Chapter 26

4.9K 951 59
                                    

Di bawah kungkungan terik sinar matahari siang ini, Lisa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan cukup kencang. Tidak peduli jalanan ramai dan cukup padat, Lisa terus menyalip beberapa mobil yang menghalangi jalannya.

Sesekali Lisa menoleh pada Jennie yang duduk di kursi penumpang depan mobilnya, tapi setelah itu dia kembali fokus mengemudi agar dia tidak membahayakan Jennie yang terlihat sedang panik dan khawatir. Lisa pun merasakan kekhawatiran yang sama, namun dia bisa mengendalikan semuanya.

Beberapa saat kemudian mobil berbelok dan masuk ke dalam gerbang sekolah Brian, Lisa sedikit menurunkan kecepatan mobilnya hingga akhirnya Maserati Quattroporte berwarna hitam doff itu berhenti sempurna di area drop off.

"Tunggu sebentar." Lisa menahan tangan Jennie.

Jennie mengerutkan alis karena Lisa menahan pergerakkannya untuk turun dari mobil, tapi dia tetap patuh dan membiarkan Lisa turun lebih dulu. Setelah turun dari mobil, Lisa bergegas membukakan pintu mobil untuk Jennie, dia menutup tepi atap mobil agar Jennie tidak terbentur.

Sedang panik, tapi Lisa tetap memperlakukan Jennie dengan manis.

"Ayo." Ucap Lisa.

Jennie hanya mengangguk tanpa mengatakan apa pun, dari tadi Jennie terus diam karena rasa khawatir membuat mulutnya terasa terkunci. Setelah mengunci pintu mobil, Lisa kembali meraih dan menggenggam tangan Jennie, kembali menarik lembut saat kakinya melangkah cepat untuk masuk ke dalam sekolah Brian.

Suasana sekolah cukup hening karena memang jam pelajaran sedang berlangsung, tapi tujuan Jennie dan Lisa adalah ruang kesehatan sekolah karena Ryujin memberitahu Jennie jika Brian ada di sana.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di depan pintu ruang kesehatan. Tanpa mengetuk atau apa pun, Lisa segera membuka pintu dan membawa Jennie masuk ke dalam.

"Brian!"

Bukan Jennie, tapi Lisa yang memanggil Brian. Sementara Jennie? Dia malah membeku di ambang pintu saat melihat seorang pria di dalam ruangan itu, memeluk pria kecil lain yang duduk di pangkuannya.

"Mommy Jen, Se Jong mendorong Brian hingga dia jatuh dan pingsan." Adu Ri Na.

Jennie tersadar dari lamunannya, dia menggeleng dan melangkah cepat menghampiri Lisa yang sudah sibuk memeriksa kondisi Brian. Tidak peduli pria itu terus menatapnya, Jennie langsung membungkuk dan mengecup kening anaknya.

"Sayang." Jennie menepuk pelan pipi Brian namun tidak ada respon apa pun.

Si pria yang sedang duduk dang memeluk anaknya itu berdiri, dia menghampiri Jennie dan Lisa yang sibuk dengan Brian. Dia ada di sana karena kepala sekolah memanggil. Awalnya Se Jong mengelak dan tidak mengaku, namun rekaman cctv menjadi bukti kuat jika Se Jong memang mendorong Brian hingga Brian jatuh dan terbentur dinding.

Se Jong terlihat tertekan, selain mendapat teguran dari kepala sekolah, tapi dia di omeli oleh ayahnya. Sudah berkali-kali dia pindah sekolah, kasusnya tetap sama, dia senang berbuat kasar pada teman sekolahnya hingga dia di keluarkan dari sekolah yang sebelumnya.

"Apa ini anakmu?"

Jennie menoleh secara kasar, kedua tangannya terkepal erat saat melihat wajah pria di hadapannya. Lisa diam meski tangannya terus menggenggam tangan Brian, dia hanya memperhatikan Jennie dan si pria bergantian.

"Apa pria kecil ini anakmu, Choi Tae-Joon?"

Choi Tae-Joon, dia lah pria itu, ayah dari Choi Se Jong yang selalu saja mencari masalah dengan Brian meski pun Brian terus mengalah, tidak pernah mencari masalah, dan tidak pernah mengganggu Se Jong. Yang meledek Brian kemarin pun jelas saja Se Jong, bukan anak lain.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang