Chapter 49

8.1K 1.2K 112
                                    

Jalanan masih cukup ramai. Berbagai macam kendaraan masih memadati jalan, karena malam memang belum terlalu larut. Satu dari banyaknya kendaraan adalah mobil yang Lisa kemudikan, mobil itu melaju dengan kecepatan sedang karena Lisa tidak ingin membahayakan Jennie dan Brian yang menjadi penumpangnya.

Kondisi di dalam mobil hening tanpa perbincangan, Lisa fokus mengemudi, sementara Jennie sedang berusaha menidurkan Brian. Tiba di persimpangan jalan, Lisa menginjak pedal rem mobilnya karena traffic light berubah merah, setelah mobil berhenti Lisa menoleh pada Jennie dan Brian.

"Apa sudah nyenyak?" Tanya Lisa, dia mengulurkan tangan mengelus betis Brian, karena Brian tidur di pangkuan ibunya.

Jennie mengangguk, "Hm, dia kelelahan."

Lisa tersenyum dan mengangguk mengerti, Brian sudah bermain di arena bermain, lalu bermain bersama Ji-Sub dan Hye-kyo. Stamina Brian tidak sekuat dulu, jelas saja dia mudah kelelahan, mudah tidur meski sesekali pria kecil itu tersentak dalam tidur nyenyaknya.

"Li, terima kasih."

"Untuk?" Lisa mengalihkan elusannya ke kepala Jennie.

Jennie tersenyum, "Untuk rasa sabar yang kau miliki saat menghadapi aku. Untuk cinta dan kasih sayang luar biasa yang kau berikan pada Brian. Terima kasih juga karena kau sudah mengenalkan aku sebagai calon istrimu di hadapan orang tuamu. Maaf jika aku terkesan mempermainkan mu, tapi aku tidak berniat melakukan itu. Aku hanya meminta waktu untuk merapikan rumahku sebelum kau tinggal di sana."

Lisa tersenyum lalu dia memajukan tubuhnya, dia mengecup setiap inci wajah Jennie dengan penuh kasih. Lisa serius pada Jennie, tidak peduli apa status hubungan mereka saat ini, di matanya dan baginya, Jennie adalah miliknya.

Lisa tidak merasa di permainkan oleh Jennie, dia sangat mengerti kenapa Jennie belum siap. Lisa tidak akan tergesa, meski mereka sudah pernah tidur bersama tapi dia akan mengakui jika dia belum mengetahui Jennie lebih dalam.

"Aku tidak pernah merasa di permainkan, aku mengerti, dan tidak akan memaksamu untuk tergesa. Kita nikmati saja pendekatan ini, tidak usah merasa terbebani atau merasa didesak, aku tidak pernah berniat untuk mendesakmu. Dan untuk semua ucapan terima kasihmu? Sama-sama, sayang. Aku serius, tanpa peduli apa hubungan kita, aku akan selalu menghargai kehadiranmu. Memperlakukan mu dan Brian dengan baik, memberikan semua cinta yang aku miliki untuk kalian, itu semua sebuah keharusan bagiku."

Jennie tersenyum dan mengangguk, dia meraih tangan Lisa lalu mengecup punggung tangan Lisa. Dulu sebuah kebetulan, namun kali ini takdir. Jennie akan mensyukuri semua takdir yang sudah Tuhan gariskan untuknya. Tidak apa pahit di awal, tapi dia berharap setelah ini takdir manis yang Tuhan siapkan.

"Aku mencintaimu." Ucap Lisa.

"Buat aku percaya, buat aku mencintaimu, bahagia milikmu."

Lisa mengangguk dan tersenyum, dia mengecup kening Jennie sekilas sebelum akhirnya dia kembali duduk menghadap ke depan. Setelah traffic light berubah hijau, Lisa kembali menginjak pedal gas dan mobil pun kembali melaju membelah jalanan kota Seoul malam ini.

Di sisi lain...

Jisoo diam menunduk di depan pintu sebuah ruang rawat inap, dia ragu untuk masuk tapi dia harus masuk karena ingin mengetahui kondisi seseorang di dalam ruang rawat inap itu.

Lelah menunduk, Jisoo mengangkat kepala lalu menatap pintu tersebut. Setelah menimang beberapa saat, Jisoo membuang napas lemah lalu dia mengulurkan tangan memegang knop pintu ruangan itu. Dengan gerakan yang sangat pelan, Jisoo memutar knop dan membuka pintu ruangan itu.

Suara berbagai macam alat medis menyambut kedatangan Jisoo di dalam ruangan itu, dia menelan saliva dengan susah payah lalu dia melangkah menghampiri ranjang perawatan. Tiba di samping ranjang perawatan, Jisoo memeriksa layar EKG untuk memastikan jika seseorang yang sedang terbaring tidak sadarkan diri di ranjang perawatan itu dalam kondisi stabil, dia memeriksa laju infus, dan merapikan masker oksigen yang terpasang.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang