Chapter 74 [M]

8.5K 1K 61
                                    

Jarum jam sudah menunjuk angka 2, dimana malam memang sudah sangat larut. Selain malam, tapi salju yang masih turun membuat udara dingin semakin kental terasa.

Tapi dinginnya udara tidak terasa oleh Jennie dan Lisa, bahkan rambut dan wajah Lisa terlihat basah oleh keringat. Di bawah selimut yang mereka gunakan, Lisa terus menghisap puting payudara Jennie bergantian kiri dan kanan, sementara di bagian bawah? Lisa terus menggerakkan pinggulnya dan memompa vagina Jennie menggunakan penisnya.

Keheningan di dalam ruangan itu diisi oleh deru napas memburu keduanya yang terdengar bersahutan, sesekali desahan tertahan pun terdengar karena sulit untuk mereka tahan. Suasana tegang karena mereka di rumah sakit dan ada Brian di sana, justru membuat mereka semakin bernafsu hingga mereka tidak peduli di mana mereka saat ini.

"Sshh~"

Jennie mendesis pelan seraya menundukkan kepala dan membuka selimut yang menutup kepala Lisa, dia menggigit bibir bawah seraya memperhatikan mulut Lisa yang terus bergerak memanjakan kedua payudaranya.

Sudah sedari tadi mereka menyatu, dan Jennie rasa ini sesi bercinta terlama mereka karena dia sudah dua kali sampai pada puncaknya, tapi Lisa masih betah memompa vaginanya.

Iri karena bibirnya tidak Lisa cumbu, Jennie segera meremas dan menarik kedua telinga Lisa, membuat Lisa menghentikan hisapan di puting payudara Jennie dan langsung mengklaim bibir Jennie.

"Mmmh~"

Lenguhan dan decakan ciuman terdengar, mereka berciuman kasar mengiringi hujaman demi hujaman yang Lisa berikan di bawah sana. Jennie memeluk erat leher Lisa, sementara Lisa mencoba menahan diri agar tidak menindih Jennie karena dia tidak lupa jika Jennie sedang mengandung anaknya.

Peperangan lidah itu terus terjadi, namun karena Jennie merasa sesak jadi ia menarik rambut Lisa dan melepaskan ciuman itu, mereka saling menatap dan sama-sama melempar senyum penuh kesenangan.

"Lisa." Bisik Jennie.

"Yes honey."

"Ssshh~ ahh.."

"Terus mendesah dan panggil namaku, sayang. Aku sangat menyukainya dan tidak akan pernah bosan mendengarnya." Bisik Lisa di depan bibir Jennie.

Jennie mengangguk seraya memejamkan mata, dia menurunkan kedua tangan ke bawah dan meremas gemas kedua pantat Lisa, kedua kaki semakin dia lebarkan, pinggulnya refleks ikut bergerak dari bawah seolah dia ingin Lisa benar-benar masuk seutuhnya.

Bosan dengan gaya basic saja, Lisa segera melepas penyatuan mereka lalu dia membuat Jennie berbaring miring membelakanginya. Setelah Lisa berbaring miring menghadap pada punggung Jennie dan merapikan selimut, dia kembali memasukan miliknya ke dalam milik Jennie dari belakang.

"God." Jennie menunduk seraya memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya, dia meremas lengan Lisa yang melingkar di bawah dadanya.

"Ssshhh... Jennie.. A--Ahh~" Desah Lisa di tekuk leher Jennie.

Jennie hanya mendesah pelan yang terdengar seperti bisikan. Sofa sedikit berderit karena pergerakan pinggul Lisa pun mereka abaikan, Lisa malah semakin gencar menggerakkan pinggulnya dan memompa vagina Jennie.

Saat gerakan pinggul Lisa semakin cepat, Jennie menoleh ke belakang seraya mengulurkan tangan memeluk kepala Lisa, dia tahu Lisa akan cum karena seperti itu kebiasaan Lisa saat akan mencapai puncaknya.

"Jangan di dalam. Baby." Bisik Jennie.

"Ya." Lisa mengecup pipi Jennie sekilas, "Bolehkah aku keluar di mulutmu?"

"Hm." Jennie mengangguk pelan tanpa mengatakan apapun lagi.

Jawaban yang Jennie berikan membuat Lisa semakin bersemangat mengejar puncak orgasmenya, dia bergerak semakin cepat seraya meremas kedua payudara Jennie bergantian kiri dan kanan. Entahlah, Lisa sangat suka memainkan dua benda kenyal itu.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang