Chapter 53

7.4K 1.1K 127
                                    

'Brian sudah dipindahkan ke ruang rawat inap biasa.'

Bukan Jennie, apalagi Lisa. Tapi Tae-Joon mendapat kabar itu dari seseorang yang dia percaya untuk selalu mengabarinya tentang kondisi Brian setiap harinya. Karena kabar singkat tersebut, hari ini Tae-Joon datang dengan rasa senang luar biasa.

Diiringi oleh senyum yang sangat manis, Tae-joon turun dari dalam mobil, dia menggenggam satu bouquet bunga dan sebuah paper bag berlogo toko mainan ternama di Seoul. Karena tidak sabar, Tae-joon bergegas mengunci mobilnya lalu melangkah ke arah pintu utama rumah sakit.

Tepat setelah Tae-joon melangkah ke arah pintu utama rumah sakit, pintu sebuah Lamborghini huracan berwarna putih yang belum lama terparkir di area parkir rumah sakit terbuka dari dalam, detik berikutnya Seulgi turun seraya menggenggam satu bouquet bunga.

Tae-Joon datang untuk menemui anaknya, sementara Seulgi? Dia datang untuk menemui Jennie dan Brian, karena dia mendengar dari rekannya jika Jennie mengambil cuti untuk merawat anaknya di rumah sakit. Setelah tahu di mana Brian di rawat, Seulgi memutuskan untuk datang, untuk menjenguk Brian dan meminta maaf pada Jennie.

Seulgi dan Tae-joon berjalan beriringan, meski cukup berjarak. Keduanya tidak saling mengenal, karena Tae-Joon hanya tahu rekan-rekan Jennie di maskapai Air Busan dulu, dia tidak tahu mana saja rekan Jennie di Korean Air.

Di dalam rumah sakit, Jennie sedang melangkah santai dari arah kafetaria menuju pintu utama rumah sakit. Dia baru saja membeli sarapan, karena hari sudah pagi dan sudah waktunya untuk sarapan.

Tae-joon jelas melihat kehadiran Jennie, begitu pun dengan Seulgi. Kedua sudut bibir Tae-Joon dan Seulgi refleks terangkat, mereka merasa bahagia karena melihat Jennie melangkah ke arah mereka. Tae-Joon sudah merasa percaya diri, dia langsung merapikan kerah leather jacket yang dia gunakan.

"Jen--"

Tepat di area tunggu poli rumah sakit Jennie dan Tae-joon berpapasan, namun senyum Tae-Joon luntur dan sapaannya pun terhenti, karena Jennie tidak melihat atau pun meliriknya, melewatinya begitu saja dan terus melangkah.

Seulgi mengerutkan kening melihat Tae-joon, tapi detik berikutnya dia tersenyum karena Jennie mendekat padanya. Seulgi menyodorkan bunga yang dia bawa, dia tersenyum lebar hingga matanya semakin menyipit.

"Miss Kim, maaf--"

Seulgi diam termenung, senyumnya hilang dan langsung menoleh mengikuti pergerakan Jennie. Selain melewati Tae-Joon, Jennie pun melewati Seulgi begitu saja. Semua orang yang ada di sana diam menatap kejadian tersebut, ada juga yang menertawakan nasib Seulgi dan Tae-Joon.

"Daddy~"

Jennie berseru riang, dia tersenyum lebar seraya mempercepat langkahnya lalu melompat ke pelukan Lisa yang baru saja datang, bahkan Lisa masih di ambang pintu untuk masuk. Jennie tahu Lisa sudah sampai di rumah sakit, karena jelas mereka bertukar kabar sebelumnya.

Seulgi dan Tae-Joon tersenyum miris, mereka terlalu percaya diri. Lisa sudah melihat kehadiran Tae-Joon dan Seulgi, tapi dia tidak peduli karena Jennie ada di pelukannya.

"Riang sekali mommy hari ini." Ucap Lisa, dia mengecup kening Jennie sekilas setelah berbicara.

"Tentu. Brian sudah membaik, bagaimana aku tidak senang dan riang?" Jawab Jennie.

Lisa terkekeh, "Aku pun merasa senang sayang."

"Lihat, aku membeli sarapan untuk kita." Jennie mengangkat shopping bag yang dia bawa, "Maaf aku belum bisa memasakannmu sarapan."

"Ow, tidak apa-apa sayang, aku mengerti. Jika begitu, ayo kita temui Brian dan sarapan bersama. Selagi jam kerjaku belum dimulai."

Jennie mengangguk setuju, tidak peduli mereka di mana, sebelum melangkah Jennie menyempatkan mengecup pipi Lisa terlebih dahulu. Lisa hanya bisa tertawa bahagia, dia langsung merangkul bahu Jennie dan melangkah ke arah lift.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang