Chapter 79

4.7K 911 43
                                    

Cuti menikah? Dapat, tentu saja Lisa mendapatkannya. Karena itu dia masih berada di pulau Jeju, untuk menikmati masa honeymoon bersama istrinya. Bukan tidak mampu membawa Jennie berjalan-jalan ke luar negri, tapi Lisa mencari aman karena Jennie sedang mengandung dan Brian baru saja sembuh.

Biasanya pasangan pengantin akan menikmati waktu berdua saja, tapi berbeda dengan Lisa dan Jennie, karena mereka memilih menikmati waktu bertiga. Ya, bertiga. Lisa memilih membiarkan Brian menetap di Jeju bersamanya saat orang tua dan rekannya yang lain kembali ke Seoul dua hari yang lalu.

Lisa tidak mungkin egois, keinginan untuk menikah dengan Jennie sudah terpenuhi, tapi dia tidak akan lupa pada keinginan Brian. Lisa masih ingat Brian ingin pergi berlibur, jadi dia menuruti keinginan anaknya meskipun hanya di Jeju saja.

Brian tidak mempermasalahkan di mana mereka menghabiskan waktu bersama, karena bagi pria kecil itu, selama dia bersama mommy dan daddy, selama itu dia akan merasa sangat senang dan bahagia.

"Ini hari terakhir kita di Jeju, ke mana mommy dan kakak bayi ingin pergi?" Tanya Lisa.

Jennie dan Brian menoleh pada Lisa, karena Lisa baru saja keluar dari kamar mandi, sedangkan Brian dan Jennie sedang bermanjaan di atas tempat tidur. Tahu jika sang ibu sedang mengandung adiknya, tapi Brian tetap pria kecil yang jelas saja masih membutuhkan kasih sayang lebih dan waktu untuk bermanja pada sang ibu.

"Bukit camellia." Jawab Jennie.

"Snoopy garden." Tambah Brian.

Jennie menoleh pada Brian, "Kita sudah pernah ke sana, kenapa kau ingin pergi ke sana lagi?" Tanyanya.

"Tentu karena sekarang bersama daddy." Jawab Brian.

Jennie tersenyum setelah mendengar ucapan anaknya, dia mengerti kenapa Brian ingin pergi ke tempat yang sudah mereka kunjungi dulu. Lisa pun tersenyum, dia melangkah menghampiri tempat tidur lalu dia duduk di tepi tempat tidur.

Brian bangun dari posisi berbaringnya, dia beralih ke pangkuan Lisa. Sementara Jennie? Dia segera duduk lalu meraih handuk kecil yang Lisa genggam, dia membantu Lisa mengeringkan rambut tanpa peduli Brian dan Lisa sedang asyik berbincang.

"Daddy, aku ingin membeli dan memakan ice cream bersamamu. Aku ingin duduk di pundakmu lagi. Aku masih kurus, jadi kau tidak akan merasa keberatan, bukan?" Ucap Brian.

"Sekalipun berat badanmu sudah bertambah, jika kau ingin duduk di pundakku, aku pasti akan menuruti keinginanmu." Jawab Lisa.

Brian tersenyum, "Aku bahagia memiliki daddy sepertimu."

"Aku lebih bahagia karena bisa memiliki anak yang tampan, pintar, dan kuat sepertimu. Aku akan menuruti semua inginmu, tapi kau harus rajin meminum vitamin, perbanyak porsi makanmu, dan teruslah sehat. Tidak ada yang lebih membahagiakan di duniaku, selain melihat tawa bahagiamu dan ibumu."

Jennie tersenyum setelah mendengar ucapan Lisa. Perlakuan Lisa dari awal mereka dekat sampai detik ini, semua tidak berubah. Lisa si paling manis, lembut, penuh cinta, kasih sayang, dan perhatian. Sekalipun Jennie sedang mengandung darah dagingnya, tapi perlakuan Lisa pada Brian pun tidak pernah berubah.

"I love you daddy." Ucap Brian.

"Iya, I love you too sayang." Jawab Lisa.

Brian terkekeh dan bergerak untuk mengecup pipi Lisa, tapi tepat saat bibirnya akan menyentuh pipi Lisa, sebuah tangan menghalangi pipi Lisa. Brian mengerang, dia menatap sebal pada ibunya karena jelas saja Jennie yang melakukan itu.

"Daddy suami mommy, kau tidak boleh mengecupnya sebelum mommy yang melakukan itu lebih dulu." Peringat Jennie.

"Mom, aisshhh! Daddy adalah ayahku." Sebal Brian.

MY PERFECT STRANGERS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang