Chapter 05

6.3K 979 70
                                    

Langit pagi ini kembali cerah. Kedua sudut bibir Lisa terangkat saat dia merasakan sinar matahari sesaat setelah dia turun dari mobilnya. Tepat saat Lisa menekan tombol lock di kunci mobilnya, sebuah BMW M3 berwarna hitam melaju perlahan lalu parkir di sisi kiri mobilnya.

Lisa tahu betul itu mobil siapa, jadi dia terkekeh dan menundu untuk masuk ke rumah sakit. Tidak berselang lama pintu kemudi mobil itu terbuka, Rosé turun dan langsung menoleh pada Lisa. Rosé menunjuk Lisa, begitu pun sebaliknya, detik berikutnya mereka tertawa tanpa tahu apa yang lucu.

"Hi gay, selamat pagi." Ucap Rosé.

Lisa hanya terkekeh seraya melangkah menghampiri Rosé sebagai balasan dari sapaan hangat itu. Karena jarum jam sudah menunjuk angka 8 pagi, tanpa menunda Lisa segera merangkul bahu Rosé dan membawa Rosé untuk masuk ke dalam rumah baru mereka.

Saat mereka sampai di depan pintu utama rumah sakit, mereka berpapasan dengan dua orang berjubah putih, terlihat mesra dan terus saling menjahili. Tapi, saat melihat kehadiran Rosé dan Lisa, pasangan dokter itu langsung berhenti saling menjahili, mereka mengangguk hormat dan tetap tersenyum ramah.

"Kalian pasangan?" Tanya Lisa menunjuk keduanya bergantian.

"Iya. Saya Son Seungwan, atau biasa di panggil dokter Son, atau Wendy. Dan ini." Wendy menunjuk wanita di sebelahnya, "Ini Park Sooyoung, biasa di panggil Joy atau dokter Park. Saya dokter ketua UGD, dokter Manoban. Dan istri saya dokter spesialis anak."

"Pantas saja kalian sangat mesra." Ledek Rosé.

Wendy terkikik, "Kami baru satu bulan menikah, jadi ya.. Masih hangat."

"Jangan hanya saat ini, selamanya harus tetap hangat." Ucap Lisa seraya menepuk bahu Wendy.

"Tsss~ percaya padaku, dua bulan setelah ini kalian akan sering bertengkar, bulan-bulan selanjutnya kalian akan hidup dalam kurungan yang terasa seperti neraka, dan setelah itu.. Bercerai." Ucap Rosé.

Selesai berbicara Rosé berbalik dan berlalu begitu saja, seolah moodnya tiba-tiba berubah, dia mengabaikan dan meninggalkan Lisa begitu saja. Lisa, Wendy, dan Joy hanya bisa diam menatap kepergian Rosé walaupun mereka, terlebih Lisa, merasa heran dengan tingkah dan kalimat yang Rosé ucapkan.

"Anak itu jadi aneh dari kemarin." Lisa menoleh menatap Wendy dan Joy bergantian, "Senang bisa bertemu dengan kalian, semoga kita bisa menjadi rekan kerja yang baik dan menjalin pertemanan agar semakin solid." Lanjutnya.

"Ah, iya dokter Manoban. Senang bertemu dengan anda." Ucap Wendy, dia tidak mengizinkan Joy berbincang dengan Lisa karena dia akan merasa cemburu jika melihat Joy berbincang dengan orang lain.

Lisa mengangguk dan tersenyum, setelah berpamitan dia bergegas masuk ke dalam dan menyusul Rosé. Beruntung Rosé berhenti di area nurse station terlebih dahulu, jadi mereka tetap melangkah bersama saat pergi ke arah lift karena ruangan mereka sama-sama berada di lantai 3.

"Kau aneh dari kemarin." Ucap Lisa.

"Oh, benarkah?" Tanya Rosé, dia menoleh pada Lisa. Tapi, tepat saat dia menoleh pada Lisa, dia melihat kehadiran seorang wanita cantik berdiri di depan lift yang lain.

"Lisa."

Lisa mengerutkan kening lalu menoleh pada sahabatnya, tapi karena Rosé memberi kode menggunakan dagu dan tatapan mata, tanpa menunda Lisa menoleh ke sisi kanannya, detik berikutnya Lisa tersentak dan sedikit melompat karena melihat wanita itu.

"I-Irene?"

Lisa tidak bermaksud memanggil, tapi karena suaranya cukup kencang jadi Irene menoleh karena merasa terpanggil. Melihat kehadiran Rosé dan Lisa membuatnya tersenyum, tanpa segan dia melangkah menghampiri Lisa dan Rosé membuat keduanya gelagapan karena mereka tidak menyangka bisa bertemu dengan Lisa dan Rosé di sana.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang