Chapter 10

5.8K 999 65
                                    

Hari-hari kembali berlalu begitu saja, terhitung tiga hari berlalu dari semenjak Brian mengalami kejang demam. Kondisi Brian sudah membaik sekarang, tapi dia masih berada di rumah sakit karena Lisa dan Joy belum mengizinkan pria kecil itu pulang.

Hanya Brian yang berada di rumah sakit, ditemani oleh Tae-hee dan Seon-ho. Ke mana Jennie? Jennie ada, tapi dia sudah pulang ke rumah saat langit masih gelap tadi, saat ini pun Jennie ada di rumah dan baru selesai bersiap karena jadwal libur dan cutinya sudah habis, di mana itu artinya Jennie akan kembali bekerja hari ini.

Setelah selesai bersiap, Jennie segera turun ke bawah untuk sarapan. Tiba di lantai satu Jennie di sambut oleh Ryujin, karena gadis itu izin untuk pulang terlebih dahulu setelah dia ikut menjaga Brian di rumah sakit.

"Ryu, kembali ke rumah sakit hari ini." Ucap Jennie seraya mengambil beberapa kotak bekal dari atas meja makan.

"Baik, eon. Apa eonni kan menginap lagi untuk penerbangan kali ini?" Tanya Ryujin.

"Tidak, aku akan pulang sore nanti." Jawab Jennie.

Ryujin hanya mengangguk tanpa mengatakan apa pun, setelah Jennie memasukan bekal ke dalam tasnya, Ryujin segera duduk karena dia selalu menemani Jennie sarapan. Semenjak Jennie datang ke Seoul, Ryujin sudah menjadi baby sitter Brian. Karena sudah cukup lama jadi Jennie dan Ryujin memang dekat, walau pun tidak sangat dekat karena jadwal yang Jennie miliki membuatnya tidak selalu ada di rumah.
 

Jennie POV

Hari libur selesai. Sedih untuk dikatakan jika aku harus kembali mengudara untuk memenuhi jam kerjaku. Berat rasanya harus meninggalkan Brian, apalagi saat mendengar dia mengatakan tidak apa-apa tapi matanya memerah menahan tangis.

Sebisa mungkin aku memberikan pengertian, bukan sangat tega meninggalkan anak yang sedang sakit, tapi aku bekerja pun untuk Brian. Aku sudah merepotkan orang tuaku untuk menjaga Brian, aku tidak ingin merepotkan mereka dalam hal lain, aku rasa kalian paham apa maksudku.

Saat ini sudah pukul 7.30 pagi, aku baru sampai di Korean Air Operation Center untuk melakukan tes kesehatan dan briefing bersama satu set crew sebelum mengudara nanti. Rasanya, ragaku ada di sini tapi pikiranku ada di rumah sakit. Terlebih, karena sampai detik ini aku belum mengetahui penyakit apa yang anakku idap, hasil tes belum keluar dan belum aku ketahui kapan akan keluar.

"Morning, miss." Sapa seorang petugas medis saat aku masuk ke dalam ruangan untuk melakukan tes kesehatan.

"Morning." Jawabku.

Tanpa banyak berbasa-basi aku segera duduk, hanya tes suhu tubuh dan tensi tapi syukurlah semua normal, padahal aku kekurangan tidur beberapa hari ini. Setelah selesai, aku segera berpamitan dan keluar dari ruang pemeriksaan, tapi aku tersentak karena saat aku keluar aku berpapasan dengan seorang kapten.

"Miss Kim." Sapa nya.

"Ya, kapten Kang."

Kang Seulgi, dia adalah pilot berpangkat kapten yang sudah memiliki jam terbang cukup lama. Sudah beberapa kali kami mengudara bersama, akrab? Tidak, aku hanya bersikap sewajarnya layaknya rekan kerja walaupun ya.. Begitulah.

"Hasilnya baik?" Tanyanya.

Aku mengangguk, "Ya. Saya permisi, Capt." Pamitku.

Dia mengangguk dan tersenyum, sementara aku hanya berbalik dan bergegas pergi. Tidak bermaksud pamer, tapi tidak sedikit pramugara atau pilot yang mendekatiku, dan kapten Kang adalah salah satu orangnya. Namun sampai detik ini aku tidak memiliki niat untuk menciptakan kisah baru. Aku tahu tidak semua pria sama, tapi di mataku semua sama, mereka jahat dan bajingan, tidak puas hanya dengan satu wanita saja.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang