat kemudian aku sampai di depan gerbang rumah, setelah menekan klakson dan gerbang terbuka, aku kembali menginjak pedal gas dan mengemudikan mobil secara perlahan hingga akhirnya aku sampai di depan rumah.

Setelah mesin mobil mati, aku segera meraih ponselku lalu aku membuka pintu mobil di bantu oleh petugas keamanan rumah yang berjaga. Memang ada dua petugas keamanan yang berjaga di depan pintu rumah, tidak heran jika dia tahu aku akan datang karena mommy pasti sudah memberitahu.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang