Chapter 62

17.2K 1.2K 247
                                    

PLAK!!!

Suara tamparan itu menggema di area tangga darurat. Tamparan yang Jennie berikan tidaklah pelan, bahkan membuat kepala Lisa pun refleks menoleh ke kanan. Jennie terus menatap tidak percaya pada Lisa, dia merasa kecewa karena perintah yang Lisa berikan benar-benar di luar dugaannya.

Lisa hanya bisa menangis dalam diam, kedua tangan terkepal erat namun tidak mungkin dia membalas. Lisa masih belum sadar jika permintaannya menyinggung perasaan Jennie, dia hanya memikirkan keselamatan Brian tanpa memikirkan hal lainnya.

"Apa kau gila, Lalisa?!" Tanya Jennie, tangannya tampak gemetar karena emosi yang sebenarnya sedikit dia tahan.

Hening...

Lisa tidak menjawab, bahkan dia tidak bergerak sedikit pun. Lisa tahu jika Brian masih bisa menunggu, tapi entah sampai kapan Brian bisa menunggu. Permintaan Brian di ICU tadi membuat Lisa tidak bisa berpikir lebih panjang, dia tidak memedulikan apa pun selain kesembuhan Brian, dia tidak tega melihat Brian selalu tersiksa.

Pernah merasakan bagaimana sakitnya ditinggalkan tanpa pernah bisa bertemu lagi, membuat Lisa tidak ingin kehilangan lagi. Belum lama Lisa dan Brian bersama, maka dia akan melakukan berbagai macam cara agar dia dan Brian selalu bersama. Tapi Lisa lupa, Jennie pun sudah lebih dari kekasihnya.

Emosi yang sulit dikendalikan membuat Jennie ikut menitikkan air mata, dia terus menatap tidak percaya pada Lisa. Bagaimana bisa Lisa meminta hal tersebut dan berbicara dengan sangat mudah? Apa Lisa lupa dengan status hubungan mereka saat ini? Bagaimana bisa calon suami meminta calon istri untuk menghadirkan anak lagi dari mantan?

"Apa kau tidak mencintaiku, Lisa? Apa selama ini kau hanya memanfaatkan aku agar kau bisa dekat dengan Brian?"

Lisa menoleh pada Jennie, dia menggeleng cepat seraya meraih dan menggenggam tangan Jennie, namun Jennie menepis genggaman tangan Lisa, dia mundur seraya menggeleng pelan tanpa mengalihkan tatapannya dari Lisa.

"Tidak.. Bukan begitu maksudku. J, aku tahu betapa berartinya Brian untukmu, dan kau tahu Brian sangat berarti untukku. Aku hanya ingin dia sembuh, aku hancur melihat dia terus tersiksa--"

"Tapi tidak dengan cara yang kau pilih, Lalisa!" Bentak Jennie, dia menghapus air matanya secara kasar, "Kita masih bisa menunggu, Li.. Bisa! Brian akan sembuh--"

"Tapi kondisinya semakin menurun Jennie, kankernya sudah berada di stadium 3!!" Bentak Lisa.

Jennie kembali menggeleng tidak percaya, dia menatap kesal dan kecewa pada Lisa. Hatinya terasa tercubit, dia tidak bisa mengerti dengan jalan pikiran Lisa. Jika Lisa mencintainya, mana mungkin Lisa memintanya untuk pergi bersama Tae-joon? Bahkan Lisa meminta untuk menghadirkan adik agar Brian tertolong?

"Aku akan tetap menerima--"

"Lebih baik aku pergi darimu, dan membawa Brian melakukan pengobatan di rumah sakit lain daripada aku harus pergi dengan bajingan itu!" Tegas Jennie menyela kalimat Lisa.

"Tidak, tidak." Lisa menggeleng cepat, dia terlihat panik dan langsung menggenggam erat tangan Jennie, "Kau dan Brian tidak boleh pergi meninggalkan aku, aku mencintaimu--"

"BOHONG!" Teriak Jennie, dia menangis terisak seraya menarik tangannya dari genggaman tangan Lisa, "Jika kau mencintaiku, tidak mungkin kau meminta dan membiarkan aku tidur dengan pria lain. Jika kau mencintaiku, kau akan mencari cara lain untuk menyembuhkan Brian! Aku bukan pelacur, Lalisa! Kenapa dengan sangat mudahnya kau memintaku melakukannya dengan bajingan itu, hah?! Kau calon suamiku Lisa, calon suamiku! Apa kau gila?!"

Lisa diam termenung setelah mendengar semua kalimat yang Jennie ucapkan. Calon suami. Kalimat itu membuat Lisa tersadar jika permintaannya benar-benar tidak masuk akal. Jennie menangis terisak, dan isak tangis itu tercipta karena permintaannya, Lisa sadar dia sudah menyakiti Jennie disaat sebelumnya dia sudah berjanji akan selalu membahagiakan Jennie.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang