LDR

549 62 6
                                    

Belum sehari Nabila pergi, bahkan parfum Nabila belum juga lepas dari baju Rony tapi Rony sudah uring-uringan merindukan Nabila. Diperjalanan pulang setelah mengantar Nabila, Rony menancapkan gasnya ke rumah Aro dan Alya. Dia berusaha mencari teman untuk menghilangkan sepinya.

"Assalamualaikum... " Rony nyelonong masuk ke rumah mereka.

"Waalaikumsalam... wee, are you oke?" seru Alya terkejut dengan kedatangan Rony.

"Aku boleh numpang makan?" ujar Rony.

"He.. kasian banget yang ditinggal istri" suara menggelegar terdengar menghampiri Rony yang sudah berbaring di sofa.

"Hem... ya udah aku siapin makanan dulu ya... kalian ngobrol aja" ujar Alya.

Aro duduk di samping Rony memperhatikan Rony yang tak bergeming.

"Kalau kepikiran kenapa kamu izinin?" tanya Aro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau kepikiran kenapa kamu izinin?" tanya Aro. Rony memperbaiki duduknya terdiam menatap kosong.

"Hem.. aku gak mau jadi suami yang menghambat kebahagiaan istri".

"Nah.. kalau kamu sadar gak perlu kayak gini.. do'ain aja, mudah-mudahan lancar buar Nabila cepet pulang" ucap Aro menepuk pundak Rony.

"Aku cuman takut dia kenapa-napa disana" ucap Rony lesu.

"Nabila mau belajar di sana, bukan mau perang Ron..." lanjut Aro. Belum sempat Rony menjawab Alya memanggil untuk makan bersama. Masih dengan wajah lesu Rony makan bersama dengan Alya dan Aro. Mereka mengobrol panjang lebar namun Rony hanya menikmati makanan dan menjawab alakadarnya.

"Liburan gini kalian gak kemana-mana?" tanya Rony.

"Gak, Alya gak boleh capek" jawab Aro singkat.

"Kenapa?" lanjut Rony.

"Dia lagi hamil".

Mendengar itu Rony yang sedang melahap makanan di depannya langsung tersedak. Alya dengan segera mengambilkan air untuknya.

"Ha... Kalian serius gak si?" tanya Rony kembali setelah menyudahi drama terkejutnya.

"Lah.. memang Nabila gak ngasih tau?" Alya menjawab dengan pertanyaan. Rony menelan ludah dan menggelengkan kepala.

"Lupa kali, dia kan sibuk persiapan berangkat".

Rony mengangguk, jujur dia masih heran kenapa Nabila tak memberi tahukan kabar ini, tapi dia juga gak mau memikirkan ini terlalu berlebihan.

"Selamat ya Ro, Sal... Mudah-mudahan ibu dan calon bayi sehat terus".

"Aaminnn... Makasih".

Alya tersenyum, sebenarnya dia tau kenapa Nabila tak bercerita tentang kehamilannya pada Rony. Terakhir bertemu Alya untuk memberi kabar kehamilannya, Nabila sedang kepikiran tentang keberangkatan ke Turki. Nabila takut kehamilan Alya akan membuat Rony merasa lebih sedih karena jarak antara Nabila dan Rony pasti menunda kehamilan untuk Nabila, dan Alya pun mengerti tentang kekhawatiran Nabila, itu alasannya Alya juga tak menceritakan lebih awal tentang kehamilannya pada Rony.

CINTA PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang