Chapter 56

7.2K 1.1K 138
                                    

Jennie diam termenung sesaat setelah mendengar jawaban Lisa, dia menatap Tae-joon sejenak tapi setelah itu dia menggeleng lalu dia turun dari ranjang perawatan dan melangkah menghampiri Lisa.

Kehadiran Jennie membuat Lisa menoleh, dia tersenyum lemah seraya meraih dan menggenggam lengan Jennie. Rasanya memang cukup menyedihkan setelah mendengar jika sel tulang sumsum Brian dan Tae-joon tidak sama, bagaimana tidak? Itu artinya Jennie harus menunda keinginan untuk melihat anaknya sembuh, harus juga menahan rasa sakit setiap kali Brian kambuh.

"B-bagaimana bisa?" Tanya Jennie terbata, dia menatap lekat wajah Lisa, "Golongan darah Brian sama dengan golongan darah ayahnya."

Lisa membuang napas lemah, dia mencoba menjelaskan sebisanya. Persentase kecocokan memang lebih besar, namun bukan berarti akan selalu cocok. Meski anak kandung, terkadang anak dan orang tua memiliki Gen yang berbeda. Sama hal yang terjadi dengan Brian. Baik Jennie atau pun Tae-joon, mereka tidak memiliki riwayat kanker, tapi Brian? Semua hal yang tidak mungkin, bisa saja menjadi mungkin.

Jennie menunduk setelah mendengar penjelasan Lisa, dia merasa benar-benar lemas dan merasa sedih, tapi sebisa mungkin dia tetap berdiri tegak, dia harus tetap kuat dan mencoba sabar lagi. Semua belum berakhir, mencari pendonor tulang sumsum pun belum berhenti. Jennie yakin, suatu hari pendonor itu akan ada dan Brian akan segera sembuh.

Tae-Joon pun hanya bisa diam, dia menelan saliva dengan susah payah seraya menundukkan kepala menatap meja kerja Lisa. Rasanya cukup menyedihkan, tapi mau bagaimana lagi?

"Lalu, siapa yang bisa menjadi pendonor?" Tanya Tae-joon, dia kembali mengangkat kepala menatap Lisa.

"Siapa saja bisa, namun jelas saja semua tidak mudah. Aku sudah membahasnya sedari awal, mencari pendonor sel tulang sumsum tidak semudah mencari pendonor organ lain. Saudara kandung bisa--"

"Apa Se Jong bisa?" Tanya Tae-joon antusias.

Lisa tersenyum dan menggeleng, "Tidak. Harus saudara kandung satu ayah, satu ibu."

Jennie refleks menoleh pada Tae-joon, dan Tae-joon pun refleks menoleh pada Jennie. Tapi detik berikutnya Jennie menggeleng lalu menoleh pada Lisa, dia menggenggam tangan Lisa membuat Lisa kembali menoleh padanya.

"Apa nama Brian masih berada di urutan nomor satu?" Tanya Jennie.

Lisa mengangguk, "Tentu, tidak ada yang bisa mengusiknya."

Jennie membuang napas lega, dia mengangguk dan kembali diam. Lisa dan Tae-joon pun diam, dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Tapi beberapa saat kemudian Lisa meminta Tae-joon untuk pulang saja, sudah tidak ada yang perlu di bahas lagi karena hasil tes sudah jelas dan semua sudah Lisa jelaskan secara mendetail.

Setelah kepergian Tae-joon dan Da-hyun, Lisa menarik pinggang Jennie dan mendudukkan Jennie di pangkuannya. Jennie tidak menolak, dia tersenyum seraya mengalungkan lengannya di leher Lisa, dia terus menatap Lisa dan terus tersenyum saat Lisa meraih tangannya dan mengecup punggung tangannya yang lain.

"Izinkan aku melakukan tes itu." Ucap Lisa.

Jennie menggeleng seraya melepas genggaman tangan Lisa, dia menangkup dan sedikit menarik pipi Lisa agar Lisa menoleh dan menatapnya. Jennie mengelus lembut pipi Lisa menggunakan jempol tangannya, dia menatap lekat wajah Lisa.
 

Jennie POV

Rasanya cukup mengejutkan, namun semua berada di luar kendaliku. Aku tahu jika anak dan orang tua tidak akan selalu cocok, meski memang itu anak kandung dan jelas saja hasil tes DNA pun menunjukan kecocokan.

Selain terkejut, jelas saja aku merasa sedih. Sedih karena aku harus menunda keinginan untuk melihat Brian sembuh. Memang Brian masih kuat, tapi bukan berarti dia akan selalu kuat. Aku tidak pernah mendoakan hal buruk terjadi padanya, namun sekali lagi; Tidak semua hal bisa aku kendalikan.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang