Chapter 29

5.8K 1.1K 72
                                    

9.00 pm

Brak!

Jennie berbalik dan melangkah ke arah pintu utama rumah sakit seraya menekan tombol lock di kunci mobil yang dia genggam. Dia memang datang membawa mobilnya, karena setelah bekerja tadi dia sempat pulang dan mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

Karena besok dia memiliki jadwal sore, jadi dia akan menginap di rumah sakit malam ini. Cukup banyak waktu yang dia punya sebelum kembali bekerja besok, dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk menemani anaknya di rumah sakit.

Tiba di dalam gedung bercat putih itu, Jennie segera melangkah ke arah lift. Tepat saat dia sampai di depan lift, saat itu juga pintu lift terbuka lebar. Karena ada beberapa orang yang akan keluar, jadi Jennie menunda untuk masuk.

"Eh, kau ibu dari Brian, 'kan?"

Jennie mengerutkan kening setelah mendengar pertanyaan seseorang yang baru saja keluar dari dalam lift, dia tidak mengenal tapi jika tidak salah wanita itu adalah wanita yang bersama Lisa tempo hari. Irene? Ya, benar. Irene lah yang menyapa dan bertanya pada Jennie.

"Benar." Jawab Jennie singkat.

Irene mengangkat sebelah alis, dia menatap Jennie dari atas ke bawah, dari bawah ke atas. Jennie hanya menggunakan pakaian casual, tidak sexy atau menonjolkan lekuk tubuhnya. Irene tersenyum melihat penampilan Jennie malam ini. Senyum Irene membuat Jennie mengangkat sebelah alis seraya melipat kedua tangan di bawah dada, dia menunda untuk masuk ke dalam lift dan pergi ke ruangan anaknya.

"Apa ada yang salah?" Tanya Jennie.

"Oh, tidak." Irene menggeleng lalu menatap wajah Jennie, "Apa kau menggunakan anakmu untuk mendekati Lisa?" Tanyanya.

Kening Jennie berkerut, "Sorry?"

"Dengar, aku tidak akan melarangmu mendekati Lisa, tapi harus kau tahu.. Lisa lebih menyukai wanita yang berpenampilan sexy dan tidak bersembunyi." Irene melirik payudara Jennie setelah berbicara.

Jennie terkekeh dan menggeleng, dia sadar ke mana arah lirikan Irene. Memang kedua payudaranya tidak begitu ketara, jelas saja dia tidak menonjolkan karena pakaian yang dia gunakan pun cukup longgar. Jennie hanya akan pergi ke rumah sakit, tidur di rumah sakit, bukan pergi berpesta.

"Aku tidak pernah menarik perhatian pria atau seseorang seperti Lisa menggunakan lekuk tubuhku. Lagi pula, aku tahu harus berpakaian seperti apa saat ke rumah sakit, tidak sepertimu? Apa ada bar atau club malam di rumah sakit ini?"

Irene diam membisu setelah mendengar jawaban Jennie, diamnya Irene membuat Jennie tersenyum dan menggeleng, dia berbalik menghadap pada lift lalu dia mengulurkan tangan dan menekan tombol up tanpa peduli Irene masih memperhatikannya dari belakang.

Karena sudah tidak memiliki kesempatan untuk dekat dengan Lisa, jadi Irene tetap berpenampilan seperti biasanya. Apalagi malam ini, karena dia berniat untuk pergi ke bar setelah ini, jadi dia sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih sexy, pantas saja Jennie berbicara seperti itu.

Tidak berselang lama Jennie sudah berada di dalam lift, hanya ada dia di dalam tapi dia tidak mempermasalahkan itu. Saat lift mulai bergerak naik, Jennie menunduk menatap kedua payudaranya.

"Ukurannya pas." Jennie menggenggam kedua payudaranya sendiri, "Eh, ada apa denganku?"

Jennie menggeleng dan segera menjauhkan tangan dari kedua payudaranya, dia menunduk karena dia yakin tingkahnya dilihat oleh operator cctv, dia tidak ingin menunjukan wajahnya karena malu.

Beberapa saat kemudian Jennie sampai di lantai 5, setelah keluar dari dalam lift dia melangkah sedikit cepat karena koridor menuju ruangan anaknya sudah cukup sepi. Tiba di depan pintu ruangan anaknya, dia segera membuka pintu dan masuk ke dalam begitu saja.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang