Chapter 80

1.7K 554 31
                                    

Suara gemercik air terdengar dari dalam kamar mandi pribadi yang berada di dalam kamar besar rumah mewah itu. Kepulan asap pun terlihat, saat tetes demi tetes air keluar dari dalam shower, menyiram dan membasahi tubuh telanjang Rosé.

Tidak berselang lama suara gemercik air terhenti, dengan gerak cepat Rosé meraih dan memakai bathrobe-nya, lalu dia meraih handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya.

Setelah semua urusan di dalam kamar mandi selesai, Rosé segera keluar dan pergi ke kamarnya. Kedua sudut bibir Rosé terangkat, karena dia melihat satu set pakaian yang akan dia gunakan sudah siap di atas tempat tidur.

Ceklek!

Tepat saat Rosé akan melangkah ke arah tempat tidur, pintu kamar terbuka dari luar. Senyum Rosé semakin lebar, karena dia melihat istrinya yang datang dan masuk ke dalam kamar mereka.

"Pakaianmu sudah aku siapkan, tapi apa kau yakin akan pergi bekerja?" Tanya Jisoo.

Rosé mengangguk, "Iya, aku sudah lebih sehat sekarang. Aku kuat untuk bekerja, tidak usah khawatir." Jawabnya.

Jisoo mengangguk tanpa mengatakan apapun, karena dia sudah siap jadi dia bergegas membantu suaminya bersiap. Canda tawa mesra mengiringi setiap pergerakan mereka, tanpa mereka sadari seseorang mengintip apa yang mereka lakukan dari celah pintu kamar yang tidak tertutup rapat.

"Chu, terima kasih." Ucap Rosé, dia terus menatap Jisoo yang sedang sibuk memasang kancing kemejanya.

"Untuk?" Jawab Jisoo tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Karena sudah sabar merawatku. Maaf jika aku rewel." Balas Rosé.

Jisoo tersenyum tanpa mengatakan apapun, dia menunda untuk menjawab karena dia sedang sibuk merapikan penampilan suaminya. Setelah kemeja dan sweater Rosé pakai, Jisoo menangkup kedua pipi Rosé lalu mengecup bibir Rosé sekilas.

"Aku bersedia kembali padamu karena aku mencintaimu. Aku bersedia merawatmu, karena kau suamiku. Tidak usah berterima kasih, karena itu adalah salah satu tanggung jawabku sebagai seorang istri." Ucap Jisoo.

Rosé tersenyum seraya memeluk pinggang Jisoo, "Hal ini yang membuatku sulit melupakanmu. Tidak ada manusia atau wanita lain yang bisa memperlakukan aku sebaikmu. Aku sangat tersiksa saat kita berpisah."

"Tapi, kenapa kau kasar?"

"Untuk menutupi perasaanku yang sesungguhnya. Kau tahu aku tidak suka terlihat lemah." Jawab Rosé apa adanya.

"Kau tahu, itu menyakitiku."

"Maafkan aku. Aku tidak akan berjanji, tapi aku akan membuktikan jika aku akan memperbaiki semuanya, dan menebus semua salahku padamu." Ucap Rosé yakin.

Jisoo tersenyum dan mengangguk, tidak peduli penampilannya dan Rosé sudah tapi, dia malah memeluk erat tubuh Rosé dan menghirup aroma tubuh Rosé dalam-dalam.

Sebenarnya Jisoo sudah melupakan semua perlakuan kasar Rosé saat mereka akan bercerai dan awal pertemuan mereka kembali beberapa bulan yang lalu. Tapi entahlah, mungkin karena dia sedang hamil muda dan sangat sensitive, jadi dia refleks menyinggung hal itu.

"Chaeng, kau tahu? Aku bahagia karena kemarin ibumu berbicara padaku." Ucap Jisoo.

Alis Rosé berkerut, "Apa yang dia katakan? Kenapa kau baru bercerita? Apa dia menyakitimu?"

Jisoo menggeleng lalu menceritakan saat Ye Ji menyapanya. Jisoo memang baru sempat bercerita karena kemarin dia sibuk menganalisis rekam medis yang dia bawa ke rumah dan Rosé pun lebih banyak tidur, dia baru sempat bercerita bagaimana bahagianya dia kemarin karena Ye Ji memperhatikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang