Chapter 35

5.1K 930 13
                                    

"Hahh~"

Brian membuang napas lemah dari mulut, dia menunduk menatap ponsel milik Ryujin yang ada di genggaman tangannya. Pria kecil itu merasa bosan, kesal, dan sedikit merasa marah karena Jennie tidak kunjung menerima panggilannya.

Dari pagi Jennie sibuk bersama Lisa, tadi pagi dia tidak begitu merasa kesal karena tahu tujuannya ke mana, tapi malam ini? Brian merasa kesal dan marah karena tahu jika Jennie akan pergi ke pesta ulang tahun, tapi Jennie tidak memberinya izin untuk ikut.

Jam di ponsel sudah menunjukan angka 9.30 malam, tapi Jennie masih belum pulang. Selain Jennie, tapi Lisa pun tidak menerima panggilan membuat pria kecil itu benar-benar kesal pada Jennie dan Lisa.

"Yujin, apa aku nakal?" Tanya Brian.

Ryujin mengerutkan kening, dia menoleh pada Brian seraya menutup majalah yang sebelumnya sedang dia lihat dan baca.

"Tidak." Ryujin menggeleng pelan, "Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanyanya.

Sudah sangat lama Ryujin menjadi baby sitter Brian, bahkan dari semenjak Brian bayi. Dia tahu betul bagaimana Brian. Memang Brian memiliki sisi nakal, tapi tidak sangat nakal dan sangat bisa dia maklumi. Dan sekarang, Ryujin tahu jika Brian hanya berbasa-basi.

"Jika aku tidak nakal, kenapa mommy dan Lili tidak membawaku pergi?"

Ryujin tersenyum setelah mendengar pertanyaan Brian, dia segera duduk bersila di atas tempat tidur Brian karena sedari tadi memang mereka berada di kamar. Ryujin meminta Brian tidur tapi Brian menolak, pria kecil itu ingin tidur jika Jennie yang menemani selagi Jennie ada di rumah.

"Mommy tidak ingin kau kelelahan, jagoan. Jadi mommy dan Lili tidak membawamu pergi."

Brian menunduk sedih, "Aku menjadi sangat lemah sekarang."

"Tidak begitu. Kau tetap pria kuat, selama ini pun mommy selalu mengingatkan agar kau tidak kelelahan, bukan?"

Brian hanya mengangguk kecil, tapi dia tetap merasa sedih. Jennie memang selalu mengingatkan agar dia tidak kelelahan, tapi sekarang? Jennie dan Ryujin menjadi semakin ketat dalam mengawasi kegiatan Brian, hal itu cukup membuat merasa Brian menjadi pria lemah.

"Sudah, lebih baik tuan muda tidur." Saran Ryujin.

Brian menggeleng, "Tidak, aku mau menunggu mommy pulang." Tolaknya.

"Tapi--"

"Yujiiiin~" Rengek Brian.

"Baiklah, baiklah. Simpan ponsel itu, nanti mommy marah jika dia tahu kau terus bermain ponsel. Lebih baik sekarang kau berbaring, aku akan membacakan dongeng untukmu." Ucap Ryujin.

Brian mengangguk patuh, dia segera memberikan ponsel pada pemiliknya lalu dia berbaring di sisi kanan Ryujin. Setelah Brian menyamankan posisi, Ryujin segera meraih salah satu buku dongeng penghantar tidur favorit Brian, lalu dia membacakan dongeng tersebut.

Di sisi lain...

Selain Brian, tapi Choi Tae-Joon pun sedang merasa kesal dan resah. Tae-joon kesal karena Na Eun tidak kunjung menerima panggilan, merasa resah karena Se Jong terus muntah dan demam tinggi.

Dalam kondisi seperti ini, jelas saja Tae-joon merasa sangat membutuhkan istrinya. Tapi, ke mana Na Eun? Na Eun berpamitan untuk pekerjaan, tapi sampai detik ini Na Eun masih saja belum pulang.

"Eomma."

Tae-joon menoleh ke arah tempat tidur anaknya, dia berdecak pelan lalu melangkah menghampiri Se Jong, dia duduk di tepi tempat tidur seraya menaruh ponselnya di atas meja kecil yang ada di samping tempat tidur anaknya.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang