Chapter 65

6.9K 1K 252
                                    

Tae-hee dan Hye-kyo terus duduk berdampingan, menghadap pada pintu ruang ICU yang masih menjadi tempat Brian melakukan perawatan saat ini. Tidak ada perbincangan, mereka hanya saling mendiami dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tidak berselang lama suara langkah mendekat terdengar, membuat dua wanita paruh baya itu kompak menoleh. Saat melihat Lisa, Jennie, Seon-ho, dan Ji-Sub, keduanya langsung berdiri, sama-sama tersenyum dan bisa bernapas lega karena melihat Jennie masih bisa berjalan menggunakan kedua kakinya sendiri, yang itu artinya Jennie baik-baik saja meski ada perban di keningnya.

Hari memang sudah berganti. Jennie serta seluruh rekannya sudah kembali ke Korea, mereka menggunakan pesawat bantuan dari pihak maskapai. Lisa, Seon-ho, dan Ji-sub pun menggunakan pesawat yang sama, rela membayar agar mereka bisa mendampingi Jennie.

"Nini." Lirih Tae-hee.

Jennie tersenyum melihat ibunya menangis, tanpa menunda dia segera menarik dan membawa tubuh Tae-hee ke pelukannya. Mereka berpelukan erat, tanpa peduli menjadi perhatian Lisa dan yang lain.

"Aku baik-baik saja, eomma. Jangan menangis." Ucap Jennie.

"Kau membuat eomma khawatir." Jawab Tae-hee.

"Maafkan aku. Tapi aku membuktikan janjiku saat izin menjadi pramugari dulu, bukan? Aku akan selalu kembali dalam keadaan hidup, utuh, dan baik-baik saja."

Tae-hee mengangguk dan tersenyum, karena dia masih ingat janji yang Jennie ucapkan itu. Rasanya sangat senang dan lega, tidak masalah Jennie sedikit terluka, terpenting Jennie ada dan baik-baik saja. Karena ingin menemui Brian, Jennie segera melepaskan pelukan dari ibunya, dia bergerak menghapus air mata ibunya.

"Aku sangat ingin berbincang bersama eomma tentang pengalamanku kemarin, tapi.. Aku lebih ingin menemui Brian dulu." Ucap Jennie.

Tae-hee mengangguk, "Iya, pergilah. Dia demam semalam dan terus mencarimu, bahkan dia mengigau pun memanggilmu."

"Oh ya? Apa sekarang masih demam?" Tanya Jennie khawatir.

"Masih, tapi tidak setinggi tadi malam."

Jawaban yang Tae-hee berikan membuat Jennie langsung menoleh pada Lisa, tapi Lisa hanya tersenyum dan mengangguk lalu dia membawa Jennie masuk ke dalam ruang ICU.

"Apa mereka sudah berbaikan?" Tanya Hye-kyo sesaat setelah Jennie dan Lisa masuk ke dalam ruang ICU.

Ji-Sub mengangguk, "Ya, sepertinya sudah. Lihat saja jari tangan kiri Jennie, cincin pertunangan itu kembali dia pakai."

Hye-kyo membuang napas lega, "Hah... Syukurlah."

"Meski ada drama dulu, dan aku harus melihat putri kecilku berciuman dengan Lisa di depan mataku. Oh Tuhan." Ucap Seon-ho.

Tae-hee, Ji-Sub, dan Hye-kyo saling memandang. Detik berikutnya mereka tertawa melihat Seon-ho duduk lesu di kursi yang berada di depan ruang ICU. Seon-ho tahu anaknya sudah dewasa, bahkan pernah menikah dan sudah memiliki Brian. Lebih dari ciuman jelas sudah Jennie lakukan, tapi ini kali pertama Seon-ho melihat Jennie berciuman meski dia tahu Jennie hanya mengecup bibir Lisa saja.

Di dalam ruang ICU. Jennie dan Lisa berdiri berhadapan, sama-sama menunduk menatap Brian yang sedang memejamkan mata. Jennie tidak ingin mengganggu, jadi dia tidak membuat suara meski tangannya bergerak mengelus kepala Brian.

Jennie berpikir Brian tidur, tapi dia salah karena tepat saat tangannya mengenai kepala Brian, saat itu juga Brian membuka mata lalu melirik Jennie. Brian diam menatap ibunya seolah sedang mengumpulkan semua nyawanya, padahal dia tidak tidur tapi dia tampak linglung.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang