Chapter 76

4.5K 736 26
                                    

Suasana di dalam rumah milik pramugari cantik bernama Jennie Kim itu cukup ramai. Memang tidak banyak orang di dalam rumah, namun pria kecil bernama Brian terus berseru heboh karena dia bisa menggerakkan kedua kakinya tanpa merasa lemas lagi.

Saat ini Brian sedang berjalan ke sana dan kemari di area living room, di saksikan oleh nenek dan kakeknya yang masih berada di sana. Semenjak Brian keluar dari rumah sakit, Seon-ho dan Tae-hee sempat pulang ke Busan, tapi sudah tiga hari ini mereka menetap di Seoul.

"Harabeoji, halmeoni, lihat.. Aku sudah bisa berjalan lagi, apa aku hebat?"

Seon-ho tersenyum seraya menganggukan kepala dan terus menatap wajah tampan cucunya, "Tentu saja, kau memang selalu menjadi pria yang sangat hebat."

Brian tersenyum setelah mendengar pujian sang kakek, tapi pujian itu tidak membuatnya berhenti untuk melangkah mengitari area living room. Tae-hee hanya mampu diam dan tersenyum, dia merasa terharu karena bisa melihat cucu kesayangannya bisa berjalan lagi.

Brian yang beberapa waktu lalu hanya bisa terbaring lemah, berjuang melawan rasa sakit, kini sudah bisa kembali tertawa bahagia, tidak pernah merengek atau menangis karena sakit lagi, dan tidak pernah mengeluh karena terus terbaring di rumah sakit. Brian sudah kembali ceria seperti sedia kala, meski rambutnya masih sangat tipis dan belum tumbuh sepenuhnya.

Seon-ho dan Tae-hee terus memperhatikan pergerakan cucu mereka, sementara di area tangga Jennie sedang melangkah pelan dan Hati-hati seraya mengelus perutnya yang sudah sedikit menonjol. Bukan sakit apalagi kontraksi, tapi dia selalu berhati-hati setiap kali menuruni anak tangga, karena dia tidak mau hal yang tidak dia inginkan terjadi.

Tiba di lantai satu, kedua sudut bibir Jennie terangkat karena dia bisa mendengar tawa bahagia Brian. Tanpa menunda Jennie segera melangkah ke arah living room seraya merapikan coat yang dia gunakan, tepuk tangan Brian menyambut kedatangan Jennie meskipun Brian tidak melihat kehadiran ibunya.

"Bahagia sekali."

Brian, Seon-ho, dan Tae-hee menoleh ke arah suara, kehadiran Jennie membuat senyum Brian semakin merekah, tanpa menunda dia segera melangkah menghampiri ibunya, meski langkahnya masih terkesan Hati-hati tapi Jennie tetap bersyukur karena anaknya tidak pernah berhenti belajar.

"Mommy, aku bahagia karena bisa berjalan lagi." Ucap Brian, dia mendongak menatap ibunya.

"Mommy pun bahagia bisa melihat pria kecil mommy bisa berjalan dan tertawa lagi, apa tidak ada yang sakit sekarang? Tidak pusing? Mual? Lemas?" Tanya Jennie beruntun.

"Tidak," Brian tersenyum seraya menggelengkan kepala,  "Aku sehat sekarang, mommy. Aku sudah bisa berjalan, aku akan mengantar mommy menikah bersama daddy."

"Ow.. Sayangku."

Jennie segera bertekuk lutut, dia membawa Brian ke pelukannya. Brian tersenyum seraya memeluk erat leher ibunya, dia memejamkan mata merasakan elusan lembut Jennie di kepalanya.

"Aku mencintai mommy."

"Mommy pun sangat mencintaimu, sayang. Teruslah sehat, teruslah berada di samping mommy, daddy, dan adik bayi. Di samping kita semua. Jangan pernah sakit lagi, dan tetaplah menjadi jagoan mommy."

Brian mengangguk yakin, "Aku akan selalu sehat, maaf jika aku sempat membuat mommy bersedih."

Jennie hanya mengangguk dan mengeratkan pelukannya. Selain Tae-hee dan Seon-ho, jelas saja sembuhnya Brian membuat Jennie bisa bernapas lega, dia merasa tenang meski kini dia semakin memperketat makanan Brian, lingkungan tempat Brian bermain, dan orang-orang yang berinteraksi dengan Brian.

Seon-ho mengusap kedua matanya, dia tidak ingin menangis meski air mata sudah membendung di pelupuk mata. Karena tidak ingin suasana haru itu terus membuatnya ingin menangis, Seon-ho segera berdiri lalu dia melangkah menghampiri Brian dan Jennie.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang