Chapter 68

7K 1.1K 73
                                    

Hari-hari berlalu begitu saja. Terhitung sepuluh hari sudah semua berlalu. Sudah sepuluh hari Brian di ruang rawat inapnya, dan lima hari sudah Lisa keluar dari ICU. Pendarahan yang Lisa alami tidak begitu parah, dan tidak ada cidera serius lain yang membuatnya harus menetap di ICU.

Karena tidak mau berjauhan, Ji-Sub menempatkan Lisa dan Brian di VVIP room, agar ruangan lebih besar dan ada dua bed yang ditempatkan di ruangan itu. Mereka tidak terpisah, Brian dan Lisa selalu berdampingan. Penyakit Brian tidak menular, jadi semua aman dan tidak masalah jika keduanya disatukan.

Lisa dan Brian ada dalam satu ruangan pun jelas mempermudah Jennie merawat keduanya. Meski morning sickness selalu menyiksa Jennie di setiap harinya, tapi Jennie tidak pernah lelah menjaga dan merawat keduanya. Adanya sofa bed untuk tidur, membuat Jennie selalu tidur dengan nyaman di setiap malamnya.

"Tidak mau, aku mau mommy." Rengek Brian.

Tae-hee membuang napas lemah, "Tapi mommy masih di perjalanan sayang, nanti semakin sakit dan perih jika ditunda-tunda untuk dibersihkan." Jawabnya.

"Tidak mau!" Bentak Brian.

Lisa membuang napas lemah, dia mengulurkan tangan dan segera mengelus kepala Brian, "Siapa yang mengajarkan membentak seperti itu, hum?"

Brian hanya menunduk dan menangis setelah mendengar teguran Lisa. Tapi dia tetap dengan keputusannya, dia tidak mau pampersnya dilepas dan poop-nya dibersihkan jika bukan Jennie yang membersihkan. Padahal sudah lebih dari satu kali pria kecil itu poop di pampers yang sama, tapi dia tetap tidak mau melepas pampersnya.

Ke mana Jennie?

Jennie sedang mengurus pekerjaannya, cuti menikah sudah di approve oleh pihak maskapai, namun karena pernikahan harus ditunda, Jennie mengajukan berkas lain lengkap dengan surat keterangan hamil. Menikah tidak dilarang karena Jennie sudah menjadi karyawan tetap, saat hamil pun Jennie hanya perlu memberikan berkas pemeriksaan tentang kehamilannya dan dia akan mendapat cuti karena pramugari dilarang bekerja saat hamil.

"Bokongmu sudah lecet karena terus poop, tidak baik jika pampersnya tidak mau di ganti." Rayu Tae-hee.

"Aku tidak mau." Teriak Brian histeris.

Sepuluh hari berlalu, kondisi Brian benar-benar tidak baik. Bukan tanpa alasan, tapi efek dari terapi persiapan yang membuatnya mengalami diare parah, rambut yang baru sedikit tumbuh pun habis lagi, dia juga muntah sesekali, dan emosinya tidak stabil.

Brian tidak pernah membentak, dia jarang sekali rewel seperti saat ini. Tapi dari semenjak dia melakukan terapi persiapan satu minggu yang lalu, dia benar-benar menjadi anak yang rewel, manja, dan galak. Benar-benar menguji kesabaran Jennie, Tae-hee, dan Ryujin.

Ceklek!

Suara pintu terbuka menyita perhatian Tae-hee dan Lisa, keduanya tersenyum saat melihat Jennie dan Ryujin yang datang. Teriakan Brian tadi Jennie dengar, jadi setelah dia menaruh tasnya dan melepas coatnya, dia segera melangkah menghampiri Brian.

"Kenapa ini? Ada apa?" Tanya Jennie seraya menyanggul asal rambutnya.

"Dia poop, tapi tidak mau dibersihkan oleh eomma, hanya mau olehmu."

Jennie membuang napas lemah setelah mendengar ucapan ibunya, setelah meminta Ryujin mengambilkan washlap dan air hangat, Jennie segera menyingkap selimut yang Brian gunakan. Jennie lelah, dia enggan banyak berbicara yang sekiranya akan memancing emosinya.

Karena diare parah, Brian tidak pernah memakai celana, dia hanya memakai Pampers saja. Jadi setelah menaruh underpad sekali pakai di bawah bokong Brian, Jennie segera merobek kedua sisi Pampers yang Brian gunakan, setelah Pampers itu dia gulung dan buang, dia segera membersihkan bokong anaknya.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang