Chapter 55

10.1K 1.1K 161
                                    

Hari-hari berganti. Terhitung sepuluh hari sudah semua berlalu. Kondisi Rosé membaik, karena kekuatan yang Jisoo berikan membuatnya tetap berdiri tegak, berani untuk bekerja, dan tidak merasa takut untuk kembali masuk ke ruang operasi.

Sementara kondisi Brian?

Pria kecil itu harus menetap di rumah sakit. Sel kanker yang tumbuh dengan agresif membuat kondisinya terus naik dan turun, bahkan dia harus menjalani banyak sekali pengobatan, termasuk harus menerima kemoterapi intensif dalam empat fase.

Berat badan Brian terus turun hampir di setiap harinya, kanker darah yang menyerang sel darah putih membuatnya selalu pucat, selalu merasa lemas, terkadang sesak, terkadang tersiksa karena sakit di semua otot tubuh, dan mimisan hampir di setiap harinya.

Lisa yang bertanggung jawab terhadap Brian terus berusaha melakukan pengobatan terbaik, bahkan kemoterapi dosis tinggi pun Brian jalani. Membuat Brian semakin rewel, dan rambutnya semakin menipis. Semua terjadi karena cairan kimia yang terus dan terus masuk ke dalam tubuh Brian.

Jennie tidak menyangka jika tubuh anaknya akan rusak, melihat memar di tubuh Brian sudah tidak lagi mengejutkan bagi Jennie, meski jelas saja semua menciptakan rasa sakit di hatinya.

Lisa tidak berhenti mencari pendonor tulang sumsum untuk Brian, namun sampai detik ini pendonor itu masih belum di temukan. Tapi hari ini ada secercah harapan yang Lisa dan Jennie miliki, bukan tanpa alasan tapi karena hasil tes kecocokan sel tulang sumsum Brian dan Tae-Joon sudah keluar.

Saat ini Jennie dan Lisa sedang bekerja sama memandikan Brian, tidak hanya mereka yang merasa bahagia, karena Brian pun ikut tertawa bersama Jennie dan Lisa. Suara cekikikan terdengar dari dalam kamar mandi, karena Lisa dan Brian terus saja menjahili Jennie, entah itu dengan mengoleskan busa sabun ke wajah Jennie, atau pun mencipratkan air pada Jennie.

"Berhenti bermain-main, kita udah cukup lama di kamar mandi." Tegur Jennie.

"Yes, mommy." Jawab Lisa dan Jennie kompak.

Jennie hanya memutar bola mata malas, dia kesal karena pakaiannya basah, padahal dia sudah mandi tadi. Teguran yang Jennie berikan membuat Lisa bergerak cepat untuk membilas tubuh Brian, setelah selesai dia menerima bathrobe milik Brian dari Jennie dan segera memakaikannya di tubuh pria kecil itu.

Sebelum keluar dari kamar mandi, Jennie mengeringkan rambut anaknya di depan meja wastafel, dia berdiri karena Brian berada di gendongan Lisa. Mereka tersenyum karena Brian tetap terlihat tampan di mata mereka, meski pipinya sudah cukup kurus dan pucat pun hampir di seluruh tubuh.

"Huh~"

Jennie membuang napas lemah saat melihat rambut Brian berterbangan, di dalam dia merasa sakit tapi dia mencoba untuk menutupi itu di hadapan Brian. Lisa sadar apa yang Jennie rasakan saat ini, tapi dia memilih diam.

"Mom, apa aku masih tampan?" Tanya Brian, dia menatap dirinya di pantulan cermin.

"Tentu. Kau akan selalu tampan setiap hari dan setiap waktu." Jawab Jennie.

Brian tersenyum, "Daddy, aku mohon.. Aku ingin segera menjadi oppa/ Hyung."

"Sabar sayang, semoga secepatnya, hm?"

Brian tidak pernah memiliki keinginan seperti ini sebelum Lisa membahasnya beberapa hari yang lalu, namun akhir-akhir ini dia merasa sangat ingin menjadi seorang kakak. Brian tahu jika ada Se Jong sebagai adiknya, tapi karena Se Jong pernah menyakitinya, jadi dia tidak mau memiliki adik seperti Se Jong.

Akhir-akhir ini Lisa jarang pulang ke unitnya, selelah apa pun dia setelah bekerja, dia memilih menetap di rumah sakit untuk menemani Brian dan Jennie. Melihat Jennie dan Lisa selalu bermesraan hampir setiap malam, membuat Brian sering membahas tentang adik pada Lisa, ini bukan kali pertama Brian meminta adik pada Lisa.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang