Chapter 33

4.9K 921 12
                                    

Ceklek!

Pintu kayu berwarna coklat itu terbuka dari dalam, detik berikutnya Hye-kyo keluar dari kamar dan terlihat sangat berseri-seri. Sambil mengibaskan rambutnya ke belakang, wanita paruh baya itu melangkah ke arah tangga untuk melihat suasana di lantai satu rumah mewahnya.

Kedua sudut bibir Hye-kyo terangkat, dia tersenyum riang saat melihat beberapa petugas event organizer yang sedang mendekorasi lantai satu rumahnya. Layaknya anak kecil, Hye-kyo bahagia kala dia mengingat jika hari ini dia berulang tahun dan nanti malam akan ada pesta besar di rumah mewah itu.

Ya. Hati-hati kembali berlalu begitu saja, dan acara ulang tahun itu akhirnya tiba. Tidak heran jika pesta di adakan, karena di setiap tahunnya pun Hye-kyo selalu merayakan hari ulang tahunnya. Yang semakin membuat Hye-kyo bahagia adalah; Karena Lisa ada.

Saat Lisa meninggalkan rumah dulu, pesta ulang tahun masih selalu di gelar. Beberapa tahun kemarin Lisa tidak hadir, bahkan tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun pada ibunya. Tapi tahun ini Lisa ada, Lisa berjanji akan datang bersama seseorang, jadi jelas saja wanita paruh baya itu merasa sangat bahagia.

"Kau sudah menghubungi Lisa?"

Hye-kyo menoleh ke belakang, dia menggeleng saat melihat kehadiran suaminya. Ji-Sub mengangguk pelan, dia berdiri di samping istrinya dan ikut memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang di lantai satu rumahnya.

"Aku takut Lisa menggila lagi jika dia memaksakan hadir." Ucap Ji-Sub.

Hye-kyo membuang napas lemah, "Hah.. Aku harap tidak, semua sudah berlalu sangat lama. Aku yakin dia sudah sembuh sepenuhnya."

"Ya, semoga saja. Cobalah hubungi dia, tanyakan apa dia yakin atau tidak?" Balas Ji-Sub.

Hye-kyo mengangkat sebelah alis, tapi detik berikutnya dia mengangguk lalu dia mengutak-atik ponsel miliknya yang sedari tadi dia genggam. Setelah dia menemukan kontak Lisa, tanpa menunda dia segera menghubungi anak semata wayangnya itu.

Di sisi lain..

Lisa terlihat sedang fokus mengambil sampel darah Jennie di ruangannya, dia tidak berbicara begitu pun dengan Jennie. Hari ini, selain acara ulang tahun Hye-kyo diadakan, tapi hari ini juga Lisa melakukan tes kecocokan antara Jennie dan Brian untuk prosedur transplantasi sumsum tulang belakang.

Saat jarum suntik itu mengenai kulitnya, Jennie sedikit meringis dan langsung menggigit bibir bawahnya. Rasa sakit dia tahan karena dia ingat untuk apa dia melakukan ini semua. Dulu, Jennie mempertaruhkan hidup dan matinya untuk melahirkan Brian. Sekarang, Jennie akan melakukan apapun untuk menyembuhkan anaknya.

"Selesai." Ucap Lisa.

Jennie membuang napas lega, dia mengangguk tapi dia tetap berbaring. Sementara Lisa langsung menyerahkan hasil sampel darah Jennie yang dia ambil pada Da-hyun untuk di bawa ke lab. Setelah kepergian Da-hyun, Lisa segera berdiri lalu dia membantu Jennie bangun dari berbaringnya.

"Tidak pusing?" Tanya Lisa.

"Tidak." Jennie menggeleng dan tersenyum, "Kapan hasilnya keluar?" Lanjutnya.

"10 hari, hari kerja. Tapi semoga secepatnya." Jawab Lisa.

Jennie mengangguk mengerti, dia segera merapikan penampilannya sebelum turun dari ranjang perawatan. Sementara Lisa segera mengambil lalu memberikan air minum untuk Jennie. Perhatian kecil yang Lisa berikan membuat Jennie tersenyum, dia menerima dan langsung meminum tanpa ragu sedikit pun.
 

Jennie POV

Marah, mengomel, dan membangkang. Tiga hal yang sering aku lakukan pada eomma saat aku muda dulu. Bahkan terkadang sekarang pun masih, jika kami terlibat selisih paham yang membuatku kesal.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang