Chapter 70

7.1K 1K 82
                                    

Musim dingin, namun bukan berarti tidak ada matahari. Matahari tetap ada dan bersinar, walaupun kehangatannya tidak terasa dan terkalahkan oleh udara dingin yang semakin terasa hampir di setiap harinya.

Saat ini sudah berada di minggu kedua bulan Desember,  memang sudah waktunya musim dingin menaungi Negri Gingseng tersebut. Musim dingin jelas membuat suhu menurun, tidak heran jika udara dingin pun terasa menusuk hingga ke tulang.

Namun dinginnya udara di luar tidak terasa oleh dua orang yang sedang bercanda mesra di dalam sebuah ruang rawat inap salah satu rumah sakit terbaik di Korea Selatan. Kehangatan tetap terasa, bahkan menciptakan suara tawa yang tampak samar terdengar.

"Aku lemas, Jennie."

Ya, Jennie dan Lisa. Sepasang orang dewasa yang sudah terikat oleh cincin pertunangan. Jennie sedang mengajarkan calon suaminya berjalan, tapi karena dia terus menjahili Lisa, jadi Lisa merasa lebih lemas karena terus tertawa.

"Ayolah sayang. Kau bisa menghajarku hingga seluruh tenagamu habis, kenapa kau bermalasan untuk belajar berjalan? Jika kau malas-malas, bagaimana caranya kau membawaku ke Altar?" Jawab Jennie.

"Aku tidak malas sayang, tapi aku lemas. Bisakah kau berhenti bertingkah konyol?"
 

Jennie POV

Hari-hari kembali berlalu begitu saja. Kandunganku sudah berusia hampir 10 minggu, masih sangat muda dan masih menyiksaku di setiap pagi pada setiap harinya. Tapi semua tanda cinta yang dia berikan sangat aku nikmati meski cukup menyiksa, bukan tanpa alasan, tapi karena kini aku mendapatkan perlakuan manis dan dukungan penuh dari ayah dari janin yang aku kandung.

Dulu..
Semua sangat pelik dan menyakitkan, tapi sekarang? Hah.. Lisa benar-benar sangat ingin memiliki anak, pada Brian saja dia sebegitu cintanya, apalagi pada darah dagingnya? Lisa memberikan semua yang aku inginkan dan aku butuhkan saat sedang mengandung.

Cinta dan kasih sayangnya, semua tidak perlu dibicarakan lagi, yang pasti ini paling hebat dan terbaik. Dan perlakuannya? Dibalik semua kelemahannya saat ini, dia tidak pernah berhenti memanjakanku. Bahkan kemarin malam, aku mengidam ingin memakan udon tepat saat jarum jam menunjuk angka 11 malam, Lisa mengeluh? Tentu saja tidak, yang ada dia rela pergi keluar untuk membelikan apa yang aku inginkan, dan memaksa Rosé untuk mengantarnya tanpa peduli Rosé mengomel karena hari sudah malam.

Kelemahan Lisa? Ya, kalian tidak mungkin lupa jika Lisa mengalami kecelakaan beberapa hari yang lalu. Tapi seiring berjalannya waktu, selain usia kandunganku bertambah, tapi jelas saja kondisi Lisa pun semakin membaik.

"Aku tidak malas sayang, tapi aku lemas. Bisakah kau berhenti bertingkah konyol?"

Lisa sudah bisa berjalan, tapi dia belum bisa berlari. Langkahnya pun masih cukup pelan dan sangat hati-hati, karena itu saat ini aku sedang membantunya belajar berjalan lebih cepat, agar otot-ototnya semakin terbiasa, dan dia bisa kembali berjalan dan berlari seperti biasanya.

Tidak, maksudku.. Aku bukan malu mendampingi Lisa yang kesulitan berjalan. Tidak peduli bagaimana kondisinya, aku akan tetap setia berada di sisinya. Tapi aku membantunya, karena dia sendiri yang menjadikan aku semangat dan acuan agar dia bisa berlari lagi.

"Aku bahagia melihatmu tertawa, sayang. Karena itu aku terus bercanda." Kataku, ya.. Tawa riang Lisa adalah segalanya untukku.

Karena tingkahku dia kecelakaan, seandainya aku tidak macam-macam, tidak mungkin dia mengalami kecelakaan, bukan? Meski Lisa sudah memaafkan aku, dan saat ini kami baik-baik saja, tapi rasa bersalah itu masih aku rasakan. Karena itu aku ingin menebus semuanya, dengan cara merawat dia sampai dia sembuh, membuat dia selalu tertawa, dan memberikan seluruh cinta yang aku punya setulus hati.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang